Inilah Peletakan Batu Pertama Tandai Pembangunan Museum Seniman “ Giri Sapto “
Senin, 23 April 2018 | 09:28 WIBImogiri media online pastvnews.com, dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Yani Sapto Hoedojo dimulainya pembangunan tahap awal Museum yang terletak di halaman Taman Makam Seniman dan Budayawan pengharum bangsa.
Museum ini terletak tidak jauh dari makam raja-raja Mataram,berada Perbukitan Girirejo, Wukirsari Imogiri,Bantul. Hadir dalam peletakan batu pertama Dinas Kebudayaan Rahmat, Singgih dan beberapa pamong desa Wukirsari. (17/4)
Sebagaimana dituturkan, Yani Sapto Hoedojo, keinginan membangun museum merupakan amanah almarhum suaminya. Semasa hidupnya, Sapto Hoedojo berkeinginan untuk membangun museum di Taman Makam Seniman “Giri Sapto” yang dirintisnya.
Gagasan itu kemudian diteruskan oleh Ny. Yani Sapto Hoedojo bersama Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) Pusat yang diketuai Drs Totok Sudarwoto, didukung Rektor Institut Seni Indonesia (ISI), Kepala Dinas Kebudayaan DIY dan Ketua Barahmus DIY.
Museum Giri Sapto dengan luas seluruhnya 1300 meter2, tersebut diperkirakan menghabiskan dana Rp 6,4 miliar.Bangunan di atas bukit, disekitarnya banyak tumbuh pepohonan.
Tersebut menginspirasi hadirnya museum yang atapnya menyerupai daun.Bangunan museum ini dilengkapi ruang pamer, audio visual, perpustakaan, amphitheater, joglo dan gardu pandang.
Totok Sudarwoto,menambahkan museum nantinya akan menyimpan karya-karya para seniman, terutama yang dimakamkan di Makam Seniman “Giri Sapto”, beberapa koleksi buku-buku pustaka yang terkait. Pengunjung nanti akan mendapatkan informasi, pendidikan dan hiburan.
Lebih dari 50 seniman dan budayawan yang dimakamkan di makam seniman Giri Sapto, al. pengagas makam seniman maestro seni lukis Sapto Hoedojo, maestro seni patung Edhi Sunarso, pencipta lagu Padamu Negeri, Koesbini, pencipta lagu Satu Nusa, Satu Bangsa, L Manik, dan tokoh seni tradisi Romo Handung Kussudiarsono.
Pembangunan Museum Seniman mendapatkan dana dari Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan DIY. Untuk tahap pertama, telah disetujui dana Rp 6,4 milyar, yang dikhususkan bangunan induk museum.
Sedang untuk bangunan yang lain akan diusahakan dana secara bertahap pada tahun berikutnya,” ujar Drs Totok Sudarwoto.Isan Riyanto