Kembali Ke Index Video


Logo DIY Ramai Menjadi Perbincangan "Sultan Penentu Logo Jogja

Senin, 3 November 2014 | 19:00 WIB
Dibaca: 1796
Logo DIY Ramai Menjadi Perbincangan  "Sultan Penentu Logo Jogja
DISKUSI PANEL MEMBAHAS LOGO JOGJA

Jogjakarta-PASTVNEWS.COM, rencana pemerintah provinsi DIY  mengganti logo branding Yogyakarta menuai banyak protes.

Kontroversi yang paling menyita perhatian  justru muncul di media sosial, seperti Twitter dan Facebook. Bahkan, beberapa komunitas sempat menggelar diskusi bersama untuk memperbincangkan logo baru Jogja dan salah satunya, gerakan yang dinamakan #Jogja Darurat Logo.

Minggu (2/11/2014). Bappeda DIY menggelar Forum Group Discusiom yang diselenggarakan dalam rangka membahas logo rebranding Jogja yang diadakan di Kantor Pusat BPD DIY, Jalan Tentara Pelajar Nomor 7, FGD tersebut digelar pihak Bappeda DIY sebagai kelanjutan dari urun rembug rebranding Jogja sebelumnya.

FGD ini dimaksudkan menggali aspirasi dari segala elemen masyarakat. Karena dalam FGD itu hadir para stakeholders Jogja, seperti seniman, warga, akademisi, budayawan, pejabat daerah, komunitas seni, agensi, media, dan sebagainya.

Banyak usulan yang mengemuka pada pertemuan itu. Hampir semua peserta Kebanyakan menilai logo branding yang baru  tidak menggambarkan karakteristik Yogyakarta.

 Seniman Butet Kertaradjasa mengapresiasi di balik kontroversi logo Jogja. “Saya mengapresiasi Pak Hermawan karena memperkenalkan satu alternatif logo untuk memancing kontroversi.

Dengan demikian, sosialisasi soal branding baru Jogja ini, berlangsung secara cepat dan murah. Terlebih lagi, hasilnya justru menyadarkan masyarakat akan pentingnya branding,” kata Butet dalam Focus Group Discussion (FGD).

Butet mengingatkan rebranding  penting, tetapi pemerintah juga memperhatikan situasi di masyarakat. Agar kedepannya  masyarakat  aman dan nyaman tinggal  di kota Joga

Arif Budiman,  Pimpinan Petak Umpet, melontarkan usulan kata Istimewa dijadikan tagline untuk menyunsun ulang logo Jogja. Kata Istimewa ini sudah sangat identik dengan Yogyakarta.

Mantan Walikota  Yogyakarta,  Hery Zudianto, yang hadir dalam  FGD tersebut  mengatakan, momentum rebranding ini seharusnya juga menjadi momentum untuk membumikan spirit keistimewaan ke tengah masyarakat. Menurutnya, sudah dua tahun Jogja menyandang istimewa. Tetapi, “jiwa” keistimewaan belum turun ke masyarakat. “Mudah-mudahan, branding ini menjadi spirit, passion, dan soul  untuk masyarakat Jogja.

Bappeda DIY  atas beberapa masukan akhirnya akan memikirkan lebih lanjut  usulan Hermawan Kertajaya yang mengusulkan agar nantinya ada  tim kecil yang dibentuk terdiri berbagai pihak.  antara lain seniman, budayawan, praktisi pemasaran.  "Modelnya crowdsourcing , yang bekerja menampung bebarapa karya dan masukkan dari semua kalangan.

 Tim kecil nantinya  akan membahas   untuk memilih  beberapa alternatif  logo  yang akan diajukan ke Sultan sebagai juri tunggal. “Bagya”




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi