Kembali Ke Index Video


Nenek Warzanah Kedung Buweng Wukirsari Imogiri Penjual Tempe Penghasilan 10 .000 Perhari Hidupi Anak Cacat Siapa Peduli ?

Selasa, 29 Maret 2016 | 10:20 WIB
Dibaca: 1420
nenek anak dan mbak dewi septiati

Imogiri media pastvnews.com, Desa Wukirsari memiliki wilayah dan komplek makam raja-raja Ngayogyokarto hadiningrat tepatnya di sisi selatan 1,5 km dari balai desa Wukirsari.

Di kawasan makam suci terdapat beberapa pedukuhan salah satunya kedungbuweng yang berada di sisi selatan atau kaki gunung makam raja raja.

Ketika awak media memasuki beberapa jalan di di sekitar Padukuhan Kedungbuweng tim awak media cukup terkejut karena sebagian warga memiliki pekerjaan dan penghasilan yang sangat minim untuk penghidupan sehari hari.

Satu dari sederet nama - nama warga yang kesulitan dalam ekonomi hal ini ialah Ibu atau nenek bernama warzanah dimana kesehariannnya bekerja sebagai perajin tempe koro.

Kepada wartawan media pastvnews.com, Dirinya Ibu warzanah mengaku sangat membutuhkan bantuan apalagi penghasilannya sehari hanya 10.000 tentu tidak mencukupi dan sangat berat.

Saya memang tergolong orang miskin di wukirsari, suami sudah meninggal tapi saya justru kebebanan cucu laki-laki Cahyo Agung Wibowo yang sudah saya openi/rawat sekitar 5 tahunan 'papar warzanah di sela sela membuat tempenya.

Lebih lanjut di jelaskan sampai meneteskan air mata 'ketika raskin turun saya dapat 10 kg, saja tapi untuk BLT, jam kesmas dan lainnya apalagi kartu Indonesia Sehat (KIS) belum pernah nerima, lah yang punya mobil dan rumah bagus saja dapat ? apa negri ini hanya miliki orang kaya 'bayangkan sebagai orang miskin penghasil 10 ribu perhari dan ngopeni cucu yang cacat jelas sangat berat, kata warzanah sambil berlinang air mata memasahi dahi saat melihat cucunya tersebut.

Lain hal dengan putrinya Dewi Septiati (Bu lik ) Cahyo Agung Wibowo,  Ibu anak bernama Rismiatun/Rismiati pergi tanpa ada kejelasan sejak masih bayi. untuk ayahnya saudara saya tapi hingga kini juga tak pernah ada kontak dengan kami. 

Soal data lahir anak di jakarta ibu dari Palembang dan tidak punya Akte kelahiran sehingga kami berusaha untuk mencarikan tetapi di tolak kita sebagai warga harus bagaimana ini kan juga manusia apa pihak -pihak yang berkepentingan ndak ada yang peduli 'papar Septi.

Semoga Desa Wukirsari kedepan dapat Lurah atau pemimpin yang tahu akan hal seperti ini, rasnya sudah kapok punya pemimpin yang tidak tahun dengan penderitaan rakyat. timpal Septi di amini Warzanah.  

Kami bersyukur Tuhan Maha Adil meski penghasilan hanya 10.000, sehari saya terkadang ada yang belas kasihan hingga dagangan bisa laku.

Saat di tanya Bagaimana apakah Ibu pernah di datangi Dukuh atau Pemerintah Desa Wukirsari atau yang lainnya, untuk membantu cucu yang sedang mengalami keterbelakangan mental yang memperhatikan ini ? yaa itu tadi pak raskin 10 kg dan lainnya nihil.

Sehingga setiap hari saya keliling (ider-ider) ke komplek wisata dan makam imogiri untuk menjajakan dangan tempe dan mampu menjual 5 kg bahkan nilai seperti di atas.   'papar Warzanah seraya menunjukan hasil karyanya berupa tempe koro.

Perlu di ketahui wialyah kedungbuweng ada deretan lereng dan sekitar kali yang memiliki jalan bercor namun sudah sekitar 5 tahun ini rusak dan gerimpil hingga tak mengenakan pengguna jalan. 'tim liputan




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi