Warga Gancahan Godean Desak Tutup Peternakan Babi
Jumat, 22 Januari 2016 | 16:08 WIBGodean Sleman-pastvnews.com, Perseteruan masyarakat Gancahan VIII dengan perternak babi terus berlanjut. Pasalnya, warga Gancahan merasa telah dibohongi karena peternak babi telah ingkar janji. Mereka, para peternak babi tidak pernah membuat sapi tank, seperti janji mereka sendiri.
Bahkan mereka masih membuang limbah babi sembarangan. Akibatnya, lingkungan di sekitar Gancahan VIII terutama Rt 7 menjadi tidak sehat. Selain itu sawah-sawah juga teraliri limbah babi yang membuat air sawah tampak menjijikan.
Salah seorang warga Gancahan VIII, Wahyu mengatakan peternakan babi yang sudah berjalan sangat lama ini telah mengotori lingkungan.
Bahkan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman telah menyarankan agar peternakan babi ini ditutup. Apalagi usaha peternakan babi ini tidak memiliki ijin, atau dengan kata lain illegal.
Ibu berkaos biru di kenal Si bos peternakan > babi di gancahan
“Kami mendesak pemerintah kabupaten Sleman harus menutup peternakan ini secepatnya. Apalagi dalam waktu dekat masyarakat Gancahan akan mengelar pengajian akbar yang dihadiri 5.000 jamaah” desaknya.
Menanggapai aduan tersebut pemerintah kabupaten Sleman, dalam hal Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), mengapresiasi aduan tersebut. Karena peternakan ini illegal, pemerintah kabupaten Sleman setuju dengan aduan warga Gancahan, yakni menutup peternakan ini.
“Kami memberi waktu hingga tanggal 24 Januari ini, Gancahan VIII Rt 7 harus semua babi harus sudah dipindahkan” ujar Kepala Satpol PP Sleman, Drs Joko Supriyanto kemarin dalam pertemuan dengan warga Gancahan VIII dan peternak babi.
Joko Supriyanto menambahkan jika sampai dengan tanggal 24 januari 2016 masih ada babi di Gancahan VIII maka pihaknya akan menutup secara paksa.
Karena pihaknya tidak ingin nantinya ada kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan terjadi di Gancahan VIII.
Sementara itu Lurah Desa Sido Mulyo Godean, Rustho Busono mengatakan aduan masyarakat ini memang sudah lama. Begitu pula beberapa kali pertemuan atau mediasi terus berjalan, dimana dalam salah satu pertemuan dihasilkan kesepakatan bahwa peternakan akan membangun sapitank dan membuang limbah sembarangan.
Akan tetapi semua itu telah diingkari oleh peternak babi. Sehingga puncak tuntutan warga kemarin,mereka mendesak agar peternakan bagi di Gancahan ditutup.
Lebih jauh Rustho mengatakan mengingat hal ini terkait dengan hajat hidup seseorang, pemerintah desa berupaya menampung mereka dengan menawarkan lahan atau tanah kas desa yang jauh dari pemukiman untuk membuat kandang. Namun tawaran dari pemerintah desa agak tidak direspon para peternak. Padahal lahan yang ada, yakni terletak di bulak Siwaung cukup luas.
Rasa berat para peternak babi menutup usahanya hal ini karena disinyalir ada pihak ke tiga yang turut bermain di peternakan babi Gancahan VIII. Sehingga para peternak merasa ada yang melindungi dan pada akhirnya tetap keberatan memindahkan kandang-kadang babinya ke tempat yang pemerintah desa Sido Mulyo. Tim redaksi
Video Terkait
- Pemimpin Harus Memiliki Jiwa Managerial, Visioner dan Konseptual
- Rustho Berharap Dana Desa 2016 Dapat Cair Secepatnya
- Pokdarwis Pucung Rejo Kagumi Desa Wisata Nglanggeran
- Breeding burung jalak suren menguntungkan bisa jadi lahan empuk peternak
- Herianto Kurniawan-Kohbing' Reformasi Mental Mampu Memperbaiki Generasi
- SUYANTO, ST, .M.Tech, 'DISIPLIN WAKTU,KERJA KERAS DAN ULET KUNCI KEBERHASILAN.