Logo DIY Ramai Menjadi Perbincangan "Sultan Penentu Logo Jogja
Senin, 3 November 2014 | 19:00 WIBJogjakarta-PASTVNEWS.COM, rencana pemerintah provinsi DIY mengganti logo branding Yogyakarta menuai banyak protes.
Kontroversi yang paling menyita perhatian justru muncul di media sosial, seperti Twitter dan Facebook. Bahkan, beberapa komunitas sempat menggelar diskusi bersama untuk memperbincangkan logo baru Jogja dan salah satunya, gerakan yang dinamakan #Jogja Darurat Logo.
Minggu (2/11/2014). Bappeda DIY menggelar Forum Group Discusiom yang diselenggarakan dalam rangka membahas logo rebranding Jogja yang diadakan di Kantor Pusat BPD DIY, Jalan Tentara Pelajar Nomor 7, FGD tersebut digelar pihak Bappeda DIY sebagai kelanjutan dari urun rembug rebranding Jogja sebelumnya.
FGD ini dimaksudkan menggali aspirasi dari segala elemen masyarakat. Karena dalam FGD itu hadir para stakeholders Jogja, seperti seniman, warga, akademisi, budayawan, pejabat daerah, komunitas seni, agensi, media, dan sebagainya.
Banyak usulan yang mengemuka pada pertemuan itu. Hampir semua peserta Kebanyakan menilai logo branding yang baru tidak menggambarkan karakteristik Yogyakarta.
Seniman Butet Kertaradjasa mengapresiasi di balik kontroversi logo Jogja. “Saya mengapresiasi Pak Hermawan karena memperkenalkan satu alternatif logo untuk memancing kontroversi.
Dengan demikian, sosialisasi soal branding baru Jogja ini, berlangsung secara cepat dan murah. Terlebih lagi, hasilnya justru menyadarkan masyarakat akan pentingnya branding,” kata Butet dalam Focus Group Discussion (FGD).
Butet mengingatkan rebranding penting, tetapi pemerintah juga memperhatikan situasi di masyarakat. Agar kedepannya masyarakat aman dan nyaman tinggal di kota Joga
Arif Budiman, Pimpinan Petak Umpet, melontarkan usulan kata Istimewa dijadikan tagline untuk menyunsun ulang logo Jogja. Kata Istimewa ini sudah sangat identik dengan Yogyakarta.
Mantan Walikota Yogyakarta, Hery Zudianto, yang hadir dalam FGD tersebut mengatakan, momentum rebranding ini seharusnya juga menjadi momentum untuk membumikan spirit keistimewaan ke tengah masyarakat. Menurutnya, sudah dua tahun Jogja menyandang istimewa. Tetapi, “jiwa” keistimewaan belum turun ke masyarakat. “Mudah-mudahan, branding ini menjadi spirit, passion, dan soul untuk masyarakat Jogja.
Bappeda DIY atas beberapa masukan akhirnya akan memikirkan lebih lanjut usulan Hermawan Kertajaya yang mengusulkan agar nantinya ada tim kecil yang dibentuk terdiri berbagai pihak. antara lain seniman, budayawan, praktisi pemasaran. "Modelnya crowdsourcing , yang bekerja menampung bebarapa karya dan masukkan dari semua kalangan.
Tim kecil nantinya akan membahas untuk memilih beberapa alternatif logo yang akan diajukan ke Sultan sebagai juri tunggal. “Bagya”
Video Terkait
- Live In di desa wisata pancoh mahasiswa instiper Jogja belajar mencangkok bibit salak
- Heee Juragan Toko Mas Kranggan Kohbing Jago Kunfo Loohh
- Dinas Kebudayaan Yogyakarta Akan Beli Heritage Yang Dihuni Warga
- LPKS Beri Perlindungan Saksi Whistle Blower
- Tahun 2015 AKBP Suharsono Mantap Menuju Bantul 1
- Warga Senepo Timur Kutoarjo Purworejo "Geger "Temukan Sumber Air Bersih Di Jalan
- Beternak tikus putih hasilnya mengejutkan
- Langka Air Bersih "Paijo Pagotan Sebelum Terima tamu tidak mandi " Baunya harum ?
- Amien Rais di Ruwat Mbah Sukir
- Kasus Mahasiswi Bunting "Sitok Siap Bertanggung Jawab ?
- Publik di Buat Hork Adanya Desa Wisata di Semoyo Yang Langsung Kinclong “
- Prospek ternak udang galah di lahan sempit
- Hut Gunungkidul Ke 183 Tahun 2014 Meriah
- Burung muray Batu Eksis Harga kompetitif
- Sarang Raksasa Meriahkan Kirab Budaya Beji Patuk
- Gunungan dalam Kirab Budaya ludes jadi rebutan warga Beji
- GRIB Macan Tamil Deklarasikan Relawan Prabowo
- Mulai 5 Mei 2014 Tarif Masuk ke Taman Nasional Gunung Bromo Jatim Naik
- Peringati Hari Kartini, Among Putra Gelar Lomba Peragaan Busana
- Sinuhun Tejo Wulan Solo" Situasi Politik Hangat Hobi Burung Tak Mengenal Kasta