Kembali Ke Index Video


Humanity Foodtruck Peduli Sambil Dengarkan Kisah Jogja Tempoe Doloe Bagian 2

Kamis, 7 Juni 2018 | 23:18 WIB
Dibaca: 887
  Humanity Foodtruck Peduli Sambil Dengarkan Kisah Jogja Tempoe Doloe Bagian 2
AKSI SOSIAL PARA RELAWAN ACT

Jogja media online pastvnews.com, aksi sosial ACT  6/6/2018 yang satu ini tak bisa di lupakan dengan gebrakan ala kadaranay dalam arti publikasi ternyata kegaitan mampu mendapat perhatian serius dari para warga,

Para relawan dikala memasuki waktu senja saat itu para relawan menghampiri kakek-kakek yang duduk di sudut jalan tepat berhadapan dengan monumen bersejarah Jogja, ia ialah Mbah Sukijo (85), dari penuturan kisahnya kakek ini boleh dibilang merupakan salah satu saksi sejarah ketika Belanda dan Jepang menyerbu Yogyakarta/

Sukijo menambahkan, semasa hidupnya ia sempat mendapati 3 kali masa Kesultanan Yogyakarta, maklum di usianya yang sudah senja itu penglihatan dan pendengarannya sudah tidak lagi mawas, sehingga kami Tim ACT harus mengulang pertanyaan beberapa kali untuk menanyakan kondisi dan kesehariannya.

Mbah Sukijo pernah berkisah ketika Yogyakarta dimasuki tentara Dai Nippon Jepang, ketika itu Indonesia belum merdeka seperti saat ini. Banyak dari teman-temannya yang dibawa truk tentara Jepang, kemudian setelah itu teman-temannya tidak pernah lagi kembali.

Mbah Sukijo dapat dikatakan orang yang beruntung, dari pemaparan kisahnya ketika itu ia dan kelima kawannya pernah di datangi oleh tentara Jepang, dari semua kawannya yang dibawa truk tentara Jepang hanya dia yang tidak dibawa, lambat laun baru diketahui dari kabar bahwa kelima kawannya tersebut telah terbunuh.

Pertemuan hangat itu pun akhirnya berakhir ketika matahari telah menyembunyikan dirinya, sambil memandangi kakek ini makan dengan lahapnya, pelan-pelan kami ijin pamit untuk menunaikan ibadah sholat magrib.

Sore itu Jogja terasa berbeda, banyak hikmah dan pelajaran hidup yang dapat dipetik. Di setiap sisinya Jogja menyimpan guratan sejarah yang harus terus dipelajari oleh genarasi-generasi muda hari ini.

Begitulah keseharian kisah perjalan Humanity Foodtruck di kota Istimewa ini, semoga semakin banyak masyarakat terbantukan dari program berbagi keberkahan ini dan semoga lebih banyak lagi masyarakat menjadi lebih peduli terhadap persoalan kemanusiaan, baik tingkat lokal, nasional maupun global.  Oleh: Nasrudin, ACT DIY/tim redaksi




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi