Kembali Ke Index Video


Budi Oetomo Prasetyo Ponjong Gunungkidul Jabarkan Ide Nawa Karsa Manunggaling Cipta

Kamis, 31 Oktober 2019 | 11:00 WIB
Dibaca: 1707
Budi Oetomo Prasetyo Ponjong Gunungkidul Jabarkan Ide Nawa Karsa Manunggaling Cipta
BUDI OETOMO PRASETYO VISIONER GAGASAN OKE

Gunungkidul media pastvnews.com, kepemimpinan Gunungkidul akan ada perubahan dari Bupati Lama ke Bupati Baru sehingga jauh jauh hari banyak tokoh dari berbagai latar belakang muncul untuk memimpin Gunungkidul.

Satu di antara Balon Bupati yang telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat Gunungkidul adalah Budi Oetomo Prasentryo,

Mantan ketua DPRD Gunungkidul ini kelahiran Simo Ponjong, Dirinya tak asing bagi warga Gunungkidul, karena merupakan tokoh karismatik didunia politik dan kemasyarakatan yang mudah bergaul visioner dan luas.

Karir cemerlangnya diantaranya memimpin dewan dan menelurkan berbagai peraturan PERDA yang di dalamnya termasuk sektor pariwisata bersama dewan lainnya saat itu hingga saat ini Gunungkidul menjadi moncer dibidang destinasi.

Sementara itu Budi Oetomo Prasetyo saat di jumpai tim media pastvnews di kediamannya Ponjong  menjelaskan, kalau soal visi dan misi bisa saya sampaikan  sebagai berikut

Pertama tentunya dalam membangun Gunungkidul kedepan perlu Konsep dan ini saya terinspirasi dari hakekat PENCIPTAAN MANUSIA, dimana manusia sesungguhnya terdiri dari  SATU CIPTA (oleh RUH) dan SEMBILAN BABAHAN HAWA (KARSA).

Kemudian Konsepsi ini juga sebagai terjemahan filosofi jawa SANGKAN PARANING DUMADI. ROH SEJATI SEJATINING ROH adalah CIPTA berasal dari SANG KHALIK yang menghidupkan manusia.

Harus diingat kata Budi, Manusia hidup itu memiliki babahan howo songo  yaitu 9 (sembilan) lubang energi (hawa) yang merupakan lubang energi sebagai  pusat inti meridian organ tubuh manusia yang terhubung dalam konstruksi kejiwaan manusia.

Keluar masuknya energi dari alam semesta sekitar (hawa) dan jiwa nafsu di dalam tubuh manusia sebagai hubungan mikro dan makro kosmis melalui 9 lubang Babahan Hawa Sanga yang harus dijaga keseimbangannya.

Manusia menjadi topik utama dalam visi misi ini karena sesungguhnya MANUSIALAH yang menjadi SUBYEK sekaligus OBYEK dalam setiap KEGIATAN PEMERINTAHAN.

Sehingga apapun yang dikerjakan dalam kegiatan PEMERINTAHAN DAERAH harus selalu MEMANUSIAKAN MANUSIA.

Oleh sebab itu menyatu dengan alam Gunungkidul dan dekat dengan rakyat merupakan kunci keberhasialan dalam membangun Gunungkidul, papar tersebut.

Sementara itu terkait  visi dan misi maka saya mengangkat tagline  RESTORASI GUNUNGKIDUL sebagai MERCU SUAR DUNIA YANG BERKETUHANAN YANG MAHA ESA, BERKEADILAN SOSIAL, dan BERBUDAYA

Dengan demikian saat di hubungkan dengan Misi akan nyambung dengan keadaan dan kondisi masyrakat dan kondisi Gunungkidul secara utuh, dan misi ini dapat saya jabarkan sebagai berikut :

MISI

Pertama Pastikan semua warga beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing dalam koridor tetap menjaga toleransi antar umat.

 

Kedua Pastikan semua warga mendapat sandang dan pangan yang cukup dan layak.

 

ketiga Pastikan semua warga memiliki rumah yang layak.

 

ke empat Pastikan semua warga terakses fasilitas Kesehatan.

 

ke lima Pastikan semua warga mendapat fasilitas air yang cukup.

 

ke enam Pastikan semua anak sekolah mendapat layanan pendidikan minimal SLTA.

 

ke tujuh Pastikan infrastruktur yang memadai dan baik sampai pelosok-pelosok dusun.

 

ke delapan Pastikan pembinaan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan bermartabat dan  olah-raga yang berprestasi.

 

dan kesembilan, Pastikan pengembangan seni dan budaya lokal secara optimal.

Nah dengan sembilan  misi  ini kami yakin masyarakat akan menyambut baik apalagi nantinya aksi merangkul dengan berbagai kepentingan untuk kemajuan yang sangat dambakan demi kemajuan Gunungkidul.

Tentu kerja akan ada aksi nyata dalam kepemerintahan oleh sebab itu Kata Budi, di lain bab akan saya urai KEMUDIAN di edisi  aksi dan restorasi tersebut  akan saya ‘paparkan.  ‘Pungkasnya. “tim Red”

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi