Gelisah tentang keyakinan dan ajaran ' Yuniarto memilih hijrah masuk Islam
Sabtu, 10 September 2016 | 11:09 WIB
Yuniarta demikian panggilan akrabnya di kalangan keluarga pasangan Suci dan Fajar Iman Santosa. Selama memeluk agama Nasrani, ia mengaku merasa tidak tenang, dan selalu gelisah.
Terlebih lagi ketika dalam penyebutan dalam ritual agama yang ia tinggalkan, untuk penyebutan Tuhan ada tiga, Trinitas. Kepindahan, Yuniarta memeluk agama Islam, bukan tanpa alasan, karena selama ia memeluk agama Katholik belum menemukan kejelasan, ketenangan dalam peribadatan, dan penyebutan nama Tuhan.Ia justru mengkui, agama Islam adalah hal yang wajar dan selaras dengan fitrah yang Allah menciptakan untuk manusia.paparnya saat di wawancari awak media pastvnews.com setelah menjadi mualaf.
Ia meyakini bahwa Islam membawa kebahagiaan untuk semua umat,orang. Menurutnya, Islam yang ia kenal selama ini tidak membeda-bedakan strata,etnis, dan ras. Dan hanya menyembah Tuhan Yang Maha Esa. “ Semua sama dihadapan Allah,” ungkapnya.
Menurutnya, ia membandingkan dengan ajaran trinitas, dengan ajaran tauhid, dalam Islam.Menurtunya, Islam lebih rasional,karena tidak mungkin tiga Tuhan mengatur satu alam dengan rapi seperti ini. Keyakinan terhadap Islam, makin bertambah ketika kedua orangtuanya yang berlatar belakang agama Islam.
Saya memeluk Agama Islam atas dasar kesadaran saya sendiri, tidak ada yang memaksa, saya telah menemukan agama Islam sebagai agama yang benar. Rupanya , Allah sudah membuka pintu hati saya untuk memeluk Islam, “ ungkap mualaf, Yuniarta.
Ia mengaku dari keluarga muslim.Ia mengaku selama ia memeluk agama Katholik belum menemukan ketenangan jiwa, bahkan dirinya merasa bingung terutama dalam ibadat mengenal untuk sebutan tuhan trinitas. Sebenarnya untuk memeluk agama Islam sudah lama.Namun terwujud setelah mendapat hidayah dari Allah.(isan )