Komunitas Karawitan Gelar Gendhing Gaya Yogyakarta di Joglo Mbah Mono
Jumat, 17 April 2015 | 22:39 WIB
Media era warta digital PASTVNEWS.COM, Diakui atau tidak generasi muda sekarang kurang memberikan apreasi terhadap gendhing-gendhing Jawa, sehingga gendhing-gendhing jawa, dalam hal ini karawitan gaya Yogyakarta kurang berkembang apalagi jika dibandingkan dengan gendhing Surakarta.
Berangkat dari kegelisahan dan keprihatinan tersebut mendorong Siswadi beserta komunitas pemerhati seni Yogyakarta akan mengelar karawitan gaya Yogyakarta di Joglo Mbah Mono Gondang Lutung Donoharjo Ngaglik pada Sabtu 18 April, mulai pukul 19.30 wib.
Siswadi mengatakan gendhing-gendhing karawitan gaya Yogyakarta bersumber dari kraton Kasultan Yogyakarta sebagai bagian dari kehidupan seni klasik di dalam kraton Yogyakarta.
Sementara situasi dan kondisi social kemasyarakatan di luar tembok kraton begitu dinamis sehingga berpengaruh pada penghayatan masyarakat dalam mengapresiasi cita rasa seni.
“Dengan pergelaran karawitan gaya Yogyakarta ini nantinya gendhing gaya Yogyakarta akan menjadi tuan dirumahnya sendiri sehingga generasi muda mau menekuni gendhing karawitan. Karena selama ini gaya Surakarta telah jauh lebih berkembang” harapnya.
Lebih jauh Siswadi menuturkan melalui pergelaran karawitan gaya Yogyakarta akan memberi kesempatan kepada generasi muda untuk berkreatifitas lewat gendhing gaya Yogyakarta.
Generasi muda diharapka bias menambahi yang nantinya gendhing gaya Yogyakarta akan lebih enerjik. Karena generasi muda tidak hanya sebatas niru dan niteni akan tetapi harus bisa nambahi melalui kreatifitasnya. Ke depannya budaya yang adi luhung semakin berkembang serta populer.
Siswadi menambahkan meski sumber gendhing ini berasal dari kraton dengan alunan nada yang pelan namun dalm pergelaran di Joglo Mbah Mono akan dibuat sedikit lebih cepat tanpa menghilangkan makna yang terkandung di dalamnya.
Kepala seksi Rekayasa Budaya Dinas Kebudayaan DIY, Agus Amrullah setidaknya ada 5 buah gendhing gaya Yogyakarta yang ditampilkan di Joglo Mbah Mono, seperti gedndhing Merangdawa, gendhing Winduaji, gendhing Sumedhang, gendhing Gandrung manis serta gendhing Singanala.
Pergelaran karawitan gaya Yogyakarta yang merupakan pertama kalinya ini merupakan kolaborasi seniman karawitan dari unsure kraton Kasultanan, Pura Pakualaman, RRI Yogyakarta, ISI Yogyakarta jurusan Karawitan, SMKN I Kasihan Bantul serta perwakilan seniman dari kabupaten/ kota se-DIY.
Dipilihnya Sleman sebagai tempat pergelaran guna mengingatkan generasi muda gendhing-gendhing bernuansakan alam pedesaan. anjar

Video Terkait
- Batu Akik Asli Bantul Dibandrol Rp 1 Milyar ?
- Calon Bupati Wakil Bupati Gunungkidul Ada 5 Pasang ?
- Mahasiswa Fakultas Pertanian Gugah Generasi Muda Cinta Pertanian
- Mbah Endro Karang Asem Paliyan "Melihat 2 Sinar Malam Jumat Kliwon " Pohon Pisangnya Montong 2 Tundun
- Mantan Lurah Sriharjo Sleman Irsyadi Adukan Bupati Sleman Ke Komnas HAM
- Keluh Kesah Petambak Udang Pantai Selatan Kuwaru Bantul " Petani Tambak Udang Merugi !
- Herry Zudianto Mantan Wali Kota Jogja “Bisnis Berprinsip Menolong