Kembali Ke Index Video


Antisipasi dan Cegah Kebocoran Tes Perangkat Desa HP dan Internet di Offkan

Sabtu, 25 Maret 2017 | 08:51 WIB
Dibaca: 2631
Antisipasi dan Cegah Kebocoran Tes Perangkat Desa HP dan Internet di Offkan
TES PERAMNGKAR DESA HP DI MATIKAN

Nglipar media Pastvnews -Dalam pembuatan materi soal ujian untuk perangkat desa di Kecamatan Nglipar waktunya diperpendek, menjelang dilaksanakannya ujian.

Sehingga kemungkinan kecil untuk bocor, pasalnya dalam pembuatan soal sampai pelaksanaan diujikan dijaga oleh berbagai unsur dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi Republik Indonesia (Polri) sampai unsure pengawas itu sendiri.

“Kalau bocor itu kemungkinan kecil sekali karena selain pembuatan soal dikarantina dan diawasi oleh berbagai unsure TNI/Polri dan pengawas juga waktunya diperpendek, yaitu semalam yang membuatnya dan paginya diujikan kepada peserta tes,”kata Kepala Desa Nglipar, Heni Kusdiyanto.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bagian Pemerintahan Kecamatan Nglipar, Handoyo ketika ditemuai dikantor balai Desa Nglipar.

“Saya rasa ya, tidak mungkin bocor, wong pengawasannya saja ketat, selain itu team penguji juga dikarantina, tidak boleh membawa HP, wifi dimatikan, internet juga dimatikan, jadi hubungan keluar  tidak ada,”tutur Handoyo.

Ditempat berbeda Handoyo juga menjelaskan untuk kelima desa yang melaksanakan tes perangkat desa yaitu Desa Kedungkeris, Nglipar, Kedungpoh, Pilangrejo dan Natah. Untuk Desa Kedungkeris diikuti 9 peserta calon Sekretaris Desa, yang mendapatkan nilai paling tinggi Rohmat Yulianto.

Desa Nglipar 10 peserta calon Sekdes, peraih nilai tertinggi Agung Murdiyanto, SE, Desa Kedungpoh peraih nilai tertinggi untuk tes perangkat Kepala Urusan Umum (Kaur Umum)  yusuf Efendi, dan Rulan Mudzakir, sebagai peraih nilai tertinggi untuk tes  Sekdes Desa Kedungpoh.

Sementara itu Desa Pilangrejo tes Sekdes yang diikuti oleh 10 peserta peraih nilai tertinggi Ridwan Zamroni serta Desa Natah ujian tes sekdes diraih oleh Dedy Rahm Saputra dan untuk Dukuh Pringombo yang mendapatkan nilai tertinggi  Ristadi.

Handoyo juga menjelaskan kalau pelantikan perangkat desa ini tidak bisa dijadikan satu, karena dilantik oleh Kepala Desanya masing-masing.

“Jadwalnya berbeda-beda dan tidak bisa dijadikan satu, karena nanti yang melantik kepala desa nya masing-masing, dan rencanya pelantikan akan dilaksanakan sekitar bulan April 2017,”masih kata Handoyo.

Sampai saat ini, menurutnya tidak ada permasalahan yang berarti, artinya semua peserta menerima hasil akhir apa yang sudah diputuskan oleh team penguji masing-masing.

“ya sampai saat ini tidak ada masalah, bisa diterima oleh semua pihak,”pungkasnya. W. Joko Narendro.

 

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi