WABUP SLEMAN ‘ERUPSI MERAPI, MASYARAKAT MASIH BERAKTIVITAS BIASA PADA JARAK AMAN
Selasa, 14 Maret 2023 | 18:53 WIB.jpg&w=450&h=300&zc=1&q=100)
Sleman - Pastvnews.com Menindaklanjuti terjadinya erupsi gunung Merapi pada hari Sabtu 11 Maret 2023 kemarin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bersama sejumlah pihak terkait melakukan koordinasi sekaligus memantau kesiapan penanganan bencana di beberapa tempat pada hari Minggu 12 Maret 2023.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, Kapolresta Sleman, Kombes Pol Aris Supriyono, Dandim/0732 Sleman, Letkol Arm Danny A.P Girsang S.Sos.,M.Han, Kepala BPTTKG, Agus Budi Santoso, Kepala BPBD Sleman, Makwan, dan Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid.
Kegiatan pemantauan dilakukan di beberapa tempat, diantaranya di pos pengamatan Gunung Api Merapi Kaliurang, pos pantau merapi Turgo, Desa Wisata Turgo dan juga bertemu dengan stakeholder pariwisata di Umbulharjo, Cangkringan.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, meminta masyarakat agar tidak perlu terlalu panik, namun dihimbau tetap waspada dan tetap berada di jarak aman. Disamping itu, ia juga menyebutkan jalur evakuasi dan barak pengungsian saat ini dalam kondisi siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Terkait aktivitas pariwisata dan perekonomian di sekitar gunung Merapi, Danang mengatakan bahwa masyarakat masih bisa melakukan kegiatan tersebut dengan tetap memperhatikan jarak aman. Untuk itu, bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar gunung Merapi diharapkan bisa turut aktif melaporkan perkembangan aktivitas gunung Merapi kepada pihak yang berwenang.
"Saya harap pelaku wisata, masyarakat, pelaku ekonomi, terus meningkatkan kewaspadaan dan komunikasinya dengan fasilitas apapun, baik dengan HT, HP, dan lainnya.
Kepala BPBD Sleman, Makwan, menjelaskan pihaknya telah membuat rencana kontinjensi dampak erupsi ini dengan jarak sejauh 9 kilometer dari kawah Merapi.
Dengan begitu, maka ada tujuh Kalurahan yang masuk dalam radius tersebut, diantaranya Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo, Purwobinangun, Hargobinangun, Girikerto, dan Wonokerto.
"Kalau BPTTKG sudah menyampaikan bahayanya 9 kilometer, maka kami sudah punya skenario tujuh desa teratas ini akan dilakukan evakuasi. Tapi selama itu belum, maka belum kami lakukan evakuasi," ujarnya.
Disampaikan juga BPBD Sleman telah menyiapkan sebanyak 32 titik pengungsian. Setiap padukuhan yang ada di tujuh kalurahan teratas juga telah dibekali SOP terkait skenario evakuasi jika terjadi hal yang membahayakan warga.
Kepala BPTTKG, Agus Budi Santoso, menyampaikan bahwa Merapi mengalami erupsi secara signifikan sejak Sabtu hingga Minggu siang, yakni sebanyak 52 kali. Meski begitu, menurutnya erupsi Merapi sudah terjadi secara terus menerus sejak 4 Januari 2021.
"Jika dikatakan Merapi erupsi hari Sabtu kemarin, iya benar. Tapi sebenarnya Merapi erupsi sudah dua tahun lebih, yakni sejak 4 Januari 2021, dan status siaganya pada 5 November 2020," jelasnya.
Ia juga berharap para stakeholder dapat menyikapi erupsi ini secara proporsional agar tidak terjadi panik yang berlebihan di masyarakat. Menurutnya masyarakat juga masih bisa beraktivitas seperti biasa di luar zona bahaya erupsi Merapi.
"Sebab Merapi ini juga mempunyai sisi manfaatnya bagi masyarakat, baik itu pariwisata, perekonomian, pertanian, dan lainnya," tambahnya. (Mar)

Video Terkait
- Masa Pandemi Warga Padukuhan Gunungasem Ngoro-oro Patuk Masih Eksis Gelar Rasulan
- Masa mandemi new normal penghobi burung sudah banyak turun ke lomba
- Perundingan Bipartit PT.SRR Sementara Buntu Karyawan Minta Pesangon Normal 1, 4 Milyar ?
- Asmindo DIY Inisiasi Gelar Pameran Secara Virtual Seluruh Indonesia
- Peternak perkutut masih eksis walaupun kondisi negara di guncang virus covid 19
- Dampak Akibat Covid 19 Lama Industri Rambak Segoroyoso Terancam Bangkrut
- Relawan Bacabup Ini Kunjungi Warga Ringankan Beban
- KH Fahmi Basya 'Seluruh Dunia Menyatakan Perang Melawan Virus' Perang Dunia III
- Hampir 2 Pekan Jalan Jogja Wonosari - Patuk Gunungkidul Lengang
- Gerakan Penyemprotan Disinfektan Pemdes Terbah Patuk Libatkan Berbagai Element
- Pasangan Balon Cawub -Bacabup Ini Siap Bertarung Dikancah Pemilukada 2020
- Biawak akan serang petugas pembersih sedimen di tangkap
- Relawan "NO-TO" Lakukan Upaya Pemberantasan Covid -19
- Dwiyono Kades Terpilih Desa Kedungpoh Nglipar Menang Raih 1542 Suara
- Telaga Towati Tepus Gunungkidul Bebas Dari Polusi Udara Jahat.
- Pesona Wisata Beton Ponjong Gunungkidul
- YOGJA YOUTH FARMING" BEROPSESI JADI LABORAT PELESTARIAN ALAM
- IMOGIRI BERTEKAD LESTARIKAN SENI DAN BUDAYA WISATA
- Antisipasi kenakalan siswa SMPN 2 Jetis Bantul Jalin Komunikasi Dengan Wali Murid
- Cakades Joko Purnomo Kedungkeris Nglipar disambut meriah warga
- Bunga amarilis primadona yang bisa dikembangan diberbagai wilayah
- Angin Puting Beliung Menerjang SDN Waduk Sedikitnya 8 Rumah Warga Rusak
- Budi Oetomo Prasetyo Ponjong Gunungkidul Jabarkan Ide Nawa Karsa Manunggaling Cipta
- Jalan menuju Wisata Ke Pesisir Selatan Bantul Mulus
- Bantuan Beras Meringankan Beban Santri Dan Pengelola Ponpes
- Budi Oetomo Gunungkidul ‘Menjawab Panelis ‘Restrukturisasi Birokrasi Dan APBD Harus
- Inilah 11 Wajah Bacabup Gunungkidul 2019 Via Nasdem 'Siapakah Yang Pantas ?
- Nasdem Menjaring 11 Bacalon Bupati Gunungkidul
- Lulusan Akademi Komunitas Seni Budaya di Wisuda Sultan
- Inilah Obyek Pendidikan Semburan Air Melengkung Taman Pintar Yogya
- Zaman Kolonial Jepang Pakaian Saja Susah Baju Yang Ada Goni Seperti Ini
- Ikut Senam Sehat 2019 HUT Golkar Bantul 2 Warga Raih Sapi dan Motor
- Menikmati Semilir Angin Di Embung Merdeka Bantul'