Kembali Ke Index Video


Bubur Peninggalan Panembahan Bodho untuk Sarana Menyiarkan Ajaran Agama Islam

Kamis, 17 Juli 2014 | 16:32 WIB
Dibaca: 3470
Bubur Peninggalan Panembahan Bodho untuk Sarana Menyiarkan Ajaran Agama Islam
MASJID JOKO BODO WIJIREJO PANDAK BANTUL LEBIH TUA DARI PADA MASJID MASJID YANG DI DIY

Bantul-PASTVNEWS.COM,masjid yang tergolong tua ini  setiap bulan Ramadan ketika buka bersama panitia menyuguhkan takjil berupa bubur.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan pertama kali takjil dengan menu bubur plus sayur lodeh di adakan di tempat ibadah masjid Sabiilurrosyad Kauman Wiirejo Pandak Bantul Jogjakarta.

Keberadaan tempat ibadah itu bila dirunut dari sejarah berdirinya masjid, yang merupakan peninggalan Panembahan Bodho, boleh jadi menu takjil berupa bubur dengan sayur lodeh sudah ada sejak abad ke 16 Masehi.

Mencemati masjid Sabiilurrosyad sepintas lalu tidak jauh berbeda dengan masjid pada umumnya. Bangunan luas dengan interior yang menyesuaikan perkembangan jaman seakan menjadikan masjid ini tak memiliki ciri khusus atau tampil beda dengan masjid-masjid lain yang ada di Bantul,apalagi keberadaannya di tengah perkampungan.

Bahkan boleh dibilang agak tersembunyi. Akan tetapi  bila diperhatikan lebih jauh dengan merunut sejarah berdirinya masjid Anda akan terkagum.

Pasalnya, masjid Sabiilurrosyad merupakan salah satu saksi bisu perjuangan Panembahan Bodho dalam memyiarkan ajaran agama Islam di abad ke 16 M. Di mana saat itu mayoritas penduduk Kauman atau yang lebih dikenal Pijenan adalah pemeluk Hindu.

Panembahan Bodho yang bernama  asli Raden Trenggono sendiri  merupakan anak dari Raden Husain atau yang lebih dikenal sebagai Adipati Terung III penguasa Kerajaan Demak, di mana Raden Husain ini adalah anak Prabu Browowijoyo Pamungkas.

Dan sebutan atau nama Panembahan Bodho sebenarnya bukan nama atau gelar yang diberikan namun karena dianggap bodoh ( bodho) karena menolak tawaran sang ayahanda  untuk menjadi Adipati guna mewarisi di Kerajaan Demak,

Namun Beliau lebih memilih dan mengutamakan menyiarkan agama Islam dari pada menerima jabatan sebagai Adipati. Anjar




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi