“PANDAWA LIMA” BENGKEL KERETA 'DIPERCAYA PERBAIKI KERETA KENCANA JUMENENGAN PAKU ALAM X
Jumat, 1 Januari 2016 | 20:57 WIBMEDIA ONLINE PASTVNEWS.COM, HAMPIR lebih dari puluhan kereta milik bekas dinasti Mataram ini, pernah ditangani Paidi (57),warga dusun Jetis,Patalan, Jetis,Bantul, Memperbaiki.
kereta keraton tidak hanya kali ini saja, bahkan memperbaiki kereta keraton sudah sering ia lakukan.Tentu saja kepercayaan ini merupakan kehormatan baginya untuk tidak menyia-nyiakan.
Kini ia mendapat kepercayaan untuk memperbaiki kereta Kiai Manik Kumolo, yang akana digunakan oleh Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo yang bakal menduduki tahta, Puro Pakualaman sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam X.
Untuk memperbaiki, kereta tidak sendirian, ia lebih banyak dibantu anggota keluarga yang masih putra almarhum, Mas Bekel Joyodiharjo.
Diakui untuk memperbaiki kereta bersama saudara-saudaranya menggelar selamatan. “ Di samping laku puasa, selamatan yang kami sajikan berupa nasi gurih, pisang raja dan jajan pasar lalu di doakan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar pekerjaan dapat berjalan lancar” ungkap Mas Lurah Roto Pawiro.
Meski diakui, untuk memperbaiki kereta milik keraton yang usianya ratusan tahun itu dibutuhkan kejelian,ketelitian. “Kalau tidak hati-hati memperlakukan bisa berbahaya, bukankah ini kereta sudah sepuh usianya, dan rata-rata usianya lebih dari dua ratus tahun” ungkap.
Menurutnya, memperbaiki kereta bukan sembarang orang bisa melakukan,karena dibutuhkan fisik dan spiritual.Seperti beberapa, kereta milik keraton, hal serupa juga pernah dilakukan ketika memperbaiki kereta keraton Ngayogjakarta pada saat pernikahan putri keratin.
Seperti kereta Kiai Manik Kumolo yang mempunyai spesifik warna cat kuning mengkilap. Kereta buatan Inggris, 1813 ini bakal mengukir sejarah, dalam acara kirab mengelilingi istana Puro Pakualaman saat penobatan putra mahkota, KBPH Prabu Suryodilogo.
“ Paidi bersama lima bersaudara lainnya diberi amanah oleh Paku Alaman untuk memperbaiki kereta buatan London, Inggris 1813. “ Ya ada sedikit kerusakan di tempat injakan kaki penumpang, dan harus diganti dengan kayu jati.
dan streng yang sudah tua perlu diganti, untuk streng kita tinggal menunggu Puro Pakualaman.” ujar pria yang mendapat kekancingan dari keraton dengan sebutan Mas Lurah Roto Pawiro.
Pria yang sdha cukup lama menagbdi diKeraton, inimengakui jika untuk perbaiki kereta milik keraton yang usianya rata-rata sudah melebih seratus tahun. isan