Kembali Ke Index Video


Warga Ngalang Gedangsari Terima Beras 'Berbau Penguk Di Tumbuhi Kutu Bulog Gunungkidul Bungkam

Rabu, 12 April 2017 | 21:11 WIB
Dibaca: 1414
Warga Ngalang Gedangsari Terima Beras 'Berbau Penguk Di Tumbuhi Kutu Bulog Gunungkidul Bungkam
BERAS TIDAK MENYEHATKAN BAU DAN BANYAK KUTUNYA

Wonosari-media Pastvnews.com, Lintas kasus hee-hee warta yang satu ini terkait pembagian beras sejahtera (Rastra) di Gunungkidul  yang di berikan kepada warga yang berhak menerima namun, produk yang di berikan ternyata ada yang buruk, sampai di unggahnya warta ini pihak  yang bertanggung jawab yakni Badan Urusan Logistik (Bulog) Koordinasi Wilayah (korwil) Gunungkidul masih bungkam.

Beragam temuan yang di dapat awak media pastvnews.com, seperti ditemukannya timbangan yang kurang antara 1 Kg sampai 2,5 Kg di Desa Gari, Kecamatan Wonosari, jum’at, 07/04/2017 dan ditemukannya beras yang di hinggapi ribuan kutu di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari,

Kepala  (Korwil) Gunungkidul, menjadi warta yang tak mengenakan . Sementara ‘ Imam Sofi’I Dari Bulog Gunungkidul  saat berusaha di mintai keterangan sejumlah wartawan media masa sangat sulit untuk ditemui, dengan alasan masih tugas dilapangan.

Seakan enggan menanggapi keluhan masyarakat miskin yang mendapatkan jatah rastra, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan public. Bagaimana tidak,  dengan 2 kasus yang ditemukan, satu kasus timbangan berkurang ini masyarakat sudah curiga, bahwa ini sudah diketahui oleh petugas Bulog.

 Karena menurut informasi pokmas Gari, Rubiyanto 51, bahwa rastra yang kurang timbangannya terkumpul jadi satu dan diturunkan paling belakang.

“Saya tidak menuduh oknum, tetapi saya kok curiga ini sudah diketahui oleh petugas Bulog, karena rastra yang berkurang timbangannya ditaruh dipaling belakang, jadi terkumpul jadi satu,”tutur Rubiyanto.

Kalau tidak mengetahui, lanjut Rubiyanto, mustahil bisa jadi satu kelompok yang jumlahnya sampai  87 sak rastra, yang beratnya rata-rata hanya 13 Kilogram bahkan ada yang hany 12,3 Kilogram, yang seharusnya seperti yang tercantum diluar sak 15 Kg.

“87 sak itu yang kurangnya antara 1 Kg sampai 2,5 Kg, kalau yang kurangnya dibawah satu kilogram kita anggap normal, padahal yang kurang dibawah satu kg banyak sekali, kalau semua ikut dihitung, ya jumlahnya bisa ratusan sak,” imbuhnya.

Sementara itu lebih miris lagi ketika ditemukan ribuan kutu yang keluar dari dalam karung beras rastra yang ditemukan di Desa Ngalang, Gedangsari, kejadian  Ini juga menjadi pertanyaan masyarakat, apakah petugas bulog tidak mengetahui ketika menaikan keatas truck pengangkut rastra pada saat mau dikirim ke desa-desa, pasalnya, kutu-kutu itu sudah terlihat keluar dari dalam karung.

“Saya juga heran, apa ini memang disengaja karena kita orang miskin, sehingga seenaknya diberi beras campur kutu seperti ini,” keluh Parmin 55, Senin, 10/04/2017 warga Ngalang.

Menurut Parmin, selain berkutu beras rastra yang dibagikan ke masyarakat warnanya sudah hitam, berbau penguk dan banyak debunya (ngebul).

“Ya, coba bapak lihat saja, apa kalau seperti ini layak untuk diberikan kepada rakyat, ya memang kita rakyat yang miskin, tetapi mbok ya jangan kebangetan,”Lebih tajam Parmin menyamapikan seraya menunjukan beras yang ada di tanggannya dan bercampur kutu, niih contoh beras yang tak layak, kata Dia dengan nada kesal.

Parmin adalah salah satu warga Ngalang yang sudah terlanjur mendapatkan jatah rastra yang bercampur dengan kutu dan berwarna sudah menghitam dan berdebu, berbau penguk, serta tak pantas di terima orang miskin.

Seperti  di ketahui bahwa rastra untuk Desa Ngalang mendapat 1382 sak dan yang sudah terlanjur dibagikan ke masyarakat berjumlah 922 sak, jadi tinggal 460 sak yang belum dibagikan ke warga masyarakat.

Ketua TKSK Kecamatan Gedangsari, Darmawan Ansori pun mengakui bahwa kwalitas beras sangat jelek, selain banyak kutunya juga warna beras sudah kehitam-hitaman dan berdebu. Tetapi beras rastra yang belum terkirim apabila kondisinya seperti ini, dia minta untuk dikembalikan ke Bulog supaya diganti.

“ya saya akan tunggui, nanti kalau datangnya beras rastra yang jumlahnya 460 sak nanti juga sama kondisinya dengan ini, maka nanti akan kita kembalikan, jelas Darmawan sambil menunjukan beras yang bercampur kutu. WjN




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi