Peringati Hari Batik Tahun 2021 Yogyakarta Kejar 7 Kriteria Bisa Jadi Kota Batik Dunia
Minggu, 3 Oktober 2021 | 20:14 WIBYogyakarta- media Pastvnews.com, live streaming, warta batik, Paguyuban Pecinta Batik Indonesia ( PPBI) Sekar Jagad bekerja sama dengan Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta dan Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan Peringatan Hari Batik Nasional Ke- 12 di Pendopo Royal Ambarukmo Yogyakarta, Sabtu 2 September 2021.
Kegiatan dalam rangka untuk memperingati Hari Batik Nasional ke- 12 bertemakan " Semangat Bangkitkan Batik meriah acara dihadiri oleh GKBRAA Paku Alam, GM Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta ( Herman Coubois), Ketua Bhayangkari DIY (Ibu Dani Asep Suryo),
Ketua Persit Pacita Korem 072 ( Ibu Rina Afianto) Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia ( Miyono), Wakil Ketua Dekranasda DIY (Tasbir, SH.M.Hum), Sekjen PPBI Sekar Jagad (ibu Murtiati Garjito), Ketua III PPBI Sekar Jagad ( Afif Syakur), Pengurus dan Keluarga Besar Sekar Jagad dan Seluruh hadirin Pecinta Batik Yogyakarta.
KGBRAA Paku Alam dalam sambutannya dalam Peringatan Hari Batik Nasional ke - 12 mengucap puji shukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kita bisa berkumpul secara offline di Pendopo Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta ini dengan sehat.
Pada siang- siang panas- panas Bapak Ibu menyempatkan waktu untuk memperingati Hari Batik Nasional ke- 12 tgl 2 Oktober 2021. Beliau mengatakan sebagai warga DaerahIstimewa Yogyakarta kepada batik apalagi pada Tahun 2009 kemaren kita mendapat anugerah Batik Pusaka warisan takbenda dari UNESCO.
Pada tahun 2014 kita mendapatkan predikat Jogja Kota Batik Dunia. Beliau KGBRAA Paku Alam mengajak kita harus selalu melestarikan dan mengembangkan batik, karena tidak gampang untuk meraih sebagai meraih sebagai kota Batik Dunia. Beliau juga menyampaikan bahwa ada 7 kriteria yang harus dipenuhi oleh Yogyakarta bisa menjadi kota batik Dunia. Karena lawan- lawannya juga luar biasa kriteria yang pertama yaitu nilai historisnya.
Nilai historis historis bahwa membatik itu memang betul- dari Yogyakarta tercinta. yang ke dua (2) Nilai Originalnyq, karena kita benar- benar kita membuat batkk sendiri dan tidak beli, kita tidak beli dari kota atau negara lain.
Yang ketiga (3 ) tidak kalah pentingnya nilai regenerasi, kita mengolah kita mentramformasikan ilmu membatik kita kepada kaum milenial. Di sini kita harus melatih dan membuat mereka bisa mencinti batik. Ke empat (empat) Mila Ekonomi bahwa batik juga bisa menjadikan penambahan ekonomi keluarga maupun ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ke lima (5) Pewarnaan alam jadi kita harus mulai ramah lingkungan, sebaiknya limbah batik itu harus kita kelola dengan baik karena limbah batik itu sangat berbahaya untuk lingkungann kita. Ke Enam ( 6 ) Batik harus bersifat Internasional dan tidak hanya warga Indonesia saja tapi harus Internasional yang mengenal batik, jelas KGBRAA Paku Alam.
Sementara itu, GM Royal Ambarukmo Yogyakarta, Herman Coubois mewakili managemen mengucapkan terima kasih banyak atas kerja sama yang terjalin antar PPBI Sekar Jagad Royal Ambarukmo dan Bank Indonesia (BI)
Herman mengatakan bahwa batik merupakan warisan cagar budaya yang sangat indah dan menjadikan jati diri Indonesia kaya akan hasil karya seni yang Agung Abadi fan Lestari, hingga saat ini Royal Ambarukmo dekat dengan batik.
Tradisi dan seni menjadikan sebagai taruhan abadi dan unik yang kuat dan selalu kita rawat dan lestarikan bersam- sama. Dengan kegiatan hari batik ini menjadi sebuah sarana kita mengingatkan kembali mempelajari batik bersosialisasi dan berkarya untuk perkembangan batik.
Saya ucapkan selamat kepada seluruh anggota Sekar Jagad saya ucapkan "Selamat Hari Batik Sukses kita untuk kita semua. Semangat Kembangkan Batik" pungkasnya.
Selanjutnya Deputi Perwakilan Bank Indonesia (BI), Miyono mengatakan kita sama- sama sudah tau tadi GKBRAA Paku Alam menyampaikan bagaimana batik Jogja bagaimana Kota Jogja yang sudah sangat diakui oleh UNESCO yang sangat di akui Internasional. Batik ditetapkan harinya yaitu tgl 2 Oktober 2021.
Batik Indonesia mendapat gelar yang diakui oleh dunia Internasional sebagai Kota Batik ini sungguh luar biasa. Kala itu banyak monopoli- monopoli Belanda sehingga banyak pembatik- pembatik di rugikan akhirnya itu memberikan motivasi kepada pembatik- pembatik di Jogja untuk lebih andil lagi dalam akses pasar dan pedagang batik Nitik itu menjadi ciri khas Jogja.
Yang saya tau batik ini hanya ada di Jogja, yang batik ini hanya mengandalkan canting- canting bermata empat sehingga menimbulkan goresan- goresan yang penuh artistik yang luar biasa. Dan sekarang itu semua dari kami dari BI insya Allah akan kita usahakan agar batik menjadi produk yang di sukai secara internasional.
Kami di Jogja berupaya menjalin komunikasi dengan Perwakilan BI di Luar Negeri di 5 Negara yaitu jepang, London, New York, Beijing, Singapore. Jadi sebagian batik itu sudah kita pamerkan di Luar Negeri dan juga sudah banyak yang di konsumsi dibeli oleh masyarakat Luar Negeri, katanya.
Pada kesempatan ini Wakil Ketua Dekranasda DIY, Tasbir, SH.MHum juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada PPBI Sekar Jagad yang berulang tahun yang ke- 12 pada Sabtu 2 Oktober 2012. Kebetulan bersama juga dengan Hari Batik Nasional.Tadi kita lihat ada lelang batik yang luar biasa dan antusias para tamu memberikan apresiasi tinggi kepada batik dari Bantul, Kulon Progo, Sleman, Kota Gunungkidul.
Mengharukan karena hasil penjualan/ pelelangan batik tersebut akan diberikan kepada pengrajin batik melalui Sekar Jagad. Batik ini memberikan harapan keseriusan kita semua untuk mengembangkan apalagi Jogja ini sudah ditetapkan menjadi Kota Batik Dunia sejak Tahun 2014 dan Tahun 2021 kita akan menyelenggarakan Jogja Internasional Batik Biennale.
Ketua III PPBI Sekar Jagad, Afif Syakur menyampaikan seperti kita ketahui hari ini, 2 Oktober 2021 adalah Hari Batik Nasional UNESCO mengakui bahwa Batik menjadi bagian peninggalan takbenda, batik suatu kebanggaan dari generasi- generasi.
Maka batik bisa jadi sesuatu bagi rumah kita. Kita tau batik sebagai komoditas budaya, komoditas ekonomi, dan batik bagian dari diplomasi. Kita mengharapkan semua masyarakat untuk mencintai dan mengakui batik Indonesia.
Ini batik sebuah proses tentang limbah warna dalam duniapun sudah mengakui dan batik ini bisa digunakan kapan saja oleh siapa saja oleh semua kalangan dan kami menginginkan batik ini bisa mengikuti perkembangan Zaman, kita tau batik tempo dulu batik sekarang dan batik mendatang kita menjadi Batik Indonesia Jaya, terangnya. Mar
Video Terkait
- Pengendali banjir kali opak makin kuat
- TPA Piyungan Overload 600 Ton Perhari Kadang Sampah Menggunung Penataan Memperpanjang Usia TPA
- Syukuran Bebas Murni Dan Menangnya Kebenaran Melawan Dongeng Ghoib dan Jahad
- Puluhan Masa Geruduk KSP Sejahtera Bersama Tagih Janji Uang Tabungan Berjangka Namun Hasilnya Nihil 'Alek Tertipu 4, 2 Milyar
- Trand Terkini Langgam Kenyo Yogja Yossie Riyani
- KNPI Sleman Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Bimbingan teknis OKP
- Hari Tani Nasional 2021 Aliansi Mahasiswa Pertanian Yogyakarta Gelar Aksi Damai
- Lagu Langgam Jawa Kenyo Yogja Di Launching 'Penyanyi Yosie Iriani Langsung Viral
- Komunitas Sopir Truk Jogjess Salurkan Sebagian Rezekinya Untuk Sosial dan Ibadah
- Tak Terbukti Menyuruh Menulis Dalam Kasus Nilai Ijazah YIS Sleman Supriyanto Bebas Murni Tak Jadi Di Penjara 2 Tahun
- Saptosari Gunungkidul Punyai Puskesmas Anyar Ini Proyeknya
- Polda DIY Gelar Operasi Patuh Progo 2021 Agar Warga Prokes dan Tertib Berlalu Lintas
- Masa Pandemi Warga Padukuhan Gunungasem Ngoro-oro Patuk Masih Eksis Gelar Rasulan
- Masa mandemi new normal penghobi burung sudah banyak turun ke lomba
- Perundingan Bipartit PT.SRR Sementara Buntu Karyawan Minta Pesangon Normal 1, 4 Milyar ?
- Asmindo DIY Inisiasi Gelar Pameran Secara Virtual Seluruh Indonesia
- Peternak perkutut masih eksis walaupun kondisi negara di guncang virus covid 19
- Dampak Akibat Covid 19 Lama Industri Rambak Segoroyoso Terancam Bangkrut
- Relawan Bacabup Ini Kunjungi Warga Ringankan Beban
- KH Fahmi Basya 'Seluruh Dunia Menyatakan Perang Melawan Virus' Perang Dunia III
- Hampir 2 Pekan Jalan Jogja Wonosari - Patuk Gunungkidul Lengang
- Gerakan Penyemprotan Disinfektan Pemdes Terbah Patuk Libatkan Berbagai Element
- Pasangan Balon Cawub -Bacabup Ini Siap Bertarung Dikancah Pemilukada 2020
- Biawak akan serang petugas pembersih sedimen di tangkap
- Relawan "NO-TO" Lakukan Upaya Pemberantasan Covid -19
- Dwiyono Kades Terpilih Desa Kedungpoh Nglipar Menang Raih 1542 Suara
- Telaga Towati Tepus Gunungkidul Bebas Dari Polusi Udara Jahat.
- Pesona Wisata Beton Ponjong Gunungkidul
- YOGJA YOUTH FARMING" BEROPSESI JADI LABORAT PELESTARIAN ALAM
- IMOGIRI BERTEKAD LESTARIKAN SENI DAN BUDAYA WISATA
- Antisipasi kenakalan siswa SMPN 2 Jetis Bantul Jalin Komunikasi Dengan Wali Murid
- Cakades Joko Purnomo Kedungkeris Nglipar disambut meriah warga
- Bunga amarilis primadona yang bisa dikembangan diberbagai wilayah
- Angin Puting Beliung Menerjang SDN Waduk Sedikitnya 8 Rumah Warga Rusak
- Budi Oetomo Prasetyo Ponjong Gunungkidul Jabarkan Ide Nawa Karsa Manunggaling Cipta
- Jalan menuju Wisata Ke Pesisir Selatan Bantul Mulus
- Bantuan Beras Meringankan Beban Santri Dan Pengelola Ponpes
- Budi Oetomo Gunungkidul ‘Menjawab Panelis ‘Restrukturisasi Birokrasi Dan APBD Harus
- Inilah 11 Wajah Bacabup Gunungkidul 2019 Via Nasdem 'Siapakah Yang Pantas ?
- Nasdem Menjaring 11 Bacalon Bupati Gunungkidul
- Lulusan Akademi Komunitas Seni Budaya di Wisuda Sultan
- Inilah Obyek Pendidikan Semburan Air Melengkung Taman Pintar Yogya
- Zaman Kolonial Jepang Pakaian Saja Susah Baju Yang Ada Goni Seperti Ini
- Ikut Senam Sehat 2019 HUT Golkar Bantul 2 Warga Raih Sapi dan Motor
- Menikmati Semilir Angin Di Embung Merdeka Bantul'