Kembali Ke Index Video


Deklarasi insan pers ajak ke kitoh "sebagai pers yang mendidik

Selasa, 8 Juli 2014 | 07:16 WIB
Dibaca: 1826
Deklarasi insan pers  ajak ke kitoh "sebagai pers yang mendidik
DOK FOTO KARTU PERS UNTUK PEKERJA PERS/WARTAWAN

Jogjakarta PASTVNEWS.COM, Pilpres tahun 2014 mampu menyedot perhatian public apalagi kegiatannya banyak mengupdate  capres - capres yang menjadi kadindat yang akan di tentukan nasibnya oleh rakyat Indonesia.

Meski demikian di kalangan pers masih belum sepenuhnya memberikan pendidikan terkait politik secara cerdas, jadi tidak heran bila Ketua PWI Yogyakarta  bapak Sihono, juga merasa prihatin karena masyarakat luas sangat jelas mempertanyakan kenetralan pers terkait dalam bekerja dalam pemberitaan calon presiden dan wakil presiden 2014.

Dengan demikian, Kami mohon dengan  kerendahan hati menyadari penuh artinya masa depan bangsa dan negara Indonesia tidak boleh terpecah-pecah.

Indonesia adalah satu tak boleh terbagi dan kami saling mengapresiasi niat baik tersebut dengan tugas kami masing-masing.

Akhirnya kami sepakat untuk kembali ke khitah tugas profesional sebagai insane pers” kata salah satu 7 deklarator yang di adakan di kantor DPRD DIY 7 Juli 2014 tersebut,

BERIKUT KUTIPAN DEKLARASI MALAIBORO SECARA RINCI

Proses Pilpres 2014 telah menimbulkan persepsi kurang nyaman dialamatkan kepada insan pers terkait dengan indenpensi dan netralitasnya sebagai pilar ke-4 reformasi.

Hal ini tentu akan merongrong kepercayaan publik terhadap Pers Indonesia secara keseluruhan.  Sementara itu Pilpres 2014 yang hanya menampilkan 2 (dua) pasangan calon telah mengakibatkan polarisasi yang luar biasa di masyarakat, dan diakui atau tidak institusi pers dan pekerja pers terbawa di dalamnya.

Apapun, penggalan Pilpres 2014 ini akan menjadi catatan penting dalam perkembangan Pers Indonesia.

Dan agar catatan ini tetap menjadi sesuatu yang bermakna bagi cita cita luhur insan pers untuk menjadikan Pers Indonesia sebagai Pers yang berimbang, bermartabat dan mendidik, maka kami mendeklarasikan tiga poin sebagai berikut:

A. Menyerukan kepada seluruh insan pers, baik institusi maupun pekerja pers untuk kembali ke khitahnya yang bermartabat, serta menjunjung profesionalisme

B. Meminta maaf kepada publik apabila selama proses Pilpres 2014 ini dirasa belum sanggup memberikan edukasi politik secara baik.

C.  Meminta kepada publik untuk ikut berperan aktif mengontrol independensi pers.

"tim redaksi

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi