Kembali Ke Index Video


Marangi Tosan Aji Bulan Suro

Minggu, 16 Oktober 2016 | 20:17 WIB
Dibaca: 1754
Marangi Tosan Aji Bulan Suro
MARANGI TOSAN AJI KERIS DI BULAN SYURO

media online Pastvnews.com- Lain daerah mungkin berbeda cara merawat tasan aji, seperti di jawa barat, merawat atau membersihkan tosan aji di bulan mauled, berbeda dengan Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY, rata-rata untuk membersihkan atau orang jawa menyebutnya marangi pusaka, biasanya pada bulan Suro.

Kenapa musti bulan-bulan tersebut? Dari berbagai sumber juga belum ada yang bisa menjawab secara detail, hanya dimungkinkan pada bulan itu bulan yang baik sehingga energy alam pun baik untuk membersihkan atau marangi tasan aji, seperti tombak, keris dan piandel lainya.

Seperti yang sudah dilakukan W. Joko ini dirumahnya, Minggu, 15/10/2016, ia pilih bulan Suro untuk marangi tosan aji. Pria yang beralamat di Pengkol, Nglipar ini sudah puluhan tahun setiap Suro melakukan ritual membersihkan tosan aji supaya pusaka yang umurnya ratusan tahun tidak habis pesinya termakan karat karena usia.

“Saya setiap tahun sekali pasti marangi tosan aji, baik punya saya sendiri ataupun masyarakat yang akan diwarangi, tujuanya untuk mengawetkan bilah tosan ajji sehingga tetap utuh sepanjang masa, serta untuk mengeluarkan keindahan pamor pada toswan aji, sehingga perbawa tosan aji dapat terlihat dengan sempurna,”jelas W. Joko.

Dalam marangi, lanjut W. Joko, memang harus penuh kehati-hatian, bahannya juga bermacam-macam, seperti perasan buah jeruk nipis (citrus aurantifolia), ini untuk menghilangkan karat dan melarutkan warangan.

Kemudian warangan (arsen) untuk mengawetkan tosan aji dan mengeluarkan pamor, yang terbaik warangan dari alam, tetapi sulit dicari dan mahal harganya. Sebagai penggantinnya bisa digunakan warangan kimia yaitu Arsenic Trioxida (As2O3).

Air kelapa berguna untuk menghilangkan karat membandel pada tosan aji yang sangat kotor, bisa juga menggunakan lerak yang berguna untuk menghilangkan minyak, masih kata W. Joko.

“Kalau kita ikuti ya njlimet, belum persiapannya untuk marangi sampai maranginnya, hingga selesai, perlu ketelitian dan kehati-hatian, seperti mencari tempat yang cukup terkena sinar matahari, tetapi tidak langsung, serta cukup mendapatkan angin untuk mencegah uap warangan terhirup oleh kita,” bebernya.

Namun demikian tidak menutup kemungkinan membersihkan tosan aji hanya dengan yang tradisional, seperti direndam campuran buah nanas, pace dan air kelapa saja, gosoknya untuk membersihkan hanya dengan jeruk nipis, pungkasnya.

Dalam melestarikan warisan budaya yang sudah melegenda diseluruh dunia ini memang perlu, karena tosan aji khususnya keris sudah diakui dunia sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.

  Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan ? Yang terpenting dalam merawat dan melestarikan budaya yang adihulung ini tidak lari dari Ketuhanan. pur/ym

 

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi