Kembali Ke Index Video


Serunya Berbuka Dengan Gulai Kambing di Masjid Gedhe Kauman

Jumat, 26 Juni 2015 | 18:43 WIB
Dibaca: 2234
 Serunya Berbuka Dengan Gulai Kambing di Masjid Gedhe Kauman
GULAI MENU SPICIAL RAMADAN MASJID GEDE KAUMAN JOGJA 1436 H/2015

JOGJAKARTA-PASTVNEWS.COM, Wuaach ini baru mak Nyus, Sebanyak 1000-1300 takjil gulai Kambing disediakan panitya Ramadhan 1436 h/2015 di Masjid Gedhe Kauman setiap hari Kamis. 

Seperti Halnya pada 15 Juni 2015, Sajian menarik yang  tidak  duanya ini merupakan tradisi khas Masjid Gedhe Kauman yang mengakar sejak Pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.

Kumandang adzan Ahsar baru saja usai. Tidak seberapa lama kemudian jamaah sholat Ashar telah memenuhi ruang utama Masjid Gedhe untuk menjalankan sholat. Dan setelah selesai sholat sebagian jamaah tampak ada yang langsung pulang namun sebagian ada pula yang menuju serambi masjid.

Ada yang membaca Al Quran akan tetapi ada juga yang duduk-duduk bersantai sambil bercengkerama bersama temannya.

Hari pun semakin sore. Jam yang ada di serambi masjid hampir menunjukkan pukul 17.00 wib. Jamaah sholat yang tadinya tidak begitu banyak tapi makin lama makin banyak sehingga serambi yang tadinya masih agak kosong akhirnya menjadi padat.

 Kemudian oleh panitya Ramadhan satu persatu mereka dipersilakkan mengambil menu yang telah disiapkan takmir masjid Gedhe.  Suasana masjid pun semakin tampak penuh saat mendekati waktu berbuka.

Mereka adalah jamaah masjid Gedhe Kauman yang datang dari berbagai tempat bahkan luar daerah yang mengikuti pengajian menjelang buka puasa sekaligus ingin merasakan nikmatnya berbuka dengan menu gulai kambing yang disediakan panitya Ramadhan masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.

Menu gulai Kambing ini disediakan khusus setiap Kamis guna melestarikan tradisi berbuka dengan menu yang istimewa karena di hari-hari biasa menu yang disediakan bukan menu daging.

Menu takjil gulai Kambing sendiri awalnya diberikan oleh Raja Ngayogyakarto Hadiningrat sebagai bentuk terima kasih serta sodhaqoh Raja kepada para abdi dalem, dalam hal ini para pengulon. Yakni para abdi dalem yang mengelola masjid Gedhe.

Gulai Kambing ini diberikan Raja Ngayogyakarta sebagai menu berbuka puasa para Pengulon agar mereka dapat merasakan menu lain di samping menu harian yang saat itu masih dengan lauk tempe atau tahu.

Salah seorang panitya Ramadhan sekaligus bendara Masjid Gedhe Kauman, Rohib Winastuan menjelaskan panitya Ramadhan setiap Kamis selalu menyediakan menu berbuka puasa berupa gulai kambing. Sebanyak 1.000 – 1.300 takjil disediakan secara khusus karena di hari Kamis jamaah yang datang selalu lebih banyak dibanding hari-hari biasa.

 Selepas Ashar sudah banyak masyarakat yang menunggu, selain ingin menambah ilmu atau mengikuti pengajian sekaligus bisa menikmati menu gulai kambing.

Meski panitya sudah menyediakan di atas 1.000, sambungnya, masih banyak masyarakat yang tidak kebagian gulai kambing karena mereka datang sudah mendekati waktu berbuka. Bagi yang tidak kebagian gulai, panitya akan membagikan roti serta minuman sehingga mereka dapat segera membatalkan puasanya.

“Di hari pertama puasa tahun ini yang datang sekitar 1.400 jamaah. Sehingga banyak jamaah yang tidak mendapatkan gulai kambing. Meski tidak mendapatkan gulai ada jamaah yang mendapat menu lain baik nasi bungkus menu telur, ada juga nasi Padang atau roti” imbuhnya.

Takjil gulai kambing yang awalnya untuk Pengulon seiring perkembangan waktu semakin banyak diminati jamaah atau masyarakat sehingga kian banyak masyarakat yang datang di Masjid Gedhe Kauman.  Di tahun 1960an , masa kecil Wahid Winastuan, jamaah yang datang mencapai 200 orang dan hingga saat ini hampir mencapai 1.400 jamaah.

Hangatnya Oblok-oblok

Di samping menu gulai kambing yang tidak kalah unik serta juga menjadi tradisi sejak belasan tahun yang lalu adalah Oblok-oblok. Sajian berupa roti tawar, telur dengan kuah santan dilengkapi dengan bumbu-bumbu khusus menjadi menu istimewa sebagai penanda kalau bulan puasa telah berakhir atau disebut tradisi Batalan.

Tradisi Batalan merupakan puncak dari rangkaian ibadah di bulan puasa. Oblok-oblok ini terasa sangat nikmat dikala disajikan masih dalam rasa yang agak panas atau hangat. Makanan Oblok-oblok akan dihidangkan seusai sholat Subuh yang dirangkai dengan laporan kegiatan akhir Ramadhan oleh panitya.

 Oblok-oblok ini semakin menjadi lebih istimewa terutama bagi warga tengah mudik. Biasanya sekitar 400 jamaah sholat Subuh akan menyantap bersama Oblok-oblok yang diolah sendiri oleh warga Kauman. anjar




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi