Masyarakat Belum Memahami Penuh Apa Lock Down Yang Sebenarnya
Jumat, 10 April 2020 | 06:34 WIBBantul – PASTVNEWS.COM, Hingga kini dalam situasi terjadi wabah Virus Corona (covid -19), ternyata masih banyak masyarakat yang belum bisa memaknai dan mengaplikasikan istilah lockdown" secara benar. Maka masih diperlu edukasi di tengah masyarakat.
Pendapat itu diungkapkan oleh Tokoh Masyarakat dan Koordinator Relawan Kemanusiaan Peduli Covid -19, asal Donotirto Kretek Bantul Yogyakarta , Pambudi Mulyo, kepada awak media, di sela melakukan aksi sosialnya, di Kretek, Kamis (9/4/2020).
Menurutnya, dalam aksi sosial kemanusian kali ini, sudah yang ketiga kalianya di Kretek. Jumlah relawan yang ada. tidak kurang dari 40 orang. Ini berkerja sama dengan "Katir Center" yang bersekrateriat di Pajangan Bantul.
Dalam aksi ini, katanya, diantaranya dilakukan penyemprotan senfiktan, pembagian masker (APD), sabun, softanol untuk cuci tangan dan sembako di tengah masyarakat.
Satu hal penting dan menjadi keprihatinan kami para relawan hingga kini banyak masyarakat yang belum paham (salah memahami) dalam arti mengaplikasikan "lockdown" terkaid covid -19", jelas Pambudi Mulyo.
Dijelaskan, masyarakat hanya memahaminya lockdown adalah identik dengan tertutup untuk masyarakat secara luas. Padahal itu harus dimaknai secara selekstif bagi warga luar yang masuk ke tempat yang diberlakukan lockdown.
Artinya, ada lockdown dan tidak, masyarakat harus paham dan mampu mengaplikasikan tentang protokoler pencegahan covid -19. Misalnya pendatang dari luar daerah harus mengisolasi mandiri dalam waktu tertentu dan harus disemprot desinfektan. Semua orang yang keluar rumah harus jaga jarak secara fisik dengan orang lain , mengenakan masker dan berpola hidup bersih dan sehat serta menjaga stamina.
Memberikan edukasi tentang hal itu kepada masyarakat salah satu poin penting dalam aksi kemanusiaan kami", katanya.
Sementara itu, pemantauan awak media di lapangan menunjukkan, aksi sosial serupa sering dijumpai di tengah masyarakat. Sedangkan dusun.( kampung) juga masih banyak.yang memberlakukan lockdown. Supardi
Video Terkait
- Peternak perkutut masih eksis walaupun kondisi negara di guncang virus covid 19
- Dampak Akibat Covid 19 Lama Industri Rambak Segoroyoso Terancam Bangkrut
- Relawan Bacabup Ini Kunjungi Warga Ringankan Beban
- KH Fahmi Basya 'Seluruh Dunia Menyatakan Perang Melawan Virus' Perang Dunia III
- Hampir 2 Pekan Jalan Jogja Wonosari - Patuk Gunungkidul Lengang
- Gerakan Penyemprotan Disinfektan Pemdes Terbah Patuk Libatkan Berbagai Element
- Pasangan Balon Cawub -Bacabup Ini Siap Bertarung Dikancah Pemilukada 2020
- Biawak akan serang petugas pembersih sedimen di tangkap
- Relawan "NO-TO" Lakukan Upaya Pemberantasan Covid -19
- Dwiyono Kades Terpilih Desa Kedungpoh Nglipar Menang Raih 1542 Suara
- Telaga Towati Tepus Gunungkidul Bebas Dari Polusi Udara Jahat.
- Pesona Wisata Beton Ponjong Gunungkidul
- YOGJA YOUTH FARMING" BEROPSESI JADI LABORAT PELESTARIAN ALAM
- IMOGIRI BERTEKAD LESTARIKAN SENI DAN BUDAYA WISATA
- Antisipasi kenakalan siswa SMPN 2 Jetis Bantul Jalin Komunikasi Dengan Wali Murid
- Cakades Joko Purnomo Kedungkeris Nglipar disambut meriah warga
- Bunga amarilis primadona yang bisa dikembangan diberbagai wilayah
- Angin Puting Beliung Menerjang SDN Waduk Sedikitnya 8 Rumah Warga Rusak
- Budi Oetomo Prasetyo Ponjong Gunungkidul Jabarkan Ide Nawa Karsa Manunggaling Cipta
- Jalan menuju Wisata Ke Pesisir Selatan Bantul Mulus
- Bantuan Beras Meringankan Beban Santri Dan Pengelola Ponpes
- Budi Oetomo Gunungkidul ‘Menjawab Panelis ‘Restrukturisasi Birokrasi Dan APBD Harus
- Inilah 11 Wajah Bacabup Gunungkidul 2019 Via Nasdem 'Siapakah Yang Pantas ?
- Nasdem Menjaring 11 Bacalon Bupati Gunungkidul
- Lulusan Akademi Komunitas Seni Budaya di Wisuda Sultan
- Inilah Obyek Pendidikan Semburan Air Melengkung Taman Pintar Yogya
- Zaman Kolonial Jepang Pakaian Saja Susah Baju Yang Ada Goni Seperti Ini
- Ikut Senam Sehat 2019 HUT Golkar Bantul 2 Warga Raih Sapi dan Motor
- Menikmati Semilir Angin Di Embung Merdeka Bantul'