KAPOLRES GUNUGKIDUL AKBP NUGRAH TRIHADI ‘KEAMANAN DENGAN PENDEKATAN PERSUASIF.
Selasa, 5 Juli 2016 | 11:16 WIBGUNUNGKIDUL-MEDIA PASTVNEWS.COM, SEBAGAI abdi masyarakat sekaligus sebagai pengayom, dan pelindung masyarakat, kemanapun siap untuk mengemban tugas-tugas Negara yang dibebankan dipundaknya. Itulah yang menjadi salah satu Tri Brata kepolisian negara. Sebagai abdi Negara, kemanapun ia mendapat tugas tidak pernah merasa keberatan.
“ Bagi saya mendapat tugas dimanapun, saya siap untuk ditempatkan dimanapun. “ ungkap Kapolres Gunung Kidul AKBP (Pol) Nugrah Trihadi, saat dijumpai di ruang kerjanya baru baru ini. Menurutnya, sebagai pengayom dan pelindung untuk menjalankan tugas, tanpa ada bantun dan paartisipasi masyarakat mana mungkin bisa berjalan.
Kesemuanya saling bersinergi,polisi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat sudah sewajarnya dalam penugasan kesehariannya dibantu masyarakat. Bagaimana menghilangkan kesan agar polisi ke depan tidak terkesan angker.
Itulah yang hendak kita bangun kepolisian ke depan,”ujarnya. Diakui untuk menciptakan kondisi nyaman dan aman yag dcitan masyarakat, dengan membangun image agar polisi tidak terkesan angker. Untuk menciptakan kondisi demikian diakui membutuhkan waktu.
Antara polisi dan masyarakat diharapkan tidak ada jarak, artinya tak bisa dipisahkan, karena polisi menjadi bagian masyarakat. diakui untuk menciptakan agar masyarakat tidak merasa takut,polisi tidak terkesan berpenampilan angker, arogan dsb.
“Itulah yang ingin saya bangun , saya ingin menciptakan agar masyarakat tidak merasa jengah (rikuh), masyarakat merasa nyaman ngobrol dengan polisi, saya hanya memainkan peran, tapi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat merasa dekat , merasa nyaman, dalam pergaulan tidak ada sekat, kinerja saya siap dikritik.” Ungkap mantan Kapolres Belitung Timur.
Diakui, untuk menciptakan rasa dan nyaman, perlu manajemen kelola keamanan. Kiatnya polisi harus menjadi bagian dari masyarakat “ ajur jer” , membaur di tengah masyarakat. “
Seorang sunan Kalijaga saja ketika melakukan dakwah juga membaur di masyarakat,’ ungkap Tri sembari memberi contoh Sunan Kalijaga berdawah. Bahkan untuk mengelola keamanan, ia selalu mendapat respon dari masyarakat, menurutnya, mengelola keamanan bersama dengan melakukan pendekatan istilah “ guyon parikeno” .
Bahkan dalam mengelola keamana ia selalu melibatkan masyarakat, tidak bisa polisi bekerja sendiri tanpa ada bantuan, atau bekerja sama dengan masyarakat. Kalau kinerja polisi kurang pas, Tri pun mempersilahkan untuk mengkritik, Tri yang baru beberapa hari menjabat sebagai Kapolres