Kembali Ke Index Video


Akibat Covid Stok Gula Pabrik Madukismo Habis Hand Sanitizer Cukup Juga Beredar

Rabu, 15 April 2020 | 07:58 WIB
Dibaca: 700
Akibat Covid Stok Gula Pabrik Madukismo Habis Hand Sanitizer Cukup Juga Beredar
SIDAK DEWAN BANTUL ROMBONGAN DI PG MADUKISMO

Bantul – media pastvnews.com, stok gula pasir di Pabrik Gula yang juga memproduksi Spritus (PG-PS) PT. Madu Baru Madukismo Kasihan Bantul Yogyakarta untuk stok gulanya habis, namun persediaan hand zanitazer produk perusahaan ini  justru mencukupi dan diharapkan laku dipasaran.

Hal itu terungkap dalam dialog sidak mengenai ketersediaan gula pasir oleh Komisi B DPRD Bantul yang ditemui oleh manajeman PT. Madu Baru,  di pabrik gula ini, Selasa (14/4/2020).

Sajak Januari 2020 bahwa stok gula di pabrik ini sudah habis dan telah beredar di pasaran. Sedangkan musim giling tahun 2020 mengalami kemunduran waktu akibat covid -19. Namun stok hand zanitizer masih banyak dan mencukupi", kata Direktur PG-PS Madukismo, Irwan Revianto Rares, di saat menanggapi Komisi B DPRD Bantul.

Dijelaskan, untuk tahun 2019 jumlah stok gula hasil produk Madukismo sekitar 50.000 ton untuk memenuhi pemintaan pasar di DIY dan Jawa Tengah yang diperlukannya yang  jumlahnya lebih dari itu.

Sedangkan musim giling untuk tahun  2020 juga  ada permasalahan pengunduran waktu terkait dengan adanya wabah Covid -19. Seharusnya awal April sudah mulai giling namun terpaksa mundur waktunya dan akan dimulai akhir Mei.

Dalam musim giling, kami mempekerjakan tenaga ribuan orang. Dengan adanya Covid -19 mereka terpaksa harus dikarantina terlebih dahulu dengan demikian terpaksa waktu gilingnya juga diundur.

Tentu Ini juga menjadi kendala karena tebang tebu juga harus mundur waktunya. Tentang hasil jumlah gula menjadi  berkurang akibat tebunya sudah terlalu tua.

Salah satu cara yang kami tempuh adalah memproduksi hand zanitazer yang kini stoknya cukup dan juga dipasarkan di pabrik ini,  dengan harga sekitar Rp 65.000 per liter", kata Irwan didampingi sejumlah manajemen lainnya.

Selain itu, terkait dengan adanya kebijakan impor sugar (gula mentah), Pabrik Gula Madukismo juga memperoleh jatah impor dan mengolah serta memasarkannya.

Sementara itu Ketua Komisi B DPRD Bantul, Wildan Nafis dan Wakil Ketua Aryunadi, menyatakan, pihaknya dalam sidak ini ingin mengetahui ketersedian gula di Madukismo. Ini adalah terkait dengan upaya agar ketersedian sembako saat ada Covid -19 di Bantul mencukupi.

Kami merasa ikut prihatin dengan adanya covid -19. Maka  harapannya agar ketersediaan sembako di tengah masyarskat bisa tercukup. Maka kini melihat langsung ke lapangan", kata Wildan.

Komisi B DPRD Bantul yang juga ikut dalam sidak ini diantaranya  Heru Sudibyo, Jumirin, Bibit Rustamto, Arif Haryanto dan Mahmudin. ‘Supardi




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi