Kembali Ke Index Video


Cakra Kembang Karta Bumi Gunungkidul Sabet Juara III Piala Wakil Gubernur dan Wali Kota Yogya

Minggu, 11 Desember 2016 | 09:07 WIB
Dibaca: 1463
DOK FOTO PEMBERIAN HADIAH KEPADA PEMENANG

Yogyakarta –(Pastvnews.com) -  Seni beladiri klasik Cakra Kembang Karta Bumi Gunungkidul akhirnya sabet juara III piala Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Paduka Pakualam X dan Wali Kota Yogyakarta,.

Seni beladiri klasik Cakra Kembang Karta Bumi Gunungkidul  bersama  ratusan pesilat muda dari berbagai perguruan di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jakarta, dan Jawa Timur unjuk kebolehan di Kota Yogyakarta, Sabtu, 10/12/2016. Mereka mengikuti Festival Koreografi Pencak yang digelar di Plaza Monumen Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949 di kawasan titik nol kilometer.

Tidak seperti saat berlatih silat di masing-masing perguruan dengan seragam silat. Para pesilat saat mengikuti lomba pakaianya  ada yang dipadukan dengan busana Jawa yakni mengenakan kain batik, baju surjan lurik dan ikat kepala/udheng.

 

Begitu pula Cakra Kembang menggunakan batik cirri khas Gunungkidul, yaitu menggunakan surjan lurik dibalut dengan batik walang yang merupakan kebanggaan batik asli Gunungkidul.  Tidak lupa mereka juga membawa senjata andalan masing-masing seperti pisau karambit, pedang, toya dan cemeti. Saat masing-masing kelompok tampil selama lebih kurang lima menit hingga maksimal 8 menit,  gerak gemulai seperti tarian dipadukan dengan gerakan silat yang cepat. Tepuk tangan pun begitu meriah ketika menyaksikan para pesilat yang tampil dengan bagus. "Ini sebagai bentuk kegiatan budaya karena silat sebagai bagian budaya asli nusantara yang harus dilesarikan, jangan sampai silat yang asli berasal dari Indonesia ini hilang, " ungkap Suryadi ketua panitia festival.

 

Terkait Seni Beladiri Klasik Cakra Kembang Karta Bumi Gunungkidul yang bisa mendapatkan juara III, Bang Suryo, panggilan akrabnya memberikan apresiasi bagus yang mana Gunungkidul sudah bisa memunculkan dan mempersembahkan karya yang terbaik untuk Bumi Handayani yang penting mau berkarya, buktinya walaupun dari Gunung yang “cerak watu, adoh ratu”, tetapi masih bisa menjadi juara,”kata pria yang berasal dari Piyaman, Gunungkidul ini.

Menurutnya festival ini di prakarsai oleh Paseduluran Angkringan Silat (PAS), Tantungan Project dan Lembaga Pengembangan Pribadi dan Korporasi WhaniDProject. Berbagai perguruan silat yang di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jakarta dan Jawa Timu itu menampilkan gerak atau jurus-jurus silat yang dipadukan dengan koreografi tari sehingga tampak indah membuat decak kagum yang melihatnya. Sementara itu Whani Dharmawan salah satu juri festival mengungkapkan pencak silat tidak hanya mencakup olahraga bela diri untuk prestasi atau olahraga.

 

 

 

Namun dalam gerakan-gerakan pencak silat mengandung unsur-unsur seni  dan budayanya.

"Pencak silat yang menggabungkan seni dan budaya  yang kami kembangkan bersama teman-teman di Paseduluran Angkringan Silat (PAS) Yogyakarta selama lebih kurang lima tahun terakhir ," ungkap Whani.

Menurutnya saat digelar berbagai kegiatan pencak silat budaya, respon dari berbagai perguruan silat di Indonesia itu sangatlah positif. "Bersama Tantungan Prjocet, kami terus mengembangkan pencak silat sebagai beladiri asli warisan budaya Indonesia," pungkas Whani.

 

Ketua Penyelenggara festifal koreografi pencak, Kanjeng Gondo, dalam sambutanya meminta supaya pencak silat ini tetap dilestarikan dan ada perhatian dari pemerintah. Ia berharap Kepala Dinas Pendidikan  dan olah raga untuk bisa memasukan silat ini sebagai kegiatan ekstrakulikuler di sekolah-sekolah.

 

 

“Saya berharap pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Olahraga bisa memasukan silat ini sebagai kegiatan ekstrakulikuler di sekolah-sekolah,” harap Kanjeng Gondo.

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Olah raga Propinsi DIY, Drs. Sri Edi Suasana, mewakili wakil gubernur menanggapi baik atas usul tersebut. Dan memberikan apresiasi  kepada generasi muda yang telah melestarikan budaya pencak silat yang berasal asli Indonesia. W. Joko Narendro




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi