Himpaudi Ajak Para Pemimpin Jujur Sepanjang Hayat
Senin, 30 November -0001 | 00:00 WIB
Wonosari, Pastvnews.com – Jujur sepanjang hayat, itulah sepenggal kalimat yang menjadi tema dalam rangka HUT Himpaudi ke-11 yang bertepatan dengan Hari Keistimewaan Ngayogyokarto Hadiningrat, di Gor Siyono, Wonosari, Rabu, 31/08/2016.
Hari yang bersejarah bagi Himpaudi ini dengan mengambil tema Gernas Manjur, Gerakan Nasional Aku Anak Jujur, jujur sepanjang hayat. Jujur atau kejujuran mengacu pada asfek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran dan keterusterangan termasuk keterusterangan pada perilaku dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan dll.
Hal ini diungkapkan oleh ketua panitia sekaligus ketua Forum Himpaudi, Heru Pranowo, M.Pd dalam sambutan tertulisnya.
Lebih lanjut Heru membeberkan, kondisi masyarakat sekarang sangat memprihatinkan ditandai dengan terjadinya berbagai penyimpangan yang dilakukan para pemimpin bahkan juga pada masyarakat umum.
Saat ini ketidakjujuran sudah dianggap sebagai hal yang sudah biasa, semua orang sepakat menganggap bahwa ketidakjujuran sebagai sesuatu yang buruk, tetapi semua orang tidak dapat mengelak dari situasi-situasi yang membawanya untuk melakukan hal yang tidak jujur, masih kata Heru.
Himpadudi, lanjutnya, sebagai organisasi profesi yang merupakan wadah bagi pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini mempunyai tanggungjawab untuk membangun pondasi menanamkan nilai-nilai kejujuran dengan memberikan keteladanan bagi orang disekitar maupun pada anak-anak usia dini.
Gernas Manjur dilaksanakan secara serntak pada tanggal 20 Mei 2016 diseluruh Lembaga PAUD di Indonesia bersamaan dengan Hari kebangkitan Nasional dan puncaknya pada HUT Jompaudi ke 11 tanggal 31 Agustus 2016, paparnya.
Disamping itu banyak prestasi yag diperoleh oleh pendidik maupun Lembaga Paud Kabupaten Gunungkidul, baik yang diadakan ditingkat kabupaten, propinsi maupun tingkat pusat. Oleh karena itu mohon kiranya pemerintah Kabupaten Gunungkidul dapat mempertimbangkan kesejahteraan Pendidik PAUD dengan menambah jumlah maupun nominal insentif baik melalui APBD maupun Alokasi Dana Desa (ADD), pinta Heru.
Karena, menurut dia, masih banyak desa yang belum mau memberikan alokasi insentif PAUD karena masih menunggu payung hukum dari pemerintah Kabupaten Gunungkidul, pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, H. Badingah S.Sos, dalam sambutanya akan mempertimbangkan usulan tersebut, namun dengan mekanisme aturan yang jelas.
“karena ada aturan, dan anggaran di Kabupaten Gunungkidul ini sangat terbatas, maka hal ini tetap kita pertimbangkan, mudah-mudahan ada solusi yang terbaik,”jelasnya. W. Joko Narendro

Video Terkait
- Bupati Gunungkidul Badingah Mengeluh Ketika DAU Dipotong 138 M
- Warga Nogosari 1 -2 majemukan gelar wayangan dan campursari
- Tax Amnesty Menguntungkan Atau Merugikan ?
- Dari Patahkan Besi Beton sampai penyelarasan
- Tradisi Nanggap Tayub Dusun Bendo, Ngawen Unik
- Senam Klasik Cakra Kembang Untuk Kesehatan, Kecerdasan Sampai Patahkan Besi, Heble, Gorong-Gorong