Kembali Ke Index Video


Penyakit mulut dan kuku mengagetkan dunia perhewanan

Minggu, 22 Mei 2022 | 08:19 WIB
Dibaca: 355
Penyakit mulut dan kuku mengagetkan dunia perhewanan
Wabup Sleman, Danang Maharsa, SE saat meninjau kondisi hewan ternak Sleman.

Sleman- Pastvnews.com, penyakit dalam hewan di mulut  dan kuku masih menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat, sehingga bentuk tanggapan terhadap keresahan masyarakat terkait kabar virus penyakit mulut dan kuku (PMK) maka pemerintah kabupaten Sleman berupaya mendeki sejak dini apalagi penyakit tersebut sempat dikhawatirkan masyarakat.

Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, SE meninjau langsung kondisi ternak sapi di Pasar Hewan Ambarketawang Gamping, pada 21 Mei 2022.

Peninjauan ini sebagai bentuk tanggapan terhadap keresahan masyarakat terkait kabar virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat dikhawatirkan masyarakat beberapa hari terakhir.

Berdasarkan hasil peninjauan, Danang mengatakan bahwa kondisi hewan ternak di lokasi pemantauan saat ini dalam keadaan sehat dan aman dari paparan virus PMK.

Sedangkan, untuk penemuan ternak yang terdeteksi virus PMK, dinyatakan tak berasal dari peternak kabupaten Sleman. Seperti halnya yang sudah disampaikan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada 21 Mei 2022, ditemukan 9 domba dinyatakan positif terjangkit virus PMK.

Akan tetapi, dari penelusuran Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan melalui pemilik domba, diketahui bahwa dua di antaranya dibeli dari Kabupaten Bantul dan berasal dari Garut, Jawa Barat.

Usai diterima oleh pemilik, domba tersebut dikumpulkan dalam satu kandang yang sama dengan 7 domba lainnya.

"Kondisi hewan dari paparan virus PMK di sini masih aman. Kalaupun ada, bukan berasal dari Sleman tapi berasal dari ternak luar daerah. Dari hasil pemantauan hari ini, hewan di sini kondisinya masih dalam keadaan sehat dan aman.

Dikarenakan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan kabupaten Sleman juga terus  melakukan pengawasan secara ketat terhadap kesehatan hewan ternak," jelas Danang.

Ditambahkan Danang, pengawasan tak hanya dilakukan saat hewan sudah berada di pasar, namun juga dimulai dari proses penerimaan hewan.

Terdapat regulasi yang diterapkan dalam menerima hewan ternak. Setiap hewan yang masuk akan diperiksa kondisi kesehatannya terlebih dahulu.

Jika dari pemeriksaan dan pengawasan hewan dalam keadaan sehat, maka diperbolehkan untuk masuk. Akan tetapi,  jika hewan menunjukkan indikasi terpapar virus PMK, maka akan dikembalikan ke daerah asalnya,  kata Danang.

Kabupaten Sleman juga menggalakkan langkah penanganan terpadu dengan memberikan pengobatan suportif berupa vitamin A, D, E, desinfeksi peralatan dan area kandang setiap hari, jelas Danang.

Selain itu, dokter siaga juga disiapkan untuk melakukan pemantauan secara langsung. Danang pun turut mengapresiasi kesadaran para pedagang untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK di kabupaten Sleman, terangnya.

"Kesadaran para pedagang di sini juga tinggi. Kondisi saat ini pedagang tidak berani membeli hewan ternak dari luar. Sehingga di lingkungan Sleman, saat ini dalam keadaan aman," lanjut Wakil Bupati Sleman. 

Untuk memastikan kondisi hewan ternak di Sleman tetap aman jelang hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan kabupaten Sleman turut melakukan pemantauan di beberapa pasar.  Sehingga, Danang pun menuturkan agar masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan terkait kondisi hewan ternak di Sleman, tuturnya. Mar




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi