Kembali Ke Index Video


DARURAT KEKERINGAN GUNUNGKIDUL, 2018 ACT DIY GELONTOR 200 TANGKI AIR BERSIH

Rabu, 25 Juli 2018 | 18:23 WIB
Dibaca: 861
DARURAT KEKERINGAN GUNUNGKIDUL,  2018  ACT DIY GELONTOR 200 TANGKI AIR BERSIH
droping air ke daerah gunungkidul yang kekeringan tahun 2018

Gunungkidul-pastvnews.com, Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah terluas DIY. Wilayah ini selain menyimpan ragam potensi yang bisa untuk mendongkarak perekonomian dan lainnya, meski demikian ternyata juga banyak menyimpan beragam permasalahan, apalagi Kabupaten Gunungkidul yang wilayahnya berbukit dan memiuliki benbatuan kapur maka hampir setiap tahun mengalami masalah yang sama yaitu masalah kekeringan dan ketersediaan air bersih.

Karakter tanah yang menjadi penyebab utamanya, hampir keseluruahan wilayah Gunungkidul merupakan perbukitan karst. Kawasan karst sendiri merupakan wilayah dengan karateristik bebatuan kapur dengan porositas yang tinggi, artinyaketika kawasan tersebut terkena air hujan maka air hujan tidak dapat tertampung dipermukaan tanah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan musim kemarau pada 2018 akan dimulai pada bulan April sampai dengan September mendatang. Beberapa Wilayah Gunungkidul yang saat ini tengah mengalami kekaringan yaitu kecamatan Rongkop, Tepus, Semin, Tanjungsari, Saptosari, Ponjong, Nglipar, Panggang, Semanu,Gedangsari dan Purwosari.

Ketika musim kemarau tiba biasanya masyarakat di Gunungkidul mengandalkan belik (mata air sungai) yang jauhnya dua kilometer dari pemukiman untuk digunakan keperluan keluarga dan ternak, sehingga kondisi tersebut mengganggu aktifitas masyarakat dan produktifitas peternakan mereka.

“Saat ini masyarakat di Desa Pacarejo, Semanu mengandalkan sumur galian yang sudah mulai mengering, sebagian sudah membeli air sejak awal bulan maret, dan sebagian lagi bertahan dengan mengambil air dari jerigen dari dusun sebelah” ujarSuhadi,lurah Pacarejo ketika ditemui tim ACT DIY pada Senin, (23/07/2018).

Melihat permasalahan yang menghawatirkan tersebut Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY mencoba mengurai permasalahan air bersih di Gunungkidul. Program yang dipilih ACT DIY yaitu Dropping Air Bersih dan pembangunan Wakaf Sumur.

Dropping air bersih merupakan program rutin tahunan yang dilakukan ACT DIY, yaitu programmensyuplai air bersih menggunakan armada Truk Tangki kapasitas 5000 liter. “Rencananya dropping air bersih di Gunungkidul akan dilakukan mulai rabu (25/07/2018) mendatang, dengan tahap awal sebanyak 200 Truk tangki dan akan ditambah sesuai kebutuhan”, pungkas Agus Budi Hariyadi selaku Kepala Cabang ACT DIY.

“Tempat-tempat yang menjadi sasaran awal Dropping Air Bersih adalah kecamatan Girisubo, Semanu, Paliyan, Ponjong dan Gedangsari dengan harapan per truk tangki dapat mencukupi 30-50 KK untuk satu pekan” Ujar Kharis Pradana selaku penanggung jawab program Dropping Air dan Wakaf Sumur.

Sementara Wakaf Sumur merupakan program jangka panjang Global Wakaf - ACT DIY, melalui amanahpara donatur dengan membangunkan sumur bor di titik-titik rawan kekeringan di Gunungkidul.

Harapannya dengan adanya program Droping Air Bersih dan Wakaf Sumur, masyarakat Gunungkidul dapat terbantukan terutama untuk masalah air bersih yang telah melanda sejak beberapa bulan terakhir“ tambah Kharis.

Sampai dengan saat ini program Wakaf Sumur di Yogyakarta telah berjalan di 8 titik, satu berada di wilayah Kota dan tujuh titik lainnya berada di Kabupaten Gunungkidul. Global Wakaf ACT DIY berkomitmen untuk terus membangun dua sampai empat Wakaf Sumur setiap bulan di wilayah DIY. Semoga dengan adanya Wakaf Sumur permasalahan kekeringan dan ketersediaan air bersih di Yogyakarta khususnya di Gunungkidul dapat teratasi. Nasrudin act/tim editor’




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi