Perundingan Bipartit PT.SRR Sementara Buntu Karyawan Minta Pesangon Normal 1, 4 Milyar ?
Sabtu, 25 Juli 2020 | 08:44 WIBSleman-Pastvnews.com munculnya kasus masa pandemi covid 19 banyak perusahaan yang merumahkan karyawan atau bahkan MemPHKnya karena perusahaan stop produksi atau kendala masalah keuangan.
Nah kabar perundingan terkait merumahkan karyawan hingga melakukan tuntutan pesangon normal bagi buruh PT.SRR Sleman, berlanjut karena ada mediasi Bipartit antara perwakilan buruh dengan perusahaan rundingan digelar Rabu, 22 Juli 2020 hingga kabar ini masih hangat menjadi perbincangan para karyawan dan perusahaan tersebut.
Pihak Perusahaan memaknai surat merumahkan itu bukan PHK dan hari ini melalui kuasa hukumnya M. Fatkul Huda yang didampingi oleh Taufik Akbar meminta jawaban apakah pemaknaan tidak di PHK itu di terima atau tidak oleh pihak buruh/karyawan .
Sementara itu M.Fatkul Huda kuasa hukum Perusahaan menyampakan karyawan yang dirumahkan tidak setuju berkaitan dimaknai di rumahkan dan dipekerjakan kembali jadi mereka memaknai dirumahkan di PHK, sehingga mereka tidak mau dipekerjakan dan berlanjut menuntut perusahaan yang mem PHK karyawan
M.Fatkul Huda mengatakan bahwa dirumahkan itu tidak di PHK makanya sebelum Bipartit perusahaan sudah memanggil, nanti jatuh gilirannya akan dipanggil semua seiring dengan produksi yang sudah normal..
Jadi hari ini sementara buntu, karena buruh memaknai surat tersebut merumahkan adalah telah di PHK sedang pihak perusahaan memaknai dirumahkan ini adalah tidak di PHK. Dengan demikian karyawan menuntut hak- haknya
Kita mengacu pada menteri ketenagakerjaan bahwa hak- hak ketika dirumahkan harus diberikan, kita rencananya mau memberikan sekuat dan semampu kita, Dalam kondisi seperti itu dirumahkan juga akan diberikan kompensasi berdasarkan kekuatan kita, terang M. Fatkul Huda.
Niat baik kita belum di sanggah pihak karyawan dengan baik, dia masih menganggap di PHK. Kita tetap menyampaikan bahwa kondisi keuangan CV tersebut berangsur- angsur rugi, maka tetap menyampaikan pada buruh/ karyawan itu di PHK.
Kemudian ini imbasnya persoalan produksi ayam yang diternak dibesarkan juga dipengaruhi permintaan pasar. Dengan keadaan rugi 2 ( dua) tahun dan ditambah keadaan pandemi Covid- 19 ini perusahaan terpaksa mem PHK dengan alasan kita tidak mampu beroprasi lagi karena keuangan devisit.
Melihat kenyataan ini Perusahaan akan memberikan pesangon sesuai kemampuan perusahaan, dan kami juga sudah menawarkan untuk buruh/karyawan CV. MGL untuk 19 orang sebanyak 200 jt, terserah mereka pembagiannya berdasarkan prosentasi kerja mereka.
Menurut perusahaan 200 jt itu karena kita tidak punya dan itu sudah itikad baik. Sementara perwakilan karyawan menolak dan mau tetap seperti keadaan normal yaitu sekitar 1, 4 M
Kita akan mencoba sesuai dengan aturan untuk Bipartit ini. Rencana Bipartit ke 3 akan dilaksanakan hari Rabu, 29 Juli 2020 ‘Pungkas Fatkul Huda . Maryatun
Video Terkait
- Asmindo DIY Inisiasi Gelar Pameran Secara Virtual Seluruh Indonesia
- Tugas Kepolisian Di Lakukan Dengan Baik Anggota Polisi Polresta Yogyakarta Raih Reward
- Hafidz Asram Sarankan Ada Kebijakan Sekolah Dalam Sistem KBM Daring
- PT.SRR Sleman Merumahkan Karyawan Karena Covid Akhirnya Buka Perundingan Bipartit
- Bacabup Sunaryanto Kian Santer Maju Sebagai GK 1 Berpasangan Dengan Heri Susanto
- Sukardi Beji Patuk Matanya Buta. Mau Operasi Tak Ada Uang 'Para Sopir Peduli
- Ikan hias louhan banyak di beli para pengobi
- Ayam Pheasant Bulu Eksotis dan Merak Hijau Jadi Hiburan Prospek Ekonominya Bagus
- Peternak perkutut masih eksis walaupun kondisi negara di guncang virus covid 19
- Dampak Akibat Covid 19 Lama Industri Rambak Segoroyoso Terancam Bangkrut
- Relawan Bacabup Ini Kunjungi Warga Ringankan Beban
- KH Fahmi Basya 'Seluruh Dunia Menyatakan Perang Melawan Virus' Perang Dunia III
- Hampir 2 Pekan Jalan Jogja Wonosari - Patuk Gunungkidul Lengang
- Gerakan Penyemprotan Disinfektan Pemdes Terbah Patuk Libatkan Berbagai Element
- Pasangan Balon Cawub -Bacabup Ini Siap Bertarung Dikancah Pemilukada 2020
- Biawak akan serang petugas pembersih sedimen di tangkap
- Relawan "NO-TO" Lakukan Upaya Pemberantasan Covid -19
- Dwiyono Kades Terpilih Desa Kedungpoh Nglipar Menang Raih 1542 Suara
- Telaga Towati Tepus Gunungkidul Bebas Dari Polusi Udara Jahat.
- Pesona Wisata Beton Ponjong Gunungkidul
- YOGJA YOUTH FARMING" BEROPSESI JADI LABORAT PELESTARIAN ALAM
- IMOGIRI BERTEKAD LESTARIKAN SENI DAN BUDAYA WISATA
- Antisipasi kenakalan siswa SMPN 2 Jetis Bantul Jalin Komunikasi Dengan Wali Murid
- Cakades Joko Purnomo Kedungkeris Nglipar disambut meriah warga
- Bunga amarilis primadona yang bisa dikembangan diberbagai wilayah
- Angin Puting Beliung Menerjang SDN Waduk Sedikitnya 8 Rumah Warga Rusak
- Budi Oetomo Prasetyo Ponjong Gunungkidul Jabarkan Ide Nawa Karsa Manunggaling Cipta
- Jalan menuju Wisata Ke Pesisir Selatan Bantul Mulus
- Bantuan Beras Meringankan Beban Santri Dan Pengelola Ponpes
- Budi Oetomo Gunungkidul ‘Menjawab Panelis ‘Restrukturisasi Birokrasi Dan APBD Harus
- Inilah 11 Wajah Bacabup Gunungkidul 2019 Via Nasdem 'Siapakah Yang Pantas ?
- Nasdem Menjaring 11 Bacalon Bupati Gunungkidul
- Lulusan Akademi Komunitas Seni Budaya di Wisuda Sultan
- Inilah Obyek Pendidikan Semburan Air Melengkung Taman Pintar Yogya
- Zaman Kolonial Jepang Pakaian Saja Susah Baju Yang Ada Goni Seperti Ini
- Ikut Senam Sehat 2019 HUT Golkar Bantul 2 Warga Raih Sapi dan Motor
- Menikmati Semilir Angin Di Embung Merdeka Bantul'