Kembali Ke Index Video


Tegal Rejo Gedangsari Miliki 8 Titik Rawan Bencana Tanah Longsor Dan Ambles’

Kamis, 11 Mei 2017 | 06:25 WIB
Dibaca: 1526
Tegal Rejo Gedangsari Miliki 8 Titik Rawan Bencana Tanah Longsor Dan Ambles’
TANAH LONGSOR PERLU DI ANTISIPASI

Gedangsari, Pastvnews.com lintas kasus dan bencan alam -Hujan yang mengguyur selama 2 hari di Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari minggu kemarin ternyata mengakibatkan delapan titik bencana di wilayah tersebut. Miris setelah melihat langsung lokasi bencana, bagaimana tidak, jalur utama jalan dari Desa Tegalrejo – Mertelu saja ada tiga titik yang longsor dan tanah ambles.

Dikhawatirkan akses jalan utama itu akan putus, karena tanah sampai saat ini masih bergerak terus dan ada yang ambes yang sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat belum yang retak membelah jalan dengan lebar antar 3cm sampai 10 cm. Retakan akan bertambah melebar terus apabila terkena guyuran hujan dan dimungkinkan akses jalan Tegalrejo – Mertelu akan putus total yang tidak bisa dilewati sama sekali.

Kedelapan titik bencana itu Padusunan Tegalrejo dua titik, Dusun Ngipik tiga titik dan Dusun Gupit ada tiga titik bencana. Itu semua belum termasuk jalan akses desa tegalrejo menuju ke Jurang Jero, Desa Ngawen, akses jalan ini sudah berubah fungsi menjadi sungai yang kering.

Dari beberapa titik bencana yang membahayakan ada 2 titik dijalur Tegalrejo – Mertelu dan satu titik mengancam rumah warga. Hal ini disampaikan oleh Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) , Sugeng, Sabtu siang, 06/05/2017. Ia menjelaskan kalau selama 2 hari hujan, laporan yang ia terima ada delapan titik bencana tanah longsor dan tanah ambles, itu belum akses jalan retak dan yang terkena banjir bandang yang sekarang berubah menjadi sungai.

“Sampai saat ini laporan yang sudah masuk ada delapan titik, itu belum jalan yang retak dan jalan berubah fungsi menjadi sungai,” jelasnya. Mirisnya lagi sampai saat ini tidak ada BPBD, PMI atupun pemerintah daerah yang melihat lokasi bencana, terkecuali Muspika Kecamatan Gedangsari.

“Selam ini dari BPBD, PMI atau pemerintah daerah belum ada yang meninjau,” imbuh Sugeng Terkait tidak datangnya BPBD Kabupaten Gunungkidul yang menuju lokasi bencana, Kepala Desa Tegalrejo, Sugiman tidak menyalahkannya, disebabkan relawan Destana sudah mampu sendiri untuk menangani bencana tersebut.

Hanya yang ia butuhkan adalah bantuan untuk memperbaiki akses jalan utama Tegalrejo menuju Desa Mertelu. Sugiman sudah mengenguluhkan kepada pemerintah daerah supaya ada perhatian kepada masyarakat pinggiran seperti di Desa Tegalrejo.  Apalagi daerahnya masuk zona merah rawan bencana, tentu ini memerlukan pemikiran yang ekstra baik pemerintah desa maupun pemerintah daerah.

Ia berharap supaya proposal yang sudah diajukan ke pemerintah daerah untuk bisa direalisasikan. Saya sudah berulangkali mengajukkan proposal ke pemerintah daerah, itu sebelum jalan separah ini, tetapi dari beberapa proposal yang saya ajukan belum ada yang direalisasikan. Harapan saya mohon segera ada tindaklanjut, karena jalan ini sudah sangat parah sekali,” pinta Sugiman.

Menurut Sugiman, dengan banyaknya bencana yang ada di desanya, ia sudah komunikasi dengan PU supaya paling tidak meninjau lokasi bencana, tetapi sampai saat ini belum ada yang datang.

“Sampai saat ini pemeritah daerah belum ada yang meninjau lokasi bencana, kecuali Pak Camat dan jajaranya,” tutupnya. Sementara itu Kapolsek Gedangsari, AKP. Edi Purnomo, setelah meninjau lokasi bencana, menyarankan kepada warga masyarakat yang dekat lokasi bencana untuk berhati-hati dan waspada, apalagi pada saat hujan turun.

“Saya menghimbau kepada warga masyarakat untuk berhati-hati dan waspada, apalagi pada saat hujan turun, mengingat daerah ini termasuk zona merah rawan bencana,” ucapnya. W. Joko Narendro.




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi