Kembali Ke Index Video


Muhammadiyah Tidak Melarang Presiden Perempuan

Kamis, 9 April 2015 | 21:24 WIB
Dibaca: 2267
Muhammadiyah Tidak Melarang Presiden Perempuan

Media online pastvnews.com, Perempuan selama ini sering dipandang orang nomor dua sehingga dalam hal-hal tertentu perempuan  tidak bisa menduduki jabatan tertentu misalkan menjadi kepala negara.

 Padahal sejatinya memiliki kemampuan yang luar biasa bila diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin, oleh karenanya telah banyak terbukti seorang bupati bahkan gubernur yang berhasil memimpin pemerintahan di tingkat daerah.

Meski terkadang masih menjadi perdebatan diperbolehkan atau tidak seorang perempuan menjadi presiden ternyata ormas Muhammadiyah telah menyatakan tidak ada salahnya bila presiden dijabat oleh seorang perempuan.

Setidaknya hal ini ditegaskan oleh Wawan Gunawan Abdul Wahid saat menyampaikan materi dalam Focus Group Discussion yang diselenggarakan Kerjasama antara Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dengan PP Aisyiyah dan Stikes Aisyiyah Yogyakarta di Aula Kantor PP Muhammadiyah.

Lebih jauh anggota Majelis Tarjih dan Tadjid PP Muhammadiyah ini mengatakan dalam Al Quran sudah jelas bahwa kedudukan laki-laki dan perempuan itu sama. Dengan mengutip kitab Adabul Marah fil Islam yang mengatakan bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin dalam berbagai level, seperti lurah, camat, walikota dan menteri.

“Dinyatakan bahwa agama tidak mengecam atau menghalang-halangi kemajuan laki-laki maupun perempuan selagi tidak melepasakan diri dari pengabdian diri kepala Allah” tutur dosen tetap di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga ini.

Pria yang akrab disapa Kang Wawan ini pun menceritakan dahulu memang ada seorang pemimpin perempuan di kerajaan Persi dan tidak berhasil membawa kemajuan negaranya karena perempuan tersebut memang tidak memiliki kridebelitas dan kemampuan.

“Untuk menjadi seoarng pemimpin Negara memang dibutuhkan kemampuan di segala hal dan kalau orang tersebut memilikinya tidak masalah. Kemampuan tersebut adalah kemampuan intelektual, manajerial, kerjasama dan tentunya memiliki kredibelitas.

Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan ke depan Muhammadiyah akan mencalon seorang perempuan untuk menjadi seorang presiden” pungkasnya. anjar




Video Terkait


Tidak Ada Komentar

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi