PENAMBANG BATU DI KAJAR III, KARANGTENGAH WONOSARI TETAP EKSIS
Sabtu, 22 Agustus 2015 | 09:00 WIB
Karang tengah - Pastvnews. Com Jumat 21 Agustus 2015 seperti halnya Penambang di Gunungkidul banyak yang tidak beroperasi karena pabrik pengolahan batu terbesar di Gunungkidul ditutup oleh Polda DIY.
Lain dengan penambang batu yang berada di dusun Kajar III, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Wonosari ini, mereka tetap menambang karena untuk memenuhi sejumlah tobong gamping (pembakaran batu) untuk dijadikan gamping (CaCo3).
Untuk diwilayah kajar penambang tradisional sebenarnya banyak, tetapi yang paling besar di wilayah Kajar III, disini tadinya gunung tinggi, sekarang tinggal sayap gunung saja yang ditambang, kata Siwuh (54 thn) penambang yang sudah sejak tahun 1984 ini.
Lebih lanjut Siwuh mengungkapkan, karena permintaan batu sekarang banyak, makanya harga tanah disini juga sudah mahal, ukuran 13 x 30 meter saja harganya sudah mencapai 29jt, katanya.
Ketika ditanya masalah segi keselamatan, Sisam warga kedung, Karang tengah yang juga sudah puluhan tahun ikut menambang mangatakan, kita menambang dari atas kebawah, jadi kemungkinan kecil untuk longsor, dan penambang sendiri juga sudah puluhan tahun menjalankan seperti ini, karena tuntutan ekonomi, makanya walaupun berat yaaa kita lakukan, kata Sisam.
Diwilayah Dusun Gari, karangtengah sendiri ada tobong gamping sekitar 30 tobong, kata Sainun (60thn) yang mempunyai tobong 2 tempat di wilayah Gelung, Gari ini.
Pria yang sudah menggeluti pembuatan gamping sejak tahun 1985 ini lebih lanjut mengatakan, saya setiap bulan kita bisa membakar batu menjadi gamping sebanyak 3 kali, dan setiap pembakaran memerlukan waktu 1 minggu lebih dengan biaya sekitar Rp. 9 jt sampai 10 jt, dengan keuntungan sekali pembakaran Rp.1jt – 2 jt, karena karyawan saya ada 7 orang per tobong gamping dan per orang saya harus bayar Rp. 40rb, tetapi ya sudah cukup lumayan, kata Sainun.
Sementara Parlan warga Ngelorejo, Kel. Gari yang juga memiliki tobong gamping di Gari ini mengatakan, kendala utama modal, kalau pemasaran tidak ada kendala, kita kirimnya ke Jogja, Magelang, kalau untuk pekerja kita sistimnya borongan, sekali menbakar dari persiapan sampai jadi gamping boronganya Rp. 1,5jt.
Ketika ditanya bahan baku, Parlan yang sudah 10tahun mendirikan tobong sendiri ini mengatakan, bahan baku sudah cukup dipenuhi dari wilayah penambang Kajar III, walaupun wilayah lain ditutup tambangnya, kita tetap jalan, kendalanya ya masalah modal tadi mas, supaya kita tetap eksis.
Malah sekarang ini ada peningkatan produksi , karena pabrik yang membuat miel ditutup, otomatis disini permintaan bertambah, jadi kita ada nilai plusnya, kata Parlan mangakhiri pembicaraanya.WJN

Video Terkait
- Konsultan Proyek Bansos SD Berulah Kirim Kirim SMS
- KONSULTAN BANSOS SEKOLAH DASAR DI GUNUNGKIDUL KEBINGUNGAN !
- MOBIL POLISI UNTUK OPERASIONAL PRIBADI ?
- Habdulmanan S.Sos Dandenhanudan 474 PASKHAS "Bangga, jadi Danup peringatan Kemerdekaan RI ke 70”
- Proyek Bansos SD Gunungkidul 2014-2015 Di Monopoli Hanya 1 Konsultan ?
- Bansos Pendidikan Di 14 SD Jadi Sorotan "Pekerjaan Ada Yang Menyimpang ?
- Karnaval HUT RI Purbayan Kotagede Kelingi Kampung Tabuh Bende dan Tombak
- Bansos Dunia Pendidikan Di Gunungkidul Rawan Kong Kalikong !
- Aneka Menu Ikan di Crystal Lotus Di Bulan Kemerdekaan 2015
- Cabup Cawabup Gunungkidul Subardi Ts -Wahyu Purwanto Suka Naik Andong ke KPU
- Grebeg Kraton Ngayogyokarto 3 Gunungan di Arak ke, Masjid Besar, Pakulaman & Kepatihan
- Siswa SD Kunjungi laboratorium kedokteran Hewan UGM
- Ular jangan buat mainan