Gus Hilmy: Tidak Ada Alasan Menolak Jenazah Covid-19
Jumat, 3 April 2020 | 14:54 WIBYogyakarta-media pastvnews.com, Kasus virus Corona telah menyebabkan kematian belasan ribu orang di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, data pada tanggal (02/04) menyebutkan sebanyak 170 kasus meninggal dunia.
Yang menjadi persoalan kemudian adalah psikologi masyarakat yang sangat ketakutan, tidak hanya pada persebaran virusnya melainkan juga pada jenazah Covid-19 yang akan dikuburkan. Bahkan beberapa video penolakan jenazah positif Corona sempat viral.
Menyikapi hal ini, DPD Dapil DIY, Gus Hilmy, sapaan akrab Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu setakut itu.
Sebab tenaga medis telah melakukan pemulasaran jenazah sesuai protokal selain itu, hal ini menjadi tanggung jawab bersama, hukumnya fadlu kifayah.
Tidak ada alasan untuk menolak jenazah Covid-19. Rumah sakit tentu sudah menyiapkan protokal yang harus dipatuhi. Seluruh proses pengurusan jenazah, termasuk menyalatinya, sepatutnya sudah diselesaikan di RS. Jadi jenazah tinggal dikuburkan saja.
Persoalan nanti ada yang ingin menyalatinya lagi, bisa dilakukan secara salat ghaib. Dan pengurusannya pun sangat rapi dan berlapis,” kata anggota DPD RI asal D.I. Yogyakarta tersebut pada Kamis (02/04/2020) sore melalui saluran telepon.
Ia menjelaskan, bahwa telah ada jaminan kesehatan dari Kementerian Kesehatan selama perawatan jenazah sesuai prosedur, yaitu dimandikan dengan cairan disinfektan, dikafani dan dibungkus plastik, diberi disinfektan lagi, dimasukkan ke dalam peti, dan dibungkus lagi dengan plastik. Baru setelah itu dikubur dengan kedalaman sekurang-kurangnya 1.5 meter dari permukaan tanah.*
Dengan standar ini pula, menurutnya pemerintah atau tenaga medis tak perlu lagi melarang keluarga atau masyarakat yang ikut dalam pemakaman jenazah Covid-19.
Jadi secara medis sudah aman. Kalau pemerintah melarang, justru malah meragukan standar protokol yang harus dipatuhi.
Kita tinggal menerapkan protokol bagi pelayat, yaitu dengan menjaga jarak sebelum dimakamkan dan membawa hand sanitizer atau cuci tangan dengan sabun,” jelasnya.
Ia menambahkan, perlakuan protokol pelayatan ini pernah dilakukan ketika pemakaman alarhumah. Hj. Sudjiatmi Notomihardjo, ibunda Presiden Joko Widodo, di tengah wabah Corona.
Meski bukan jenazah Covid-19, namun diterapkan protokal tersebut sehingga para pelayat tetap aman. Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta ini, juga menyarankan agar masyarakat mendoakan para jenazah Covid-19 karena sesungguhnya mereka mati dalam keadaan syahid. Katanya. Supardi
Video Terkait
- Percepatan penanganan Virus Corona APD di Bagikan
- Warga bayar pajak bermotor dan pergunakan bebas denda Pajak via online
- Para WBP Rutan Bantul Sujud Syukur
- DPRD DIAJAK BERKOMUNIKASI DENGAN EKSKUIF UNTUK TANGANI VIRUS
- Tempat Setrateis Kota Jogja di Pasangi Wastafel Portabel Cegah Penyebaran Corona
- Pakar Virus Dinginkan Suasana Di Tengah Kepanilkan ‘Virus Corona Tidak Tentu Menimbulkan Kematian
- Peternak perkutut masih eksis walaupun kondisi negara di guncang virus covid 19
- Dampak Akibat Covid 19 Lama Industri Rambak Segoroyoso Terancam Bangkrut
- Relawan Bacabup Ini Kunjungi Warga Ringankan Beban
- KH Fahmi Basya 'Seluruh Dunia Menyatakan Perang Melawan Virus' Perang Dunia III
- Hampir 2 Pekan Jalan Jogja Wonosari - Patuk Gunungkidul Lengang
- Gerakan Penyemprotan Disinfektan Pemdes Terbah Patuk Libatkan Berbagai Element
- Pasangan Balon Cawub -Bacabup Ini Siap Bertarung Dikancah Pemilukada 2020
- Biawak akan serang petugas pembersih sedimen di tangkap
- Relawan "NO-TO" Lakukan Upaya Pemberantasan Covid -19
- Dwiyono Kades Terpilih Desa Kedungpoh Nglipar Menang Raih 1542 Suara
- Telaga Towati Tepus Gunungkidul Bebas Dari Polusi Udara Jahat.
- Pesona Wisata Beton Ponjong Gunungkidul
- YOGJA YOUTH FARMING" BEROPSESI JADI LABORAT PELESTARIAN ALAM
- IMOGIRI BERTEKAD LESTARIKAN SENI DAN BUDAYA WISATA
- Antisipasi kenakalan siswa SMPN 2 Jetis Bantul Jalin Komunikasi Dengan Wali Murid
- Cakades Joko Purnomo Kedungkeris Nglipar disambut meriah warga
- Bunga amarilis primadona yang bisa dikembangan diberbagai wilayah
- Angin Puting Beliung Menerjang SDN Waduk Sedikitnya 8 Rumah Warga Rusak
- Budi Oetomo Prasetyo Ponjong Gunungkidul Jabarkan Ide Nawa Karsa Manunggaling Cipta
- Jalan menuju Wisata Ke Pesisir Selatan Bantul Mulus
- Bantuan Beras Meringankan Beban Santri Dan Pengelola Ponpes
- Budi Oetomo Gunungkidul ‘Menjawab Panelis ‘Restrukturisasi Birokrasi Dan APBD Harus
- Inilah 11 Wajah Bacabup Gunungkidul 2019 Via Nasdem 'Siapakah Yang Pantas ?
- Nasdem Menjaring 11 Bacalon Bupati Gunungkidul
- Lulusan Akademi Komunitas Seni Budaya di Wisuda Sultan
- Inilah Obyek Pendidikan Semburan Air Melengkung Taman Pintar Yogya
- Zaman Kolonial Jepang Pakaian Saja Susah Baju Yang Ada Goni Seperti Ini
- Ikut Senam Sehat 2019 HUT Golkar Bantul 2 Warga Raih Sapi dan Motor
- Menikmati Semilir Angin Di Embung Merdeka Bantul'