Tombak Kyai Wijoyo Mulyo Simbolis Manunggaling Kawulo Gusti
Senin, 22 Oktober 2018 | 11:10 WIBPiyungan-media pastvnews.com, ribuan warga desa Srimartani kumpul di lapangan Sudarsono Petir untuk mangayubagyo hari jadi ke 72 desa minggu 21 Oktober 2018.
Mereka menyambut dengan antusiassejak jam 12.00 wib bahkan warga meski terkena sengatan panasnya sinar matahari tak bergoyang untuk pergi.
Bregodo 17 dusun menjadi pendorong meriahnya acara, sedang yang tidak ikut menjadi peserta maka warga yang lain hanya menyaksikan prosesi upacara adat yang di awali dengan pasukan pembawa Pusaka Tombak kyai Wijoyo mulyo.
Tugito pembawa pusaka tombak mengatakan, tahun ini lebih meriah di banding tahun lalu 2017,
Bahkan meningkat 2 kali lipat meski ada yang kurang karena kami selam 2 minggu kemarin sibuk untuk pilkades.
Terkait tombak dalam kirab ini sebagai ujud manunggaling kawulo gusti yang mana selaku perangkat desa dan pemerintah desa hanya sebagai menjalankan dan mengabdi demi rakyat,
oleh sebab itu maka kami filosofikan dengan tombak untuk menuju kamulyan Desa, Pusaka pemberian tentu kami rawat dengan sebaik baiknya sebagai amanah pimpinan dan rakyat, 'jelasnya.
Awal mula adanya tombaqk dari pemberikan Kraton Jogja agar desa merawatnya 'kata Gito yang juga perangkat desa Srimartani tersebut.
Video Terkait
- Satuan Tugas Saber Pungli Giat Sosialisasikan Perpres Tentang Saber Pungli di Pelosok Desa-Desa
- Moment Hari Jadi Srimartani 5 Pilar Kesehatan Ditanda Tangani Lurah, Camat, Dan Puskesmas
- Pilpres 2019 Sedulur Jokowi Yakin Akan Menang ?
- Mencintai NKRI Juga Harus Cintai Desa
- Jumlah Penderita Gagal Ginjal Meningkat Capai 150.000 Orang RSUD Bantul Bangun Gedung Unit Hemodialisa