Kembali Ke Index Video


Keluh Kesah Petambak Udang Pantai Selatan Kuwaru Bantul " Petani Tambak Udang Merugi !

Rabu, 1 April 2015 | 12:27 WIB
Dibaca: 5291
Keluh Kesah Petambak Udang Pantai Selatan Kuwaru Bantul " Petani Tambak Udang Merugi !
BAPAK ENDRO HS PETAMBAK DI KAWASAN KUWARU PONCOSARI SRANDAKAN BANTUL

Srandakan-pastvnews.com, kawasan pantai selatan di bantul tepatnya kuwaru lama dan baru kini menjadi sentra tambak udang yang di garap oleh warga setempat.

Semula kawasan ini menjadi tempat destinasi yang cukup ramai namun pasca abrasi pantai tahun 2012 lalu maka banyak warga dan masyarakat di padukuhan kuwaru dan krajan desa poncosari beralih kegiatan menjadi petambak udang karena lahan pariwisata Habis kena abrasi pantai.

BP. ENDRO MENUNJUKAN DATA KERUGIANNYA DALAM USAHA TAMBAK UDANG

 

Menurut Bapak Endro HS. Asal krajan kepada media paastvnews, dia mengungkapkan, kini menjadi petambak sangat kesulitan hal ini di karenakan, banyak hal dan hambatan di antraranya, hasil produksi menurun drastis, sebab harga pakan naik sedang harga produk turun sehingga mengurangi hasil.

Tak hanya itu, hasil produksi turun hampir 50 persen bisa  gagal, karena udang kena virus mencret berakibat udang yang di tangkar tidak membesar dan mati, melihat kondisi tersebut maka para petani terpaksa memamanen umur muda sekitar 40-50 hari di panen.

Dengan demikian maka tentu saja tidak sesuai target dan malah minus dengan biaya operasilan yang seabreg. Lebih lanjut  Endro menjelaskan, satu periode masa tabur ukuran 600 meter persegi dengan bibit 150.000 ekor, dengan nilai beli 8,5 jutaan, hanya mampu menghasilkan plus minus 7 kwintal udang muda itupun hanya dengan harga 40.000 s/d 45.000 perkagnya.

KINCIR AIR TAMBAK UDANG KAWSAN KUWARU

 

Perlu menjadi bahan renungan  bahwa produksi tersebut menghabiskan biaya pakan saja 1-2 ton, nilai dari pakan perton Rp.17.000.000 masih di tambah biaya bbm, tenaga peralatan, matrial, probiotik, kapur, listrik, oli serta resiko lainnya. Jadi nilai biaya untuk 1 kolam 600 meter persegi.  76.313.000

Hasil dari produksi tersebut mampu menghasilkan 7 kwintal kali 45.000 coba bayangkan omm,,,apa petani itu untung ? justru malah rugi senilai 37.694.000. Melihat kondisi usaha tambak udang begini maka, kelompok tambak udang di kuwaru termasuk Bapak Endro, tetap berusaha untuk dapat bekerja menjadi petambak ,  karena selama ini modal yang di pakai kredit dari BRI .

 Di sisi lain usaha tambak yang demikian tersebut ada juga hambatannya, yakni sebagian beralih dari udang ke perikanan, agar dapat mengembalikan pinjaman yang selama ini memang masyarakat modal sendiri dengan cara mengunkan sertifikat tanah.

KEBIJAKAN PEMERINTAH

Di sesi lain bapak endro mempunyai pendapat, bahwa larangan membuat usaha tambak udang oleh pemerintah bantul, di rasa menyulitkan masyarakat kuwaru terutama bagi petani tambak udang.

Hal ini tercermin di tutupnya sebagian wilayah tambak yang selama ini telah menghasilkan dan tidak boleh di pakailagi, jadi rakyat harus bagaimana tolong di carikan solusi dalam mengembalikan hutang, sebab untuk bertumpu pada wisata sudah susah karena lahan habis kena abrasi.

Sedang untuk menjadi petani penggarap sawah hasilnya juga minim, bahkan juga ada yang mengaku minus, lalu bagaimana untuk mencukupi biaya hidup masyarakat ? apalagi untuk menuju sejahtera  ? sepertinya akan susah di raih, keluh Endro kepada media online Pastvnews.com 1 april 2015. Tim red




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi