Kembali Ke Index Video


Bahasa Jawa Dan Inggris ' Jadi Andalan Menggaet Kunjungan Ke Mosium Dewantara

Jumat, 19 Agustus 2016 | 10:40 WIB
Dibaca: 1229
Bahasa Jawa Dan Inggris ' Jadi Andalan Menggaet Kunjungan Ke Mosium Dewantara
KUNJUNGANKE mUSIUM DEWANTARA

Media pastvnews.com, guna meningkatkan daya tarik dan minat  bagi pelajar  untuk mencintai museum  agar mempunyai nilai edukasi, Tamansiswa dalam upaya  mendukung program “ Wajib  Kunjung Museum”,

Dan belum lama ini  di Museum Dewantara Kirti Jl  Tamansiswa, Yogyakarta dilangsungkan  Revitalisai Pameran Permanen Museum Dewantara Kirti  Griya  Tamansiswa, dilakukan Wakil Ketua Umum Majelis Luhur Tamansiswa,Ki Prof.Dr. Supriyoko , SDU MPd.  

Dipilihnya, momen peringatan HUT Kemerdekaan ke 71 sebagaimana  diungkapkan,  Ki Supriyoko, selama ini   Tamansiswa yang indentik dengan  Bapak  Pendidikan Nasional merupakan momen penting  agar  siswa-siswa mencintai  sejarah, terutama Ki Hajar Dewantara dan Perguruan  Tamansiswa.

Prof Supriyoko berjanji, ia  akan menghadirkan  Mendikbud RI Prof DR Muhadjir  Effendi.

Hadir  dalam acara peresmian revitalisasi, antara lain Wakil Ketua  Harian Majelis Luhur Tamansiswa Ki  Drs  Bitus Iswanto MM, Ketua Bidang Organisasi  Badan Musyawarah Musea Ki Bambang Widodo,SPd,MPd.Rektor UST Ki Drs Pardiman MPd,PhD dan Ketua  Umum Badan Pusat Wanita Tamansiswa Nyi Dra Jajuk Herawati, MM.

Sementara itu, Kepala  Museum Dewantara  Kirti Griya, Ibu Sri  Muryani, menyatakan  kegiatan revitalisasi Museum  Dewantara Kirti Griya merpaka  sebuah  inisiasi untuk memperdalam  isi dan pemahaman  tentang Ki Hajar Dewantara dan sekolah Tamansiswa serta  memperluas audiensi dengan  tetap mempertahankan  esensi  museum rumah  yang dulunya pernah sebagai tempat tinggal  Ki Hajar  Dewantara dan keluarganya. 

Dengan revitaliasi, sebagaimana diungkapkan, Kepala  Museum  Kirti Griya,  Sri Mulyani menyatakan “  Kami  ingin  memaparkan  sejarah  dan  nilai-nilai  pendidikan Ki Hajar Dewantara  dan Tamansiswa  di dalam konteks  sejarah  Indonesia kepada  siswa-siswa khususnya  dalam rangka  mendukung  Program Wajib Kunjung  Museum  dengan cara  yang lebih  edukatif, interaktif dan fun”.  tuturnya.  “

Kami juga  ingin mengajak  audiensi secara internasional untuk dapat menikmati museum dan berbagi kisah penting dari Ki Hajar Dewantara dan Tamansiswa ,oleh karena untuk memberi informasi dan memudahkan  pengunjung  pameran  dibuatkan dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Sedangkan, Antok  saat  ditemui disela-sela peresmian   dengan di revitalisasi Museum Dewantara  Kirti  Griya, merasa senang dan gembira, karena   sebagai generasi  muda  di samping mengenal sejarah, juga sambil belajar bahasa asing.

“ Sayang  ya   bahasa Jawanya kok tidak  ada ya “ keluhnya. Hal serupa juga disesalkan Jujuk dan beberapa rekannya yang hadir  dalam peresmian tersebut, menyayangkan   bahasa  Jawa  tidak  ada. ‘isan riyanto


Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi