Rasakan Gurih dan Renyahnya Menu Emprit di Pulau Segaran
Sabtu, 22 Agustus 2015 | 15:39 WIBYogyakarta – media PASTVNEWS.COM, sebagai kota pariwisata tidak hanya menawarkan keindahan panorama alam serta keragaman budayanya, namun juga kulinernya.
Sehinga di kota ini para pelancong dapat dengan mudah menemukan aneka kuliner yang penuh sensansi. Mulai dari masakan tradisional, western hingga kuliner unik. Dan salah satu kuliner yang unik di kota ini adalah tongseng Emprit.
Burung pipit atau bahasa jawanya manuk emprit, meski bagi sebagian petani merupakan hama yang menyerang padi saat mendekati musim panen akan tetapi burung pipit juga merupakan burung yang unik dan mengemaskan.
Tubuhnya yangmungil sangat disukai anak-anak. Apalagi setelah dipoles hingga memilik aneka warna, ada yang merah, hijau, biru, kuning dan lain sebagainya. Burung ini pun sekarang dijual dengan harga murah oleh pedagang burung dengan berkeliling kampong.
Selain dijadikan burung peliharaan oleh anak-anak, ternyata burung ini dapat diolah menjadi menu kuliner yang menarik, yakni tongseng Emprit. Dan tongseng Emprit ini pun mnadi icon warung dhahar Pulau Segaran, Rumah Budaya Tembi.
Resto dengan mengusung konsep minimalis dengan meja dan kursi kayu tua, menjadikan tongseng Emprit sebagai menu andalan di samping menu tradisional.
Menurut Sales & Marketing Manager Warung Dhahar Pulau Segaran, Sugihandono Kurniawan, kepada awak media PASTVNEWS.COM di jelasakan, dipilihnya manuk emprit sebagai icon menu bukan tanpa alasan. Karena manuk emprit pada jaman dahulu merupakan makanan yang disukai oleh keluarga kerajaan.
Di mana hal ini dapat ditelusuri dalam sejak sejarah Serat Centhini. Dalam Serat Centhini disebutkan ada tiga macam binatang yang disukai oleh Pangeran. Yakni, manuk emprit atau burung pipit, Banyak/Angsa serta Bajing atau Tupai.
Memang bagi sebagian orang, ketiga binatang tersebut sepertinya tidak masuk akal bila ketiganya menjadi makanan yang sering dinikmati oleh keluarga bangsawan. Namun, semua itu telah tertulis dalam Serat Centhini
Dan Rumah Budaya Tembi, yang awal sebagai Lembaga Studi Jawa, memiliki komitmen untuk menjaga warisan budaya dan tradisi jawa. Sehingga di warung dhahar Pulau Segaran ini pula menu yang dijadikan andalan adalah menu-menu yang tersirat dalam Serat Centhini.
Warung Dhahar Pulau Segaran, sejak di buka hingga sekarang selalu menyajikan menu yang berasal dari ketiga binatang tersebut. Ada tongseng emprit, tongseng bajing dan tongseng banyak.
Selain dimasak menjadi tongseng ada juga berupa gorengan, namun bagi yang menghendaki angsa goring harus pesan sehari sebelumnya. Di warung dhahar Pulau Segaran ada juga oseng emprit lada hitam serta najing ireng yang juga dimasak dengan lada hitam.
Sales & Marketing Manager warung dhahar Pulau Segaran, Sugihandono Kurniawan mengatakan meski burung pipit berbadan mungil tapi soal rasa jangan ditanya, gurih dan renyah. Begitu pula dengan banyak dan bajing. Bajing atau tupai yang bagi perempuan binatang yang jorok dan mengelikan setelah diolah seorang koki ndesa, rasanya sangat empuk dan lunak di lidah.
Pria yang akrab disapa pak Dono ini lebih jauh mengatakan semua menu yang di Pulau Segaran merupakan menu-menu tradisional. Begitu pula orang yang meracik dan mengolahnya adalah orang-orang desa yang tinggal di sekitar Tembi Rumah Budaya. Sehingga rasanya tetap ndesa namun disuka semua orang.
Tersedia Menu Lainnya
Di samping ketiga menu di atas, di Pulau Segaran tersaji pula Rawon lele, rawon buntut, bakaran wedhus gembel sambel kacang, iwak kali opak goring sambel tomat, wedhus gembel cemeng, brongkos koyor sementara aneka menu lainnya.
Pria kelahiran Jakarta ini menambahkan di sini juga tersedia aneka soup, seperti soup buntut sapi, sop iwak nila, oblok-oblok godhong telo, bubur gandul serta sop banyak wuluh.
“Sebagai makanan penutup kami tawarkan menu carang gesing, telo legi, jenang sumsum serta rondo royal. Dan untuk minuman ada gula aren jahe herbal, serbat jahe anget hingga uwuh poci” sambungnya.
Harga
Bila Anda ingin merasakan gurihnya tongseng emprit dan emprit lada hitam, kocek yang harus dikeluarkan sebesar Rp 29.000,-. Sedangkan untuk gule banyak dibandrol sebesar Rp 35.000,- per porsi dan tongseng bajing serta bajing lada hitam harganya lebih mahal, yaitu Rp 54.000,-.
Sementara untuk harga soup, mulai dari Rp 8.100,- s/d Rp 18.000,- dan aneka minuman dipatok dengan harga yang bervariasi. anjar
Video Terkait
- Calon Kades Purwa Gagal Karena Perda "Daroji Gagal Sebab Petugas Legalisir KK Kecamatan Patuk Tutup
- H.Prabukusomo Resmikan Farm Burung Perkutut AK BF "
- PENAMBANG BATU DI KAJAR III, KARANGTENGAH WONOSARI TETAP EKSIS
- KONSULTAN BANSOS SEKOLAH DASAR DI GUNUNGKIDUL KEBINGUNGAN !
- LETKOL ABDUL MANAN KOMANDAN PASKAS "TANAMKAN NILAI-NILAI KEPAHLAWAN BAGI GENERASI MUDA
- Proyek Bansos SD Gunungkidul 2014-2015 Di Monopoli Hanya 1 Konsultan ?
- Lurah Arifin Penghobi Akik "Di Larang Koleksi Macam-Macam Agar Tak Jadi Dukun ?
- Karnaval HUT RI Purbayan Kotagede Kelingi Kampung Tabuh Bende dan Tombak
- Upacara Bendera Padukuhan Modalan Banguntapan Hikmat "Usai upacara peserta dapat Doorprice
- Kades Terganjal di Berhentikan Tidak Hormat Nyalon Lagi " Bisa Loloskah di Pilkades Gunungkidul 2015 ?
- MOS dan Asuransi SMKN 1 Nglipar Jadi Gunjingan Publik "Boro-Boro Diberi Snack, Air Aja Gak Dikasih " Makan Hanya Ikan Asin !
- Museum Batik Ciptowening Imogiri Simpan Koleksi Batik Pakualam VII
- Papan Nama Perekrutan PJTKI di Wedi Klaten Mencurigakan " Diduga Tidak Memiliki Izin Resmi
- Pekik Merdeka " Mengantar Djangkung Sujarwadi Endah Subekti Sebagai Cabub Cawabub Gunungkidul 2015
- Maju Mapan Siap Berikan Service Terbaik Setiap Pelanggan
- Kepala Desa dan Segenap Perangkat Desa Mertelu Gedangsari Gunungkidul "Selamat Hari Raya Idul fitri 1435 H/2015
- Perkaya Pengetahuan Flora dan Fauna di Museum Biologi