Kembali Ke Index Video


Proyek Bansos SD Gunungkidul 2014-2015 Di Monopoli Hanya 1 Konsultan ?

Rabu, 19 Agustus 2015 | 18:17 WIB
Dibaca: 3163
Proyek Bansos SD Gunungkidul 2014-2015 Di Monopoli Hanya 1 Konsultan ?
PEMUGARAN SD DI GUNUNGKIDUL 2015 DANA BANSOS

Gunungkidul-Pastvnews.com, Proyek bansos yang nilainya mencapai milyaran rupiah yang tersebar diseluruh wilayah Gunungkidul tahun 2014 - 2015 ternyata konsultan perencanaan serta pengawasnya hanya dipegang satu orang.

Bapak  Yuliana Konsultan yang di maksud menurut informasi yang beredar adalah konsultan tunggal yang menangani proyek bansos dari tahun 2014 dan tahun 2015.

ketika media ini mengontak via HPnya Yulianta menyanggah bila konsultan seperti dirinya telah dikondisikan, Lebih lanjut Dia menyampaikan justru saya diminta oleh kepala sekolah masing-masing untuk menjadi konsultan disekolahnya, Terang Dia.

KONSULTAN

Jujur apa adanya, bahwa saya tidak mengkondisikan, saya ingin tahu apa ada bukti tertulis seperti temuan bapak, dan apa kesalahan saya….?  kalau memang temuan dilapangan seperti itu, saya balik tanya di 14 SD mana saja terus masing-masing siapa perencananya…?  Papar Yulianta lewat smsnya.

Pria yang sudah berkiprah  menjadi konsultan sejak tahun 1992 tersebut  ketika ditemui,Rabu 19/08/15, Dirinya tetap mengelak kalau konsultan perencana dan pengawasnya hanya dia sendiri.

Yulianto memperjelas bahwa konsultan itu sebanyak 3 orang mas, jika di rinci, saya sendiri, Normansyah dan Arif Budi Nurcahyo, tetapi semua itu memang tanggung jawab saya, “tambahnya.

Kemudian terkait untuk masalah pekerjaan SD yang diborongkan memang saya tidak mau tahu, itu urusan kepala sekolahnya masing-masing, termasuk bahan-bahan materialnya jelas “saya tidak mau tahu mau beli kemana, saya juga tidak mengarahkan, Papar Yul sapaan akrapnya tersebut.

Jika pengakuan Yulianto hanya 3 personil, maka untuk wilayah Gunungkidul  yang begitu luas serta jarak tempuh dan medan yang sangat sulit, tentunya tidak akan efektif apalagi dana bansos untuk rehab dan sarpras sekolah Dasar di 14 SD yang mendapatkan dana bansos terebar diseluruh wilayah Gunungkidul bisa akses dengan di pengawasan cepat,

Pertanyaanya apa bisa bisa maksimal dalam tata perencanaan dan pengawasan apabila hanya satu orang ? padahal  proyeknya puluhan sekolahan dengan jarak tempuh jauh-jauh.

Dengan demikian  menjadi pertanyaan besar pula ketika konsultan bansos SD ini dipegang HANYA satu orang saja jelas hasil kinerjanya dapat di tebak.

Beberapa kejanggalan dan penyimpangan seperti berita yang sudah dilangsir sebelumnya, DUGAAN kelalaian ada di pihak konsultan proyek bansos, karena ada sekolahan yang mengerjakan proyek bansos belum ada memegang RAB tapi sudah di kerjakan.

Yang menarik ada sekolah yang membongkar sekolahannya sendiri  tanpa pegangan RAB, bahkan dana  proyek sudah berjalan 2 minggu tetapi Si konsultan belum pernah datang, kesekolahan yang memborongkan pekerjaanya.

Sementara  panitia yang tidak mau disebut nama salah satu sekolahan yang mendapatkan bansos mengatakan, Yulianta hanya datang pada saat mau mendapatkan bansos, datangnya dengan dinas, (Dugaan yang dimaksud dari Disdikpora) Masih kata Dia, setelah itu setahu saya belum pernah kesini lagi sampai saat ini, sedangkan proyek sudah berjalan selama satu minggu lebih, katanya.

Ketika ditanya apa sekolahan mencari konsultan sendiri, kita tidak mencari, itu sudah dari dinas, imbuhnya. Sementara sumber  yang layak tapi enggan di sebut, mengatakan, dilapangan beberapa sekolahan yang mendapatkan bansos bahwa konsultan sudah ditentukan dari dinas terkait.( ...>berssambung ) “WJN

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi