DIY Menjadi Penyangga Pelabuhan Di Indonesia
Jumat, 11 September 2015 | 15:38 WIBYogyakarta-PASTVNEWS.COM, Keberadaan dua pelabuhan besar di Indonesia, yakni Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak di Surabaya saat ini tingkat kepadatan untuk arus distribusi logistic semakin mengkhawatirkan.
Tingkat kepadatan selama ini belum terurai ke daerah lain sehingga kemacetan tidak dapat dihindari. Oleh karena itu sudah mendesak perlunya pelabuhan alternative sebagai penyangga guna melancarkan distribusi.
Dan Yogyakarta sebagai daerah memiliki laut laut di sisi selatan dan barat sangat mendukung sebagai daerah penyangga distribusi logistic ini. Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia ( APBMI), Dr Hamka, di sela-sela Rakernas APBMI di Hotel Horison.
Hamka menambahkan DIY dapat dijadikan alternative guna mengurai serta kepadatan kemacetan kargo yang menyebabkan lamanya waktu bongkar muat peti kemas. Mengingat kepadatan di dua pelabuhan utama, satu-satunya jalan untuk mengurai hal tersebut hanya dengan memindahkan ke daerah lain.
Dengan dibukanya pelabuhan di DIY sebagai pengumpan kepada pelabuhan lain, menurut Hamka, maka memperlancar mobilisasi logistic, tidak hanya pulau Jawa akan tetapi seluruh daerah di Indonesia. Apalagi kondisi yang hamper sama juga dialami pelabuhan di Semarang.
“Sesungguhnya DIY memiliki wilayah yang cukup luas dan berpotensi yang besar dengan dukungan wilayah lautnya sehingga sangat mendukung juga dibukanya pengembangan pelabuhan besar” sambungnya.
Lebih jauh Hamka juga mengingatkan pentingnya di pelabuhan adanya tempat untuk mengontrol kargo. Karena selama ini pemerintah juga kesulitan mengatur lini satu dan lini dua di kawasan serta pelabuhan.
Sementara Sri Sultan HB X mengungkapkan pelabuhan laut tidak hanya berfungsi untuk distribusi dan penghubung.
Dicanangkannya tol laut oleh Presdien Jokowi, salah satu tujuannya juga untuk memperlancar arus distribusi logistic. Dan DIY dengan lautnya memiliki potensi untuk pelabuhan bongkar muat barang.
Oleh karena itu pengusaha di DIY tidak boleh membuang peluang ini. Apalagi MEA akan segera diberlakukan di akhir 2015 ini yang membuka peluang bagi negara lain. anjar
Video Terkait
- Kemacetan Menjadi Salah Satu Pemicu Ke Engganan Wisatawan Ke Obyek Wisata
- Usut Kasus Penebangan Puluhan Pohon Mangrove di Wonorejo, Rungkut Komunitas Nol sampah Surabaya Ajukan keberatan
- Hampir 100 Rumah Sudah di Bedah" Program Bedah Rumah Membaut Benyamin Rela Blusukan
- Rapelan Kenaikan Gaji Guru Digunting UPT ?
- Terkait Masalah Bansos Dewan Berencana Panggil Disdikpora Gunungkidul
- Nuansa Jepang Mewarnai Graha Saba Pramana
- Warga Gorontalo Turut Jaga Ketentraman Yogyakarta