Kembali Ke Index Video


Andong Tak Beroperasi Di Masa Pandemi ‘Tukang Andong Imogiri Paceklik Pendapatan

Sabtu, 30 Mei 2020 | 21:20 WIB
Dibaca: 560
Andong Tak Beroperasi Di Masa Pandemi ‘Tukang Andong Imogiri Paceklik Pendapatan
ANDONG IMOGIRI SEDANG MINIM PENGHASILAN

Bantul – Media Pastvnews.com, Kabar wisata, Pendemi Virus Corona berdampak terhadap dunia usaha jasa angkutan (transfortasi) dan pariwisata di Kabupaten Bantul.

Tidak terkecuali juga keberadaan "andong" (delman) di Bantul juga terkena imbas dan dampaknya. Akibatnya mereka terpaksa tidak beroperasi. Mereka yang sering mengais rejeki dengan cara melayani para penumpang di Malioboro juga tidak beroperasi pula.

Mensikapi keadaan pahit itu, maka para pemilik atau tukang andong di Bantul berinisiatif dengan cara beroperasi untuk melayani para penumpang dan wisatawan di sekitar komplek Terminal Baru (Pasar Baru) Imogiri Bantul.

Ardi dan Saryono, keduanya kusir andong, bertutur, pihaknya dan sekitar 12 temannya sejak Hari  ke tiga Idul Fitri 1441 H (Lebaran 2020) mencoba beruperasi untuk mencari penumpang di Imogiri.

Kepada awak media Dia berkata’ Gini lo Pak, biasanya pada setiap H ke dua Lebaran tahun tahun sebelunnya, kami beroperasi melayani wisatawan (peziarah) di Makam Imogiri. Tempat mencari penumpangnya di eks Pasar Lama Imogiri. Rutenya dari pasar lama ke makam itu dan sebaliknya," tuturnya.

Namun, karena saat ini sedang ada Covid -19, Makam Imogiri ditutup untuk para wisatawan. Sehingga tempat kami beroperasi terpaksa pindah di Pasar Baru ini.

Pada lebaran tahun sebelumnya, biasanya perolehan para tukang  andong lumayan yaitu rata - rata Rp 350 hingga Rp 500.000 per hari dan operasinya selama tiga hari

Lha kini tidak diperbolehkan untuk beroperasi di Malioboro dan ini paceklik penghasilan.

Padahal setiap tukang andong yang punya satu ekor kuda harus tetap mengeluarkan uang Rp 50.000 per hari untuk pembelian pakan kuda berupa hijauan (rendeng) dan bekatul", tambahnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga ya terpaksa harus beroperasi. Dan satu peluangnya adalah mencoba melayani penumpang di tempat ini.

Meskpun kini setiap satu andong hanya mendapatkan uang Rp 50.000 untuk sehari beroperasi, tentu hasilnya bisa meringankan beban untuk membeli pakan kuda. Pungkasnya’ Supardi




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi