Bahasa Jawa Dan Inggris ' Jadi Andalan Menggaet Kunjungan Ke Mosium Dewantara
Jumat, 19 Agustus 2016 | 10:40 WIB
Media pastvnews.com, guna meningkatkan daya tarik dan minat bagi pelajar untuk mencintai museum agar mempunyai nilai edukasi, Tamansiswa dalam upaya mendukung program “ Wajib Kunjung Museum”,
Dan belum lama ini di Museum Dewantara Kirti Jl Tamansiswa, Yogyakarta dilangsungkan Revitalisai Pameran Permanen Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa, dilakukan Wakil Ketua Umum Majelis Luhur Tamansiswa,Ki Prof.Dr. Supriyoko , SDU MPd.
Dipilihnya, momen peringatan HUT Kemerdekaan ke 71 sebagaimana diungkapkan, Ki Supriyoko, selama ini Tamansiswa yang indentik dengan Bapak Pendidikan Nasional merupakan momen penting agar siswa-siswa mencintai sejarah, terutama Ki Hajar Dewantara dan Perguruan Tamansiswa.
Prof Supriyoko berjanji, ia akan menghadirkan Mendikbud RI Prof DR Muhadjir Effendi.
Hadir dalam acara peresmian revitalisasi, antara lain Wakil Ketua Harian Majelis Luhur Tamansiswa Ki Drs Bitus Iswanto MM, Ketua Bidang Organisasi Badan Musyawarah Musea Ki Bambang Widodo,SPd,MPd.Rektor UST Ki Drs Pardiman MPd,PhD dan Ketua Umum Badan Pusat Wanita Tamansiswa Nyi Dra Jajuk Herawati, MM.
Sementara itu, Kepala Museum Dewantara Kirti Griya, Ibu Sri Muryani, menyatakan kegiatan revitalisasi Museum Dewantara Kirti Griya merpaka sebuah inisiasi untuk memperdalam isi dan pemahaman tentang Ki Hajar Dewantara dan sekolah Tamansiswa serta memperluas audiensi dengan tetap mempertahankan esensi museum rumah yang dulunya pernah sebagai tempat tinggal Ki Hajar Dewantara dan keluarganya.
Dengan revitaliasi, sebagaimana diungkapkan, Kepala Museum Kirti Griya, Sri Mulyani menyatakan “ Kami ingin memaparkan sejarah dan nilai-nilai pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Tamansiswa di dalam konteks sejarah Indonesia kepada siswa-siswa khususnya dalam rangka mendukung Program Wajib Kunjung Museum dengan cara yang lebih edukatif, interaktif dan fun”. tuturnya. “
Kami juga ingin mengajak audiensi secara internasional untuk dapat menikmati museum dan berbagi kisah penting dari Ki Hajar Dewantara dan Tamansiswa ,oleh karena untuk memberi informasi dan memudahkan pengunjung pameran dibuatkan dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Sedangkan, Antok saat ditemui disela-sela peresmian dengan di revitalisasi Museum Dewantara Kirti Griya, merasa senang dan gembira, karena sebagai generasi muda di samping mengenal sejarah, juga sambil belajar bahasa asing.
“ Sayang ya bahasa Jawanya kok tidak ada ya “ keluhnya. Hal serupa juga disesalkan Jujuk dan beberapa rekannya yang hadir dalam peresmian tersebut, menyayangkan bahasa Jawa tidak ada. ‘isan riyanto

Video Terkait
- Bahasa Jawa Dan Inggris ' Jadi Andalan Menggaet Kunjungan Ke Mosium Dewantara
- Bapak Pangan Korea Datang Ke Desa Kampung, Ngawen, Gunungkidul
- Upacara detik-detik proklamasi Wiyoro petugas Do'a ajak untuk lebih mensyukuri kemerdekaan
- POLDA LUNCURKAN POLISIKITA CALL CENTRE
- Paskibraka SMKN 1 Gedangsari Jadi Perhatian Peserta Upacara HUT RI -71 Tahun 2016
- PAMERAN ALUTSISTA INDEPENDENCE DAY MILITARY EXPO 2016 TUMBUHKAN SEMANGAT NASIONALISME DAN CINTA TANAH AIR
- JASEM SRI MULYO BANTUL JADI PERCONTOHAN KAMPUNG KB
- UPIL DEWO UNIK
- Pemuda Bejiharjo Gunungkidul memprotes pelantikan perangkat desa yang tidak transparan
- DINAS PENDIDIKAN DIDEMO ORMAS DAN ALIANSI LSM TAJAM, WAHIDIN MENGHINDAR.
- HUKUMAN MATI YES OR NO ?
- PAKU ALAM X RESMIKAN KAMPUNG KB DI DUSUN JASEM, SRI MULYO PIYUNGAN BANTUL.
- KA MADIUN JAYA TIDAK DIOPERASIKAN SELAMA LEBARAN PENGARUHI JUMLAH PENUMPANG