Kembali Ke Index Video


MAN LAB UIN SUKA LANJUTKAN KIRIMKAN LULUSAN KE CHINA

Selasa, 27 November 2018 | 21:12 WIB
Dibaca: 1103
MAN LAB UIN SUKA LANJUTKAN KIRIMKAN LULUSAN KE CHINA
para narasumber

Bantul  - Pastvnews.com media online - Lintas Pendidikan -  Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Laborat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta (MAN 4 Bantul)  tetap akan melanjutkan pengiriman para lulusannya dari berbagai madrasah aliyah negeri maupun swasta dari seluruh wilayah Indonesia hal ini untuk memperoleh biasiswa sebagai mahasiswa ke China.

Pelaksanaan ini sebagai tindak lanjut adanya program yang disebut dengan Madrasah Internasional Lingguis Chenter (MILC) yang sudah berjalan", kata Kepala MAN Laborat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta , Muhamad Yusuf S.Ag didampingi Waka Humas Fransisca Listiaring dan Koordinator MILC Herin Ratnaningsih Mpd , di madrasah ini, Selasa (27/11).

Menurutnya, meskipun untuk melaksanakan terobosan dan enovasi itu ada sedikit semacam kendala tetapi bukan prinsip dan bukan masalah. Tidak menjadi problema karena program MILC kini menjadi pembinaan Pusat Sumber  Belajar Bersama (PSBB) Di Yogyakarta sebagai lembaga dibawah Kanwil Kemenag DIY.

Jumlah peserta yang dikirim ke China setiap periodenya ada sebanyak 50 orang terdiri dari para lulusan MAN Laborat ini dan MA negeri maupun swasta dari seluruh wilayah Indonnesia. Para pendaftarnya harus memenuhi persyaratan akademik termasuk kemampuan bahasa asing.

Apabila jumlah pendaftarnya lebih banyak dari kouta yang ada maka dilakukan seleksi secara profesional. Sebelum diberangkatkan ke China mereka para peserta dilakukan pembinaan terlebih dahulu selama tiga bulan .Bahkan sebulum mendaftar mereka jubih dulu dari wilayah asal pendaftarannya masing masing juga dibimbing terlebih dahulu.

Sebagai salah satu kegiatan pelaksanaan MILC ini, maka dijadwalkan kami pada Desember 2018 akan pergi ke  China untuk memonitoring pelaksanaan program tersebut. Sedangkan pihak China direncanakan akan monitoring ke Indonesia pada April -Mei 2019", tambahnya.

Mereka menjelaskan, walaupun China bukan negara Islam namun dinilai cocok untuk negara tujuan penempatan para peserta  melalui MILC. Para peserta nanti belajar sebagai mahasiiwa di China di berbagai atau semua universitas. Tentang program studinya di berbagai fakultas dan jurusan yang ada (bukan terbatas disiplin ilmu Islam saja).

Selama   ini para peserta MILC yang ada di China memperoleh perlakuan dan pelayanan baik di China. Perlakuan  itu, contohnya sebagai muslim difasilitasi tempat ibadah untuk sholat dan ibadah ju’mat. Mereka juga disediakan makanan untuk orang muslim. Jadi orang muslim di China tetap bisa hidup dengan ibadah secara normal. .supardi




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi