Kembali Ke Index Video


Serangan Tikus Meraja Lela, Mengerikan Korban Lebtospirosis Terus Bertambah

Kamis, 30 Maret 2017 | 23:20 WIB
Dibaca: 1448
 Serangan Tikus Meraja Lela, Mengerikan Korban Lebtospirosis  Terus Bertambah
TIKUS -TIKUS PENEBAR PENYAKIT

Wonosari-media Pastvnews - Serangan hama tikus 2 tahun terakhir ini di Gunungkidul semakin meraja lela sehingga petani hampir semua wilayah mengeluhkan serangan hama tikus ini. Dampak dari perkembangan hama tikus yang luar biasa ini sehingga sejumlah nyawa terenggut dan semakin bertambah akibat bakteri leptospira yang ditularkan oleh tikus.

Tanaman petani di Desa Pengkol,, Kecamatan Nglipar juga banyak mendapat serangan tikus, sehingga petani sudah 2 tahun ini banyak yang gagal panen. Salah seorang petani asal Dusun Pengkol, Desa Pengkol, Ngadiman, 57, mengatakan, serangan hama tikus sudah berlangsung 2 tahun terakhir ini.

Serangan hama tikus tidak hanya merusak tanaman padi dipersawahan, tetapi juga meluas ke tanaman yang ditanam ditanah kering seperti, jagung, kacang tanah, dan ketela. Selama dua kali musim panen tersebut dia mengaku tekor.

 “saya kira yang merugi tidak hanya saya sendiri tetapi kebanyakan para petani. Kemarin saya nanam kacang dan ketela, sudah hampir panen tapi pohonya malah pada rubuh dan ketelanya habis dimakan tikus, tinggal akarnya saja, ” keluh Ngadiman, Kamis, 30/3/2017).

Menurutnya, serangan hama tikus ini tidak hanya menjarah lahan pertanian milkinya, namun persebarannya merata. Dia tidak tahu persis jenis tikus apa yang menyerang, namun ukurannya cukup besar dan menyerang pada bagian akar tanaman termasuk tanaman rumputpun yang termasuk rumput” kolonjono” ikut dihabiskan.

Hal senada juga dikeluhkan para petani diwilayah Semin dan Gedangsari. Marto Parjan 60, petani tumpangsari dari Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari merasakan hal yang sama terkait masalah mewabahnya serangan hama tikus dipersawahan dan tegalan miliknya.

Marto berharap dengan mewabahnya serangan tikus terhadap tanaman para petani , pemerintah bisa turun tangan khsususnya Dinas Pertanian untuk bisa mengurangi populasi spesies hama tikus.

Saya hanya berharap para petani ini bisa diberikan solusi, supaya pemerintah turun tangan bisa mengurangi perkembangan tikus, karena kami sudah dua kali gagal panen,”kata dia.

Sementara itu, Asisten II, Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Gunungkidul, Azman Latief mengatakan, secara teknis penanganan hama tikus ada di dinas pertanian dan pangan.

                                                      

“Tikus-tikus diberi jebakan makanan yang telah diberi racun agar populasinya berkurang, dengan demikian, persebaran tikus bisa ditekan.dan potensi penyakit leptospirosis juga dapat diantisipasi,” pungkasnya.

Terkait dengan penyakit Leptospirosis yang korbanya semakin bertambah karena disebabkan oleh air kencing tikus itu, Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos  ikut angkat bicara.

“Kita terus mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya menghimbau untuk membiasakan hidup sehat, yang lainya kita berupaya untuk bisa membasmi sarang-sarang tikus itu, sehingga penyebaran penyakit laptospirosis bisa dicegah sedini mungkin,”ujarnya seusai mengikuti sidang paripurna tentang LKPJ Bupati. W. Joko Narendro




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi