Kembali Ke Index Video


Tikus Mengamuk Dinas Pertanian Gunungkidul Gencar Berikan Bantuan Obat

Sabtu, 8 April 2017 | 21:18 WIB
Dibaca: 1372
Tikus Mengamuk Dinas Pertanian Gunungkidul Gencar Berikan Bantuan Obat
dok foto ilustrasi obat tikus

Wonosari-Media Pastvnews.com Semenjak kemunculan kabar penderita penyakit leptospirises maka Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul  maka bergerak untuk melakukan pemberantas hama tikus.

Gerakan tersebut di aktualisasikan dengan memberikan bantuan pupuk yang sekaligus juga obat nya guna dapat memberantas hama tikus. Kebijakan ini dilakukan unutk mengurangi populasi perkembangan hama tikus yang berpotensi penyebaran penyakit leptospirosis yang saat ini sedang marak.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto kepada wartawan pastvnews.com, Pihaknya siap membantu masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh virus tikus. Oleh karenanya, sambung Dia, dinas telah menyiapkan stok obat untuk memberantas hama tikus di berbagai tempat di Gunungkidul.

“Pemberantasan ini berfungsi gand, selain di satu sisi juga untuk mengurangi hama yang menyerang tanaman, sedang manfaat lainnya untuk menekan populasi perkembangan hama tikus sehingga dengan harapan mampu menekan sebaran penyakit leptospirosis tersebut ‘kata Bambang, Jum’at, 07/04/2017..

Dia menambahkan kalau gerakan itu sebenarnya sudah dilakukan sejak adanya kejadian di Kecamatan Patuk, sehingga bantuan obat untuk pemberantasan tikus sudah dilakukan di Kecamatan Patuk, tepatnya di Desa Terbah. Bantuan ini diberikan karena adanya permintaan dari kecamatan untuk memberantas tikus yang diduga sebagai penyebab meninggalnya tiga warga di daerah itu.

Begitu ada permintaan kami langsung kirim. Selain itu, upaya gropyokan tikus juga dilakukan untuk menekan populasi hewan pengerat ini,” ujarnya.

Menurut Bambang, pemberian obat pembasmi tikus ini dapat diperoleh dengan mengajukan  permohonan secara resmi oleh pihak desa atau kelompok tani yang dimiliki.

“Ini sebagai pertanggungjawaban pengeluaran obat. Jadi harus dilakukan secara resmi dengan membuat permohonan. Untuk stok sendiri saya kira masih sangat mencukupi,”pungkasnya.

Seperti pemberitaan sebelumnya, menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, untuk kasus leptospirosis di Gunungkidul mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Hingga awal bulan April sudah ada 38 kasus dengan korban yang meninggal dunia ada 12 orang. Sedangkan ditahun 2016 yang lalu, hanya ada 4 kasus dengan jumlah yang meninggal ada 3 orang.

Wilayah zona utara khususnya banyak penderita kasus leptospirosis seperti Patuk, Gedangsari, Nglipar, dan Ngawen. Joko Narendro..




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi