Kembali Ke Index Video


Rasakan Gurih dan Renyahnya Menu Emprit di Pulau Segaran

Sabtu, 22 Agustus 2015 | 15:39 WIB
Dibaca: 2284
Rasakan Gurih dan Renyahnya Menu Emprit di Pulau Segaran
MENU ASYIK SAMBAL DAN EMPRIT

Yogyakarta – media PASTVNEWS.COM, sebagai kota pariwisata tidak hanya menawarkan keindahan panorama alam serta keragaman budayanya, namun juga kulinernya.

Sehinga di kota ini para pelancong dapat dengan mudah menemukan aneka kuliner yang penuh sensansi. Mulai dari masakan tradisional, western hingga kuliner unik. Dan salah satu kuliner yang unik di kota ini adalah tongseng Emprit.

Burung pipit atau bahasa jawanya manuk emprit, meski bagi sebagian petani merupakan hama yang menyerang padi saat mendekati musim panen akan tetapi burung pipit juga merupakan burung yang unik dan mengemaskan.

Tubuhnya yangmungil sangat disukai anak-anak. Apalagi setelah dipoles hingga memilik aneka warna, ada yang merah, hijau, biru, kuning dan lain sebagainya. Burung ini pun sekarang dijual dengan harga murah oleh pedagang burung dengan berkeliling kampong.

Selain dijadikan burung peliharaan oleh anak-anak, ternyata burung ini dapat diolah menjadi menu kuliner yang menarik, yakni tongseng Emprit. Dan tongseng Emprit ini pun mnadi icon warung dhahar Pulau Segaran, Rumah Budaya Tembi.

Resto dengan mengusung konsep minimalis dengan meja dan kursi kayu tua, menjadikan tongseng Emprit sebagai menu andalan di samping menu tradisional.

Menurut Sales & Marketing Manager Warung Dhahar Pulau Segaran, Sugihandono Kurniawan, kepada awak media PASTVNEWS.COM di jelasakan, dipilihnya manuk emprit sebagai icon menu bukan tanpa alasan. Karena manuk emprit pada jaman dahulu merupakan makanan yang disukai oleh keluarga kerajaan.

Di mana hal ini dapat ditelusuri dalam sejak sejarah Serat Centhini. Dalam Serat Centhini disebutkan ada tiga macam binatang yang disukai oleh Pangeran. Yakni, manuk emprit atau burung pipit, Banyak/Angsa serta Bajing atau Tupai.

 Memang bagi sebagian orang, ketiga binatang tersebut sepertinya tidak masuk akal bila ketiganya menjadi makanan yang sering dinikmati oleh keluarga bangsawan. Namun, semua itu telah tertulis dalam Serat Centhini

Dan Rumah Budaya Tembi, yang awal sebagai Lembaga Studi Jawa, memiliki komitmen untuk menjaga warisan budaya dan tradisi jawa. Sehingga di warung dhahar Pulau Segaran ini pula menu yang dijadikan andalan adalah menu-menu yang tersirat dalam Serat Centhini.

Warung Dhahar Pulau Segaran, sejak di buka hingga sekarang selalu menyajikan menu yang berasal dari ketiga binatang tersebut. Ada tongseng emprit, tongseng bajing dan tongseng banyak.

Selain dimasak menjadi tongseng ada juga berupa gorengan, namun bagi yang menghendaki angsa goring harus pesan sehari sebelumnya. Di warung dhahar Pulau Segaran ada juga oseng emprit lada hitam serta najing ireng yang juga dimasak dengan lada hitam.

Sales & Marketing Manager warung dhahar Pulau Segaran, Sugihandono Kurniawan mengatakan meski burung pipit berbadan mungil tapi soal rasa jangan ditanya, gurih dan renyah. Begitu pula dengan banyak dan bajing. Bajing atau tupai yang bagi perempuan binatang yang jorok dan mengelikan setelah diolah seorang koki ndesa, rasanya sangat empuk dan lunak di lidah.

Pria yang akrab disapa pak Dono ini lebih jauh mengatakan semua menu yang di Pulau Segaran merupakan menu-menu tradisional. Begitu pula orang yang meracik dan mengolahnya adalah orang-orang desa yang tinggal di sekitar Tembi Rumah Budaya. Sehingga rasanya tetap ndesa namun disuka semua orang.

Tersedia Menu Lainnya

Di samping ketiga menu di atas, di Pulau Segaran tersaji pula Rawon lele, rawon buntut, bakaran wedhus gembel sambel kacang, iwak kali opak goring sambel tomat, wedhus gembel cemeng, brongkos koyor sementara aneka menu lainnya.  

Pria kelahiran Jakarta ini menambahkan di sini juga tersedia aneka soup, seperti soup buntut sapi, sop iwak nila, oblok-oblok godhong telo, bubur gandul serta sop banyak wuluh.

“Sebagai makanan penutup kami tawarkan menu carang gesing, telo legi, jenang sumsum serta rondo royal. Dan untuk minuman ada gula aren jahe herbal, serbat jahe anget hingga uwuh poci” sambungnya.

Harga

Bila Anda ingin merasakan gurihnya tongseng emprit dan emprit lada hitam, kocek yang harus dikeluarkan sebesar Rp 29.000,-. Sedangkan untuk gule banyak dibandrol sebesar Rp 35.000,- per porsi dan tongseng bajing serta bajing lada hitam harganya lebih mahal, yaitu Rp 54.000,-.

Sementara untuk harga soup, mulai dari Rp 8.100,- s/d Rp 18.000,- dan aneka minuman dipatok dengan harga yang bervariasi. anjar




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi