Kembali Ke Index Video


Jelang Tahun Baru Belasan Wisatawan Mengeluhkan Harga Mamin Malioboro

Kamis, 26 Desember 2019 | 07:02 WIB
Dibaca: 3821
Jelang Tahun Baru Belasan Wisatawan Mengeluhkan Harga Mamin Malioboro
KWSAN MALIOBORO YOGYAKARTA

Yogyakarta - Media PASTVNEWS, Terkait persoalan harga makanan dan minuman (Mamin) di Malioboro, DIY yang dikeluhkan pengunjung lantaran dinilai tidak wajar dan mencekik, memang perlu segera disikapi serius oleh pihak yang terkait Pemda Kota atau Pemda DIYogyakarta, agar kunjungan dan kesan membawa dampak lebih bersahabat. 

Perlu diketahui, selama musim libur sekolah dan kali ini, pengunjung yang mengaku kecewa gegara harga Mamin dinilai tak wajar, setiap hari mencapai belasan orang. 

Hal ini terungkap, ketika wartawan PASTVNEWS.com mencoba melakukan investigasi di kawasan Malioboro, Rabu (25/12/2019) malam. 

Seperti apa hasilnya? Ya, beberapa pengunjung (wisatawan domestik) mengaku kaget harga Mamin di Malioboro jauh lebih mahal jika dibandingkan harga Mamin di perbatasan Indonesia - Malaysia. 

"Kami ini orang dari Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Tahu kalau harga seperti nasi + ayam + sayur di perbatasan Rp 20.000.

Tetapi kok di Yogya justru jauh lebih mahal, mencapai Rp 37.000 per piringnya," kata Marthin, ketua rombongan studi tour asal Malinau saat berbincang dengan awak media ini di Malioboro. 

Marthin yang juga salah seorang kepala suku Dayak dari perbatasan ini mengemukakan harga Mamin di Malioboro jelas permainan pedagang. Ia menduga, ada makelar Mamin di Malioboro yang sengaja memasang tarif selangit. 

Kita lihat kayak ada makelar Mamin disana. Karena setiap pindah warung cari makan, orang yang melayani mereka pegawainya itu-itu juga," tandasnya. 

Dugaan adanya makelar Mamin di Malioboro, diamini oleh Silalahi. Menurut pria asal Sumatera Utara ini, harga Mamin setiap hari bahkan setiap jam berubah-rubah. 

Perubahan harga yang demikian, patut diduga sambung Silalahi karena ada oknum yang memainkan harga disela-sela ramainya wisatawan yang datang di Malioboro. 

"Cara yang dilakukan pedagang seperti ini, sangat tidak menunjukkan identitas Yogya yang dikenal santun, rama dan bersahabat," kata Silalahi. 

Silalahi dan Marthin mengakui, teman teman saya pada berbisik mereka juga punyai banyak info wisatawan yang mengeluh.

Bahkan dari rombongan kelompok lain yang sama-sama satu hotel, kerap membahas mahalnya harga Mamin di Malioboro. Semoga keluh kesah para wisatawan ini mendapat perhatian dari yang terkait sehingga Slogan Jogja Berhati Nyaman Sukses. (mad)




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi