Kembali Ke Index Video


Inilah Usulan Slamet Spd Anggota Dewan DIY 'Guru GTT Minimal Mendapat Subsidi '

Senin, 12 September 2016 | 01:08 WIB
Dibaca: 1965
Inilah Usulan Slamet Spd Anggota Dewan DIY 'Guru GTT Minimal Mendapat Subsidi '
ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DIY DAPIL GUNUNGKIDUL SLAMET Spd MM

Wonosari-media pastvnews.com – menanggapi keresahan tentang guru tidak tetap GTT, maka salah satu anggota Dewan DIY dapil Gunungkidul, Bapak Slamet SPd. MM, menyampaikan bahwa lewat surat terbuka itu merupakan aspirasi masyarakat yang dikeluhkan kepadanya, supaya diketahui pihak-pihak yang terkait.

Hal ini disampaikan oleh Slamet disela-sela kesibukanya sebagai anggota DPR dirumahnya, Minggu 11/09/2016 siang. Dalam kegalauan dibenak pikiranya ia tuangkan melalui surat terbuka di media social (medsos),  menulis tentang seputar Guru Tidak Tetap (GTT)   yang mendapatkan honor gaji sungguh sangat miris,  dia sendiri pernah menjadi guru honorer walaupun tidak lama.

Tuangan tulisan dalam surat tersebut dengan harapan ada pihak-pihak terkait yang memperhatikan kesejahteraan para guru tidak tetap di seluruh Indonesia.

“Saya nulis karo bre’bes’ lho mas, gak tahu kok saya ingat nulis itu, pokoknya tadi malam itu aku nulis karo semedot ( saya menulis dengan sedih),”cerita Slamet dengan raut muka yang masih menggambarkan kesedihan yang mendalam.

Supaya ada perhatian, lanjut anggota DPR Propinsi ini, syukur ada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), ewodene ora (kalau tidak),  ada 2 yaitu PNS atau dengan tenaga pegawai  perjanjian kontrak dengan honor Upah Minimal Propinsi (UMP) minimal, atau kalau dua-duanya tidak bisa, paling tidak diberikan subsidi, jelasnya.

“Katakanalah guru honorer itu diberi 1 jt bisa dari pusat Rp.400rb, propinsi Rp. 300rb, dan kabupaten Rp.300rb, khan bisa diseringkan dari pusat, propinsi, dan kabupaten, khan sudah membantu sekali,” jelas politisi Golkar itu.

Kalau honor gaji hanya Rp.200rb perbulan menurutnya tidak manusiawi, sehingga apa yang sudah ditulis lewat media social (medsos) dimamfaatkan untuk meng-advokasi sesuai dengan ketugasannya, karena tidak semua aspirasi bisa tersalurkan secara langsung , ini salah satu upayanya untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

“ya media social ini saya manfaatkan untuk meng-advokasi sesuai dengan ketugasan saya, karena semua aspirasi tidak bisa tersalurkan secara langsung,” imbuhnya.

Menurutnya ia menuliskan itu tidak ada maksud apa-apa, walaupun ada saja yang menanggapi miring tentang surat terbuka tersebut. Tetapi hal ini wajar karena menurutnnya medsos itu tidak ada saringannya.

“ya wajar ada yang menanggapi sinis, tetapi ada juga yang memberikan support ke saya, itu terserah saja, namun demikian kalau pejabat yang terkait itu ingat, ya mungkin dipikirkan,” tutupnya. W. Joko Narendro

 




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi