Kembali Ke Index Video


Wabup Gunungkidul Membantah Petani Gunungkidul Itu Tidak Miskin

Jumat, 7 April 2017 | 21:40 WIB
Dibaca: 1809
Wabup Gunungkidul Membantah Petani Gunungkidul Itu Tidak Miskin
GABAH YANG ADA DALAM GUDANG TIDAK DI JUAL

Semin-media Pastvnews.com warta pertanian wakil bupati Gunungkidul membantah bahwa petani Gunungkidul itu tidak miskin, Wabub menyampaikan setelah Dirinya melakukan jajah deso milang kori di beberapa desa, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan tidak benar kalau petani Gunungkidul itu miskin. 

Hal ini dikatakan saat melakukan kunjungan kerja dan tilik desa di Padukuhan Badongan, Desa Karangsari, Kecamatan Semin, bersama beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Jum,at, 07/04/2017.

“Jadi tidak benar kalau ada pendapat petani Gunungkidul itu miskin karena hanya menyimpan gabah saja. Dua-duanya ia lakukan, ya menyimpan, ya menjual. Jadi kalau ada kesimpulan petani itu hanya menyimpan saja, pendapat itu sudah patah berantakan,” ujar Immawan Wahyudi.

 

WABUP H.IMMAWAN WAHYUSI  BANTAH DATA BPS WARGA PETANI GUNUNGKIDUL TIDAK MISKIN 

Menurutnya, ada pendapat bahwa petani itu hanya menyimpan tidak ada yang menjual yang akibatnya tidak ada trasaksi, karena tidak ada transaksi akhirnya dianggap daya beli rendah, karena daya beli rendah petani itu miskin, katanya.

Lebih lanjut Immawan menuturkan, oleh karena itu saya beserta beberapa OPD khususnya Kepala Dinas Pertanian, untuk mengechek bagaimana ” konco” tani melakukan kegiatannya. Produktifitasnya seperti apa, lalu apa yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

Dan ternyata dan mengherankan ini tidak terekam sejak dari awal masyarakat selain menyimpan gabah paling tidak satu musim bahkan bisa satu tahun lebih, juga ada yang dijual, terutama yang dijual itu untuk modal bertani, dan sebagian untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari sebagaimana kehidupan ditengah-tengah masyarakat.

 “Data Badan Pendataan Sosial (BPS) lupa atau terlewatkan dalam pendataanya bahwa ternyata petani ini juga menjual gabah juga,” kata Immawan.

Saya ditugaskan oleh Bupati Gunungkidul, lanjutnya, untuk mensejahterakan masyarakat, sehingga saya mendatangi ke desa-desa dalam rangka untuk mengetahui fakta yang sebenarnya tentang kehidupan para petani di desa. Jangan sampai tidak tahu yang sesungguhnya apa yang terjadi di masyarakat.

“Saya mendatangi sentong-sentong (tempat penyimpanan gabah didesa) kerumah-rumah ternyata ada yang menyimpani 35 sampai 45  sak, artinya itu cukup untuk persediaan dalam jangka waktu satu tahun. Kalau saya ditanya bagaimana keadaan masyarakat, ternyata masyarakat sejahtera, kalau tidak percaya datanglah ke desa-desa,”pungkas Immawan.

Sementara itu, terkait harga gabah yang tidak stabil, Bambang Wisnu Broto, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul mengatakan, untuk mensetabilkan harga gabah maka pemerintah melalui Menteri Pertanian (Mentan) mempunyai program penyerapan gabah. Tujuanya untuk mensetabilkan harga gabah produksi para petani.

“Tujuan diadakan program dari mentan itu untuk menstabilkan harga gabah dari para petani, karena lewat Bulog  gabah kering yang kadar airnya max 12% dibeli Rp.4200,- perkilonya. Sementara itu kalau dijual ke tengkulak hanya Rp. 3500 sampai Rp.3700,-,” ucap Bambang.

 Seperti kita ketahui, Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian Pertanian (Kementan) mengadakan program penyerapan gabah nasional untuk menanggulangi turunnya harga gabah di tingkat petani.

 Kementerian Pertanian bersama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pemerintah Daerah (Pemda) serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) ditugaskan untuk melaksanakan program tersebut. W. Joko Narendro.




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi