Kembali Ke Index Video


Ketoprak mataram Suta wijaya naik tahta "adipati mademung tewas

Sabtu, 20 Desember 2014 | 14:37 WIB
Dibaca: 4373
SULTAN AGUNG HANYODRO KUSUMO DAN RATU LAUT SELATAN SETELAH SULTAN BERTAPA MENYIKAT TABIR HURU HARA DI LINGUP KRATON

Kanjeng sultan dan ratu laut selatan

Media online TV  digital PASTVNEWS.COM, kisah seru di lakono para adipati dan penggede kraton dalam menghadapi gejolak yang akan memberontak ke kerajaan mataram, kisah ini singkap dalam seni budaya ketoprak mataram di desa wisata pancoh 13 desember 2014. 

Ambisi untuk memisahkan diri dari kerajaan Mataram inipun didukung oleh seluruh prajurit Mademung. Dan hanya satu yang menolak rencana pemberontakan tersebut, yakni sang istri Adipati Mademung.

Dengan berbagai cara sang Adipati Kadipaten Mahagelung yang bernama Adipati Mademung merencanakan niatnya, mulai dari menyebar fitnah hingga membuat onar, agar bisa mengalahkan Raja Mataram, Sultan Agung.

Akan tetapi niat buruk Adipati Mademung telah tercium oleh Raja Mataram yang merasakan ada keganjilan pada diri Adipati Mademung, karena sang Adipati Mahagelung tidak pernah lagi menghadap Sultan Agung. Bahkan utusan Sultan Agung justru akan ditangkap dan di bunuh oleh sang patih Kadipaten Mademung.

Merasakan sesuatu hal yang buruk akan terjadi, Sultan gung kemudian melakukan tapa brata di suatu tempat yang terdapat sumur gemuling. Di saat sedang bertapa Sultan Agung pun mendapat wisik dan ditemui oleh Nyi Roro Kidul.

Dan Nyi Roro Kidul pun memberikan petunjuk yang nantinya akan bisa mengalahkan Adipati Mademung adalah seorang anak yang bernama Elang Suta Jaya, anak seorang penjaga gedung tempat penyimpanan pusaka di kerjaan mataram.

Sementara itu di Keputren di Kadipaten Cirebon, putri dari Sultan Cirebon digoda dan dipaksa oleh seseorang bernama Angga Jaya. Namun sang putri menolak karena sang putri telah jatuh cinta kepada Elang Suta Jaya.

Meski demikian untuk menurunkan hasrat cintanya maka sang putri, menyanggupi keinginannya, namun ada syarat tawar menawar, yakni minta 10 tahun lagi, maka permintaan sang putri di tolak, kemudian berlanjut turun hingga 40 hari, ternyata tak tik ini Angga Jaya pergi, sehingga Ia menjalin hubungan dengan Suta jaya, selain untuk tak tik menagkapnya dan siasat ini ternyata manjur.

setelah menghadap di kraton cirebon, maka Angga Jaya pun memfitnah Elang Suta Jaya dengan tuduhan melakukan pencurian. Kabar masuknya Elang Suta Jaya ke Kuptren pun terdengar ayahnya sehingga Suta Jaya pun dimarahi. 

Dan waktu pun terus berjalan, niat buruk Adipati Madenung untuk memberontak akhirnya dilaksanakan. Perang pun terjadi, banyak prajurit yang gugur di medan perang, baik dari prajurit dari kerajaan Mataram maupun dari Kadipaten Mademung. Bahkan sang Adipati pun tewas di medan perang karena kalah perang saat berhadapan dengan Elang Suta Jaya.

Atas keberhasilan Elang Suta Jaya membunuh Adipati Mademung, Sultan Agung kemudian memberikan hadiah berupa jabatan Adipati yang dulunya dijabat oleh Adipati Mademung. Selain itu Elang Suta Jaya juga dikawinkan dengan putri Sultan Cirebon.

Kisah di atas merupakan cerita perjalanan niat buruk Adipati Mademung yang melakukan pemberontakan terhadap Raja Mataram, Sultan Agung. Karena dilandasi ketidakpuasan dan ambisi untuk berkuasa niat buruk tersebut akhirnya kandas. Bahkan nyawa Adipati Mademung menjadi taruhan. "tim liputan dan pas tvnews.com




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi