Kembali Ke Index Video


Rakornas Rembug Tani Berkemajuan ,Mengemban Amanah Muktamar ke 47

Senin, 19 Maret 2018 | 09:09 WIB
Dibaca: 1051
Rakornas Rembug Tani  Berkemajuan ,Mengemban  Amanah Muktamar ke 47
TEMU PENGURUS DALAM RAKOR 2018

Redaksi  media pastvnews.com, Agama  melahirkan  pembebasan, dienut tahrir, PKO lahir untuk membebaskan dari  kemiskinan dalam arti luas, Rosulullah  Muhammad SAW,  pada dasarnya  hadir untuk  membawa  kebebasan  dari  kegelapan, kebodohan, keterbelakangan  dan itu pula yang ditauladani KHA Dahlan melalui Muhammadiyah.

Angka kemiskinan  di Indonesia  mengalami stagnasi  di sekitar 28 Juta (11%). Angka  itu tidak  hanya  program  Muhammdiyah (fardhu  kifayah), tetapi  semua pihak. Bahkan   dalam undang-undang secara tegas  persoalan  kemiskinan adalah  kewajiban  Negara untuk hadir.

Muhammadiyah telah hadir ( dalam masyarakat dalam  poverty alleviation) sejak  sebelum  Indonesia merdeka.Negara tidak selayaknya,memperlakukan  ormas  sebagai  tukang proposal”, tapi sebagai  mitra sejajar. Era bukan  lagi era  di masa  gubernur jenderal, tetapi era  kemerdekaan.

Bagaimana jika  seluruh ormas  hentikan semua aktivitas  untuk beramal, tentu sepi Negara ini.Hal tersebut, disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr.KH  Haedar  Nashir,M.Si dalam pembukaan  Rakornas   MPM  PP  Muhammadiyah dan Rembug Tani  Berkemajuan, di Gedung  Induk  Siti Walidah, Universitas  Muhammadiyah Surakarta (UMS),Jln.A Yani,Pabelan, Kartasura,Surakarta. (16-18/3/2018).

Hadir dalam acara tersebut, utusan  dari Pimpinan PerguruanTinggi Muhammadiyah Perwakilan Petani,Peternak, Nelayan  se Indonesia.Pimpinan Pusat Muhammadiyah,MPM PP Muhamadiyah,Konsultan,MPM se –Indonesia. Ketua dan Sekretaris MPM,PWM se Indonesia,PDM,PCM se Indonesia,Kelompok  Dampingan  MPM.

Dalam Rakornas tersebut  juga dilangsungkan  pendeklarasian  Asosiasi  Petani  Muhammadiyah yang merupakan  kelompok tani dampingan  Majelis Pemberdayaan  Masyarakat  (MPM) PP Muhammadiyah.

Rakornas dan Rembug Tani Berkemajua MPM PP Muhammadiyah tahun 2018   yang sedianya dibuka Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  Puan Maharani namun berhalangan  hadir.

Rakornas bertujuan mengemban amanah  hasil Muktamar  ke 47  di Makassar,  yakni “Berkembangnya  fungsi pemberdayaan   masyarakat  dalam pengembangan  buruh,tani, nelayan dan kelompok dhu’afa-mustadh’afin sebagai pilar  strategis  gerakan  Muhammadiyah”.

Menurutnya, Muhammadiyah dengan segala amal usaha yang dimiliki  yang membawa  manfaat  bagi masyarakat, centre of excellence.Muhammadiyah  punya jiwa  Islam berkemajuan, tidak hanya  yang berkeyakinan  tetapi  juga dienul amal yang membawa kemanfaatan pada umat.Pusat keunggulan dibuktikan  dengan gerak dakwah komunitas  dimana  masyarakat bisa terlibat.

“MPM, agar  dapat  menghadirkan  Islam sebagai dienul amal yang transformatif. Flash back Muhammadiyah didirikan KHA Dahlan didasari  4 unsur yakni, Tabligh,Pendidikan,Taman Pustaka  dan PKO. Ini menunjukan, inklufisitas Muhammadiyah dan praktek peran serta  nyata Muhammadiyah.

Kesempurnaan  Islam tidak  hanya dalam konsep tetapi  juga   dalam amal nyata yang dapat membawa perubahan, dienut taghyir Al-Ma’un,  tidak hanya selesai dengan hafalan tetapi  juga diterjemahkan  dalam amal, maka tangan  KH A Dahlan Al-Ma’un diterjemahkan  dalam spirit amal  yang transformatif.”papar  Haedar Nashir. isan riyanto




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi