Rapelan Kenaikan Gaji Guru Digunting UPT ?
Kamis, 10 September 2015 | 18:00 WIB
Nglipar-media Pastvnews.com dugaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), TK dan SD Kecamatan Nglipar, Jalan Ngilapar – Sambipitu melakukan pemotongan rapelan kenaikan gaji guru tahun 2015 patut di cermati.
Berdasarkan aduan dan temuan team media tanggal 8 September 2015 berhasil di himpun selain bersumber dari beberapa sumber yang tidak mau disebut namanya, mengakui bahwa rapelan kenaikan gaji dipotong sebesar Rp. 30.000,- .
Kronologi pemotongan, awalnya UPTD meminta potongan tersebut sebesar Rp. 50.000,- per-orang/guru, tetapi karena dirasa terlalu besar serta banyak guru yang mungkin merasa keberatan maka akhirnya dimusyawarahkan, hingga diputuskan para guru setor ke UPTD Rp.30.000,- per-orang, kata S salah satu guru Sekolah Dasar yang ikut gajinya dipotong UPTD.
Ketika ditanya media untuk apa potongan sebesar itu, S menjawab tidak tahu, yang jelas katanya karena dalam kenaikan guru ini, UPTD sudah membantu para guru-guru tersebut, UPTD juga tidak mau menjelaskan detail untuk apa, hanya untuk tinggalan saja karena sudah merasa membantu, kata S.
Ditempat terpisah sumber lain juga mengiyakan tentang masalah potongan rapelan kenaikan gaji yang dilakukan UPTD Kec.Nglipar tersebut, “kalau hanya seiklasnya saja ya wajar to mas, tapi ini ngarani je”, minta dengan menentukan jumlah nominalnya, ungkap salah satu guru yang mengajar di sekolah dasar di wilayah kec. Nglipar.
Namun Kepala UPTD Nglipar Sunarto Utomo saat ditemui team media diruang kerjanya, Rabu/ 08/2015, Sunarto menbantah kalau UPTD melakukan pemotongan rapelan kenaikan gaji guru tahun 2015 ini.
“Kita tidak pernah melakukan pemotongan kenaikan gaji rapelan guru, kwitansi pengambilan gaji juga full sama sekali tidak ada pemotongan untuk UPTD,” sanggah Sunarto.
Bahkan ketika ditanya berapa % kenaikan guru untuk tahun ini, serta berapa jumlah guru se-kecamatan Nglipar yang menerima kenaikan gaji, Sunarto juga menjawab tidak tahu persis, mungkin sekitar 170-an sudah termasuk TU atau Penjaga sekolah, jelas Sunarto.
Masih merurut Sunarto di Kecamatan Nglipar sendiri ada 20 SD (Sekolah Dasar) Negeri dan 26 TK ( Taman Kanak-Kanak) yang menyebar diseluruh wilayah Kecamatan Nglipar.
Dengan keluhan beberapa guru TK & SD yang rapelan kenaikan gajinya diduga dipotong UPTD dan ini sangatlah memprihatinkan serta mencoreng dunia Pendidikan, sehingga perlu adanya perhatian dan tindak lanjut dari dinas terkait.
Bahkan isu yang berkembang dimasyarakat, UPTD juga melakukan pemotongan terhadap guru sertifikasi. Jika ini memang benar maka masalah akan menjadi serius tentunya.
Bukan masalah besar kecilnya potongan, tetapi kalau ini tidak ada didalam aturan, hanya inisiatif UPTD Kecamatan Nglipar saja, berarti UPTD yang menyalahi aturan atau melanggar undang-undang, karena pemotongan gaji tersebut tidak dilandasi dasar hukum yang kuat. (wjn)

Video Terkait
- Terkait Masalah Bansos Dewan Berencana Panggil Disdikpora Gunungkidul
- Warga Gorontalo Turut Jaga Ketentraman Yogyakarta
- Makam Mas Tumenggung Pontjodirjo Bupati Pertama Gunungkidul Ramai di Ziarahi Cabup Gunungkidul
- Inilah Celetukan Tukang Becak Saat Ngantar Djangkung-Endah Ketika Baru Daftar di KPU
- KEPRIHATINAN SI MISKIN KETIKA SEKOLAH SWASTA DI GUNUNGKIDUL
- Lihat Siswanya Tak Bisa Bayar SPP Guru Melunasi
- PENAMBANG BATU DI KAJAR III, KARANGTENGAH WONOSARI TETAP EKSIS
- KONSULTAN BANSOS SEKOLAH DASAR DI GUNUNGKIDUL KEBINGUNGAN !