Barang Larungan Puro Pakualaman di Pantai Glagah 2017 ' Jadi Rebutan
Senin, 2 Oktober 2017 | 22:03 WIB
Sebagaimana diungkapkan KPH Indrakusumo, tradisi sudah lama diselenggarakan sebagai rasa syukur yang diujudkan dalam simbolisasi seperti pengagem, gunungan hasil bumi, padi, dan beberapa uba rampe yang kesemuanya itu merupakan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan.
”Ini semata sebagai ungkapan rasa syukur semoga diberi keselamatan dan kesejahteraan.”ungkap KPH Indrakusumo.
Masyarakat yang sejak pagi menunggu saat berlangsungnya prosesi labuhan , mereka nampak berada disekitar Pesanggrahan. Tradisi labuhan diselenggarakan setiap 10 Muharam. Dengan pengawalan dari prajurit b Puro Pakualaman. Beberapa gunungan yang terdiri gunungan pakaian beraneka warnudaya, a warni (pengagem), hasil bumi, dan padi serta beberapa tumpeng.Di doakan untuk kemudian dibawa ke pantai.
Dengan pengawalan iring-iringan prajurit Puro Pakualaman yang terdiri prajurit bregodo Lombok Abang, Bregodo Plangkir, tiga buah gunungan dan diikuti keluarga dan kerabat Pakualaman.
Sebelum dilarung di bibir pantai yang berjarak 4 kilometer, uba rampe, gunungan didoakan terlebh dulu di Pesanggrahan Pakualaman. Dalam sekejab banyak masyarakat untuk berebut untuk mendapatkan barang yang dilarung.mike/jujuk/san
Video Terkait
- Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 'Tingkatkan Kewaspadaan Nasional
- KONI Kabupaten Sleman Adakan Musorkab 2017' Tingkatkan Prestasi
- KONI DIY Merajut Kebersamaan Musrenbang Keolahragaan
- Pengadilan Negeri Sleman Eksekusi Rumah Yang Bermasalah
- Film G 30 S.PKI 'Hompimpa Alaikum Gambreng Jendral, PKI Akan Rebut Telkom dan RRI ?