Warga Watusigar Ngawen Gunungkidul Kian Sumringah Menerima Ganti Rugi Tanah
Rabu, 21 Desember 2016 | 17:29 WIBNgawen, (Pastvnews.com) – Warga Dusun Watusigar Sambirejo dan Dusun Watusigar Randusari, Kecamatan Ngawen, sebanyak 7 KK menerima ganti rugi atas tanah mereka yang digunakan untuk proyek pelebaran dan perluasan jembatan untuk jalur lintas pariwisata sektor utara.
Ganti rugi yang diterima warga berbeda-beda tergantung luasan tanah dan harga masing-masing tanah . Paling rendah ganti rugi yang ditenerima Rp. 64juta atas nama Parmin, kuasa Yayasan Muhamadiyah dan paling tinggi Rp. 383 juta atas nama Harsito.
Harga per merter persegi berbeda-beda tergantung letak dan kondiri tanah, rata-rata harga tanah diantara Rp. 319 ribu sampai Rp. 420 ribu per meternya.
Suyati, 47tahun, merasa senang dengan dibayarnya tanah yang terkena proyek jembatan, karena nilai harga jualnya sudah cukup lumayan tinggi. Dengan diterimanya ganti rugi pembayaran tanahnya, Suyati masih bingung akan digunakan untuk apa, tetapi yang jelas banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.
“ya, masih bingung mas, karena banyak kebutuhan yang harus dicukupi, ya untuk bayar utang ada, untuk jajan ada ya, pokoknya banyak mas,” tutur Suyati dengan raut muka sumringah.
Berbeda dengan Kariyo Rejo, 60 thn yang mendapatkan ganti rugi sebesar Rp. 234 juta, uang sebesar itu baru pertama kali diterima selama berumah tangga, maka akan digunakan dengan hati-hati supaya tidak muspro, rencana selain untuk membeli tanah lagi juga untuk disimpan.
“kalau bisa mau membeli tanah lagi, sisanya kalau masih ada ya akan saya simpan,”kata Kariyo Rejo.
Sementara itu Kepala Desa Watusigar, Pardi, menjelaskan bahwa penggatian tanah warga sudah disepakati oleh semua pihak, karena dari awal sudah ada sosialisasi masalah manfaat jembatan ini.
“Masalah penggatian uang ganti rugi tanah untuk ke 7 warga tidak mempermasalahkan, tidak ada keributan, mereka sudah menerima dengan legowo, karena dari awal sudah kita sosialisasikan tentang manfaat jembatan ini,”terang Pardi.
Pardi menerangkan, kalau manfaat jembatan itu untuk jalur pariwisata dari sektor utara, karena Ngawen adalah pintu gerbang para wisatawan untuk menuju Gunungkidul, seperti dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, jalur satu-satunya lewat wilayah Ngawen.
“Ngawen adalah pintu gerbang jalur para wisatawan untuk menuju Gunungkidul, seperti Jawa Tengah, dan Jawa Timur, jalur satu-satunya ya, lewat wilayah Ngawen,”terang Pardi.
Selain itu, lanjutnya,. Jembatan itu selain untuk jalur pariwisata juga merupakan akses untuk sektor pendidikan, perekonomian masyarakat, karena kalau jembatannya lebar dan bagus, mobilisasi perekonomian juga akan semakin maju dan berkembang.
“Selain untuk jalur pariwisata juga merupakan akses sektor pendidikan dan perekonomian masyarakat, kalau jembatanya lebar dan bagus otomatis mobilisasi perekonomian juga semakin maju dan berkembang,”pungkasnya.
Seperti kia ketahui jembatan yang dianggarkan dari dana APBD Gunungkidul dengan nilai Rp. 15 milyar ini akan dimulai pengerjaanya pada awal tahun 2017. Jembatan dengan panjang bentangan hampir 100 meter dan total lebar 9 meter ini diharapkan bisa mampu mempermudah akses jalan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. W. Jn
Video Terkait
- Desa Samberejo, Kain Tenun Lurik Perlu dilirik
- Disahkannya UU Desa Guna Mewujudkan Kemandirian
- Paguyuban Dukuh Semar Sembogo DIY Berharap Danais Mampu Meningkatkan Kesejehteraan Rakyat Hingga Level Bawah
- Ketua DPRD Gunungkidul, Konsen Perjuangkan Nasib Guru Honorer K2 Jadi PNS ?
- Batik Printing Menghimpit Batik Tulis Ini Koment Wabub Gunungkidul
- Bagikan Bingkisan Sembako
- Serbuan Batik Printing Dari Luar, Batik Walang Produk Tancep Anjlok
- HUT Ke-17 Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gunungkidul
- Pelaku Usaha Hotel dan Resort di Gunungkidul Protes Usahanya Sering di Grebek
- Pabrik pupuk organik hayati di kedungkeris tertutup warga sekitar bertanya-tanya