Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-13 Perkokoh Persatuan dan Kesatuan
Senin, 26 Februari 2018 | 07:28 WIBNgayogyokarto-media pastvnews.com, kabar kegiatan budaya Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) dijadwalkan berlangsung 24 Februari – 2 Maret 2018, peringatan tahun ini bersamaan dengan tahun anjing.
Rangkaian acara berlangsung di halaman Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABA) sebagai titik awal karnaval menuju titik nol Kilometer, dan diakhiri di panggung kehormatan Alun-alun Utara, Yogyakarta. Di sepanjang jalan Malioboro banyak dipenuhi masyarakat yang menyaksikan PBTY ke 13.
Masyarakat tumplek bleg memenuhi,sepanjang Malioboro, meski diguyur hujan namun tak mengurangi pengunjung untuk menyaksikan hingga tuntas acara yang digelar setiap tahun. Berbagai atraksi, memerihkn PBTU al,Liong dan Barongsai,Liong Naga Hitam,drumb band AU.
Liong Paskhas TNI AU sepanjang 150 meter,Liong Hoo Hap Hwee,Ondel-ondel Gendawang,Korea, Pasukan Bregodo HAKKA, Drumb Band Gita Dirgantara, Maskot Shio Anjing, Koko Cici ,Wushu,penampian bersama Jogja Dragon Fetivaljuara 4,5 dan 6,tarian Kolosal 100 pnari Tari Thowong (sanggar Kenyo Cengkir),perempuan berkebaya Jogja.
Tarian Nusantara (Pragina Gong), Penampilan juara 3 Dragon Festival, perjalanan ke barat rombongan Biksu Tong Sam Chong, perhimpunan Fu Qing Yogya,tari Topeng Ireng (Endar Namaste),Penampilan juara 2 Dragon Festival.
Light Imlek Fashion Carnaval(elok fashion Carnaval),tari edan-edanan Gendowo Alit (Sanggar Seni Sari Budoyo),Drumb Band Bhaladika Yon Arhanudse 15 Semarang,Penampilan juara I Jogja Dragon Festival dan diakhir pesta kembang api.
Dalam sambutan, Gubernu DIY Sultan HB X, menyatakan Yogya yang menjadi locus test case dengan cara merusak iklim toleransi yang telah terbangun serta mengusik ketentraman dan kedamaian antar warga. Lewat PBTY yang bertemakan, Harmoni Budaya Nusantara.
Sultan Hamengku Buwono X berharap kepada paguyuban klenteng Tionghoa yang banyak berdiri bisa menjaga diri dalam tata pergaulan, agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial.” Jadilah persahabatan yang tulus,”ungkapnya.
Sementara itu dipanggung kehormatan kampung Ketandan diselengarakan berbagai acara, al.pertunjukan wayang Potehi mulai pukul 18.00 sd 21.00,lomba bahasa Mandarin,Band , Dance Competition,Taman Lampion Tiongkok, Kuliner khas Imlek dan Cap Go Meh,Lomba Vdeo,dan Foto Competition. Isan Riyanto
Video Terkait
- Investor Belum Tertarik Tanamkan Modalnya Untuk Wisata Di Bantul
- Bank Indonesia Optimis Perekonomian di DIY 2018 Meningkat Tajam
- Frananto Kembali Pimpin Perwacy
- Pemilu 2019,PAN Sleman Targetkan 12 Kursi
- Sampaikan aspirasi 5 desa di Patuk gelar sarasehan bersama Slamet SPd Anggota DPRD DIY
- Inilah ilmu meringankan tubuh pencak silat kera sakti dengan koprol kedepan
- 3 tahun jebol Jalan raya wonosari putat di tamani pohon pisang 'Kapan berkembangnya ?
- SLAMET DPRD DIY DAPIL GUNUNGKIDUL SAMBUT BAIK BERDIRINYA PAGUYUBAN RT -RW DESA NGALANG
- Inilah pencak silat kera sakti asal ngalang gunungkidul
- Paguyuban Warga Bantul Sosialisasikan Informasi Via Obrolan Angkringan Jaman Now