Kembali Ke Index Video


Jembatan Pandansimo Rampung di Garap Perlancar Konekfifitas Ekonomi

Minggu, 7 September 2025 | 06:55 WIB
Dibaca: 18
Jembatan Pandansimo Rampung di Garap  Perlancar Konekfifitas Ekonomi
dok foto jembatan pandangsimo indonesia do.id

Ngayogyokarto media Pastvnews.com – update warta daerah. Jembatan pandansimo yang menghubungkan Bantul  dan Kulon Progo telah rampung di garap dan kini awal September 2025 sedang dalam proses untuk pengopesasian sehingga perlu cek akhir.

 

Bapak Menteri PU Dody Hanggodo kepada sejumlah awak media mengatakan, pembangunan jembatan Pandansimo  Sejauh 2300 meter menjadi  prioritas Kementerian PU  untuk meningkatkan konektivitas serta mempercepat distribusi logistik di kawasan Yogyakarta selatan.

 

Jembatan Pandansimo, waktu tempuh antar wilayah akan jauh berkurang, biaya operasional kendaraan lebih efisien, dan akses menuju pusat produksi pertanian, perikanan, serta destinasi wisata makin terbuka banyak peluang ‘kata Dody, dikutip di laman resmi Kementerian PU.

 

Kementerian PU menargetkan Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Ruas Jalan Congot–Ngremang  Kulon Progo dengan Pandansimo –Samas Bantul dapat beroperasi pada September 2025.

 

Pembangunan jembatan terpanjang DIY merupakan bagian dari program prioritas Jalur Jalan Lintas Selatan DIY sepanjang sekira 110 km yang diharapkan mampu mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah pesisir pantai Utara dan Selatan Jawa.

 

“Jembatan Pandansimo panjang total 2.300 meter dengan lebar rata-rata 24 meter, terdiri dari oprit, slab on pile, dan jembatan utama.

Nilai kontrak proyek mencapai Rp.863,7 miliar yang bersumber dari APBN, dengan masa pelaksanaan 579 hari kalender,” ungkap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DIY Moch. Iqbal Tamher.

 

Sementara itu, Berdasarkan studi kelayakan tahun 2017, bahwa pengoperasian JJLS di DIY diperkirakan mampu mengurangi biaya operasional kendaraan sebesar 13,11% atau setara Rp1,4 triliun per tahun, menghemat waktu tempuh hingga 20 menit, serta meningkatkan nilai produksi berbagai komoditi wilayah yang dilalui sekitar sebesar 18,6% atau sekitar Rp7,7 miliar per tahun

 

Selain manfaat transportasi, jembatan ini juga akan membuka akses ke lahan pertanian seluas 2.164,10 hektare di Kecamatan Galur dan mendukung produksi pertanian sebesar 9.143,2 kuintal sayuran dan buah dalam setiap tahunnya.

 

Produksi perikanan di Kecamatan Srandakan juga diharapkan meningkat sebesar 13,3 ton per tahun. Kehadiran Jembatan Pandansimo diharapkan dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi, logistik, dan pariwisata DIY, lanjut Moch. Iqbal.

 

Jembatan itu juga dirancang untuk memperkuat ketahanan wilayah terhadap bencana yang sejalan dengan visi Kementerian PU untuk membangun infrastruktur yang tangguh.

 

“Dari sisi teknis, jembatan ini memanfaatkan teknologi konstruksi modern seperti Corrugated Steel Plate yang ringan dan kuat, Lead Rubber Bearing sebagai peredam gempa, Mechanically Stabilized Earth Wall untuk efisiensi lahan, serta mortar busa untuk mengurangi beban struktur.

Desain arsitektur jembatan juga mengadopsi elemen budaya lokal seperti motif batik nitik dan bentuk gunungan pada gapura serta lampu jalan, sekaligus memperkuat identitas kawasan,” terang Moch. Iqbal.

 

Iqbal melanjutkan, Jembatan Pandansimo masih dalam proses Audit Keselamatan Jalan untuk memastikan seluruh elemen jembatan dan jalan penghubungnya memenuhi standar keamanan, kenyamanan, dan kelancaran lalu lintas, sehingga dapat digunakan masyarakat dengan aman sebelum dibuka secara resmi.

 

Melalui Jembatan Pandansimo, Kementerian PU memacu pertumbuhan ekonomi, sekaligus melestarikan kearifan lokal sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, pungkas Dody.




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi