Berburu Makanan “Kicak “Khas Pasar Tiban Ramadhan Di Kauman Yogyakarta
Minggu, 11 Juni 2017 | 05:44 WIBMedia pastvnews.com, kuliner menu yang satu ini, jarang sekali dijumpai setiap harinya, dan hanya dijajakan setiap bulan Ramadhan, sejarah makanan khas kaum santri kaumanan ini diberi nama “kicak” yang kadangkala diplesetkan “ cicak-cicak di dinding.
Sebagaimana diungkapkan, Fita (35) yang konon berjualan sesudah sejak lama, ia sendiri kepiawaian membuat Kicak dari orangtuanya. saya mula –mula hanya hanya membantu ibu, lama-lama ya seperti bisa membuat sendiri,” ungkapnya.Meski di pasar Tiban Kauman.
banyak dijajakan sejenis kicak, untuk melengkapi suasana asaa tibam trata penjualan tidak saja sejenis makanan, namun variasi cukup beragam, dengan harga yang murah dijangkau bagi pemburu kuliner menjelang buka Puasa.
Rasa penasaran akhirnya sampai juga ikut berburu meski harus antre. Rata –rata pembeli hingga sampai 5 bungkus sampai 10 bungkus, untuk per bungkus ia jual Rp. 5.000,-.
Bahan yang sudah disiapkan beras ketan dimasak dan kemudian ditumbuk halus, seperti orang membuat jadah, kemudian dikukus.Agar kicak terasa gurih kemudian dikukus, untuk mengurangi rasa “neg” diberi garam sedikit,kelapa parut. Dan siap dijajakan sambil menunggu buka puasa bersama . Isan Riyanto
Video Terkait
- Pancasila Tak Pernah Bertentangan Dengan Agama 'Aliran dan Kebudayaan
- Pancasila tidak boleh hanya di hafal 'Tapi perlu di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari
- Orbitkan Kampung Ramadan 'Remaja Masjid Baitul Huda Salam 'Kini Jadi Inspirasi 'Ajang Memasarkan Produk Lokal
- Wuich Desa Nglegi Patuk Gunungkidul Punya Masjid Bagai Istana
- Jangan ada ideologi asing menggantikan pancasila
- Safari Romaadhon 1438 H 'Syeikh Mountaser Husein Asal Palestina Paparkan Pemukiman Zionis Israel Terus Berlanjut Badan PBB Hanya Diam
- Jogoboyo Tidak Di Atur Dalam Undang-Undang RI ' DIY Terbitkan Pergub Jaga Warga
- Kades Bunder Kabul Santoso Patuk Gunungkidul Masuk Sel Wirogunan Kasus Dugaan Korupsi